15 Kutipan Buku The Psychology of Money, Nasihat Keuangan Paling Tokcer

Merdeka.com - Salah satu buku tentang keuangan yang paling fenomenal saat ini adalah buku berjudul The Psychology of Money oleh Morgan Housel. Buku tersebut berisi tentang 19 cerita yang cukup menarik untuk diulas karena mengeksplorasi cara-cara orang aneh dalam berpikir tentang keuangan.

Buku tersebut mengajari pembaca untuk bijak dalam mengambil keputusan keuangan. Terutama terkait investasi, keuangan pribadi, dan keuangan bisnis. Ada banyak kutipan menarik yang tercantum di dalam buku tersebut.

Berikut ini merdeka.com merangkum 15 kutipan buku The Psychology of Money karya Morgan Housel yang berbobot tentang nasihat keuangan. Simak ulasannya sebagai berikut.

Kutipan Buku The Psychology of Money I

1. Doing well with money has a little to do with how smart you are and a lot to do with how you behave.

(Memperlakukan uang dengan baik tidak ada hubungannya dengan seberapa pintar Anda dan banyak hubungannya dengan bagaimana Anda berperilaku)

2. A genius who loses control of their emotions can be a financial disaster. The opposite is also true. Ordinary folks with no financial education can be wealthy if they have a handful of behavioral skills that have nothing to do with formal measures of intelligence.

(Seorang jenius yang kehilangan kendali atas emosinya bisa menjadi bencana finansial. Kebalikannya juga benar. Orang biasa tanpa pendidikan finansial bisa menjadi kaya jika mereka memiliki sedikit keterampilan perilaku yang tidak ada hubungannya dengan ukuran kecerdasan formal.

3. Money is everywhere, it affects all of us, and confuses most of us.

(Uang ada di mana-mana, mempengaruhi kita semua, dan membingungkan sebagian besar dari kita)

Kutipan Buku The Psychology of Money II

4. To grasp why people bury themselves in debt you don’t need to study interest rates; you need to study the history of greed, insecurity, and optimism.

(Untuk memahami mengapa orang membenamkan diri dalam utang, Anda tidak perlu mempelajari suku bunga; Anda perlu mempelajari sejarah keserakahan, ketidakamanan, dan optimisme)

5. I love Voltaire’s observation that “History never repeats itself; man always does.” It applies so well to how we behave with money.

(Saya menyukai pengamatan Voltaire bahwa “Sejarah tidak pernah berulang; manusia selalu begitu.” Itu berlaku sangat baik untuk bagaimana kita berperilaku dengan uang)

6. People do some crazy things with money. But no one is crazy.

(Orang-orang melakukan beberapa hal gila dengan uang. Tapi tidak ada yang gila)

Nasihat Buku The Psychology of Money III

7. Your personal experiences with money make up maybe 0.00000001% of what’s happened in the world, but maybe 80% of how you think the world works.

(Pengalaman pribadi Anda dengan uang mungkin merupakan 0,00000001% dari apa yang terjadi di dunia, tetapi mungkin 80% dari cara kerja dunia menurut Anda)

8. We all think we know how the world works. But we’ve all only experienced a tiny sliver of it.

(Kita semua berpikir kita tahu bagaimana dunia bekerja. Tapi kita semua hanya mengalami sebagian kecil saja)

9. We all do crazy stuff with money, because we’re all relatively new to this game and what looks crazy to you might make sense to me. But no one is crazy—we all make decisions based on our own unique experiences that seem to make sense to us in a given moment.

(Kita semua melakukan hal-hal gila dengan uang, karena kita semua relatif baru dalam permainan ini dan apa yang tampak gila bagi Anda mungkin masuk akal bagi saya. Tapi tidak ada yang gila—kita semua membuat keputusan berdasarkan pengalaman unik kita sendiri yang tampaknya masuk akal bagi kita pada saat tertentu)

Nasihat Buku The Psychology of Money IV

10. Luck and risk are siblings. They are both the reality that every outcome in life is guided by forces other than individual effort.

(Keberuntungan dan risiko adalah saudara kandung. Keduanya adalah kenyataan bahwa setiap hasil dalam hidup dipandu oleh kekuatan selain upaya individu)

11. If you give luck and risk their proper respect, you realize that when judging people’s financial success—both your own and others’—it’s never as good or as bad as it seems.

(Jika Anda memberi keberuntungan dan mempertaruhkan rasa hormat mereka yang pantas, Anda menyadari bahwa ketika menilai kesuksesan finansial seseorang—baik Anda sendiri maupun orang lain—itu tidak pernah sebaik atau seburuk kelihatannya)

12. When things are going extremely well, realize it’s not as good as you think. You are not invincible, and if you acknowledge that luck brought you success then you have to believe in luck’s cousin, risk, which can turn your story around just as quickly.

(Ketika semuanya berjalan sangat baik, sadarilah itu tidak sebaik yang Anda pikirkan. Anda tidak terkalahkan, dan jika Anda mengakui bahwa keberuntungan membawa Anda sukses maka Anda harus percaya pada sepupu keberuntungan, risiko, yang dapat mengubah cerita Anda dengan cepat.)

Nasihat Buku The Psychology of Money V

13. The trick when dealing with failure is arranging your financial life in a way that a bad investment here and a missed financial goal there won’t wipe you out so you can keep playing until the odds fall in your favor.

(Trik ketika berhadapan dengan kegagalan adalah mengatur kehidupan finansial Anda sedemikian rupa sehingga investasi yang buruk di sini dan tujuan finansial yang terlewatkan di sana tidak akan menghapus Anda sehingga Anda dapat terus bermain sampai kemungkinannya menguntungkan Anda)

14. There is no reason to risk what you have and need for what you don’t have and don’t need.

(Tidak ada alasan untuk mempertaruhkan apa yang Anda miliki dan butuhkan untuk apa yang tidak Anda miliki dan tidak butuhkan)

15. There are many things never worth risking, no matter the potential gain.

(Ada banyak hal yang tidak pernah layak untuk dipertaruhkan, tidak peduli potensi keuntungannya) (mdk/mff)