6 Macam Hujan yang Penting Dipahami Agar Terhindar dari Penyakit Musiman
Merdeka.com - Macam hujan diketahui terbagi menjadi beberapa jenis. Hujan merupakan sebuah fenomena alam yang kerap kali kita lihat dan rasakan. Umumnya hujan yang turun berbentuk air, namun sebagian daerah di dunia pernah mendapati fenomena tidak biasa yakni hujan es. Namun, sama dengan fenomena alam lainnya, tentu hujan juga memberikan manfaat kepada mahkluk hidup di muka bumi.
Hujan dipercaya merupakan salah satu anugerah yang diturunkan oleh sang pencipta kepada setiap umatnya di dunia mengingat air adalah sumber kehidupan. Perlu Anda pahami bahwa hujan memerlukan adanya lapisan atmosfer tebal guna menemui suhu di atas titik leleh es yang berada di dekat dan di tas permukaan bumi.
Hujan yang turun ke bumi merupakan sebuah presipitasi berwujud cairan. Secara ilmiah, hujan merupakan proses kondensasai uap air di atmosfer yang berubah menjadi air berat kemudian jatuh ke bawah. Nah, hujan terkadang juga dipercaya mampu membawa dampak yang mengganggu kesehatan manusia, seperti flu, batuk dan banyak lagi. Untuk itu, perlu bagi Anda memahami macam hujan agar dapat terhindar dari penyakit musiman. Berikut adalah macam hujan yang sudah dirangkum dari berbagai sumber.
-
Air hujan bentuknya seperti apa? Ketika udara yang sudah hangat dan lembab naik menjauh dari permukaan bumi, ia mendingin, lalu uap air yang ada di udara mengembun membentuk awan. Tergantung pada ketinggian dan suhu udara di sekitarnya. Awan mungkin terdiri dari kristal es kecil atau tetesan air.
-
Apa itu hujan? Hujan adalah fenomena alam yang sangat penting bagi kehidupan di bumi.
-
Bagaimana hujan terjadi? Proses hujan melibatkan siklus air, di mana air menguap dari permukaan bumi, kemudian terkondensasi menjadi awan, dan akhirnya jatuh kembali ke bumi dalam bentuk tetesan air.
-
Apa itu Cuaca Hujan? Cuaca hujan adalah kondisi cuaca di mana atmosfer memproduksi air dalam bentuk cair dan jatuh ke permukaan bumi.
-
Bagaimana air hujan turun ke bumi? Ketika tetesan awan mencapai ukuran dan berat yang mampu menahan gaya termal yang menariknya ke atas, mereka mulai berjatuhan. Meskipun semua awan mengandung sejumlah uap air, hujan hanya turun dari sebagian saja, sedangkan sisanya menguap begitu saja ke langit.
-
Mengapa hujan terjadi? Hujan biasanya terbentuk ketika uap air naik ke atmosfer, mendingin, dan kemudian berkondensasi menjadi tetes air. Tetes-tetes air ini kemudian bergabung membentuk awan, dan akhirnya jatuh ke bumi sebagai hujan.
Macam Hujan Zenithal
©2018 Merdeka.com/Pixabay
Macam hujan yang pertama adalah zenithal atau senithal. Hujan ini dapat terjadi lantaran adanya pertemuan antara angin pasat tenggara dengan angin pasat timur. Dilansir dari Liputan6.com, hujan zenithal dapat terjadi di kawasan sekitar garis khatulistiwa.
Bertemunya udara panas yang kemudian naik ke atmosfer, lalu mengakibatkan suhu di sekitar awan mampu turun dengan perlahan. Suhu udara yang kemudian turun ini akan mengakibatkan kondensasi terjadi secara berangsur-angsur dan menciptakan awan hingga mencapai titik terjenuhnya, kemudian turunlah hujan.
Macam Hujan Siklonal
©2018 Merdeka.com/Pixabay
Macam hujan selanjutnya adalah hujan siklonal yang merupakan hujan biasa terjadi di daerah yang dilewati garis ekuator atau khatulistiwa. Hujan siklonal dapat terjadi lantaran terdapat udara panas dan suhu lingkungan tinggi disertai angin yang berputar.
Terjadinya pertemuan angin pasat timur dan angin pasat tenggara yang terus naik akan menjadi gumpalan di atas awan yang berada di garis khatulistiwa. Hingga berada pada titik jenuh, ia akan membentuk gumpalan awan mendung dan turun hujan lebat.
Macam Hujan Orografis
©2018 Merdeka.com/Pixabay
Hujan orografis merupakan salah jenis hujan yang memiliki perjalanan melewati pegunungan. Perlu diketahui, hujan orografis dapat terjadi lantaran terdapat angin dengan kandungan uap air yang bergerak secara horizontal. Angin yang melewati pegunungan akan membuat suhu angin menjadi dingin akibat proses kondensasi.
Proses ini pada nantinya menciptakan butiran air dan mengendap sehingga menjadi hujan pada lereng gunung yang menghadap ke arah datangnya angin tersebut. Akibatnya, pada sisi belakang gunung tidak akan terjadi hujan.
Macam Hujan Frontal
©2020 Merdeka.com/www.pixabay.com
Selanjutnya ada hujan frontal yang dapat terjadi akibat adanya dua massa udara berbeda yakni massa udara dingin dan massa udara panas. Pada saat massa udara ini bertemu, massa udara yang dingin menjadi lebih berat daripada massa udara panas. Akibatnya akan mampu menciptakan uap yang kemudian dibawa oleh massa udara dingin dan jatuh dengan deras.
Hujan frontal biasanya dapat terjadi di kawasan yang berada pada letak astronomi lintang sedang. Apabila hujan frontal terjadi di kawasan beriklim tropis, maka hujan yang turun dapat berupa es.
Macam Hujan Muson (Musiman)
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Petr Malyshev
Macam hujan berikutnya adalah hujan muson atau hujan yang terjadi secara musiman. Hujan ini dapat terjadi akibat adanya pergerakan semu tahunan matahari dengan garis balik utara dan juga garis balik selatan.
Biasanya hujan ini akan turun pada saat waktu tertentu. Hujan muson dikenal pada saat musim penghujan di Indonesia yang biasa terjadi pada bulan Oktober hingga bulan April.
Macam Hujan Buatan
©2017 Merdeka.com
Macam hujan lainnya adalah hujan buatan yang tentu sudah tidak terdengar asing. Hujan buatan ini dapat terjadi akibat campur tangan dari manusia. Hujan ini juga dapat diartikan sebagai hujan manipulasi.
Manusia akan memanipulasi keadaan fisik atmosfer di suatu daerah dengan memanfaatkan proses tumbukan serta penggabungan awan atau ice nucleation. Jumlah hujan yang turun biasanya lebih sedikit jika dibandingkan dengan hujan alamiah dari fenomena alam.
5 Macam Hujan Berdasarkan Partikelnya
Ditinjau berdasarkan partikelnya, hujan terbagi menjadi 5 macam. Berikut adalah 5 macam hujan yang berhasil dikutip Merdeka.com dari Liputan6.
1. Hujan gerimis
Hujan ini merupakan hujan yang memiliki ukuran dengan diameter sekitar kurang dari 0,5 mm.
2. Hujan Deras
Hujan yang menjatuhkan butiran airnya beserta ukuran partikelnya yang memiliki diameter kurang dari 7,0 mm.
3. Hujan Salju
Hujan salju merupakan hujan yang menjatuhkan kristal-kristal esnya pada suhu di bawah 0 derajat celcius.
4. Hujan Es
Hujan es diketahui memiliki partikel air dengan tingkat keasaman tinggi, yang di setiap butirannya mengandung senyawa NO3 ataui H2S. (mdk/bil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaHujan es adalah fenomena meteorologi yang menarik, di mana butiran es terbentuk di awan dan jatuh ke bumi.
Baca SelengkapnyaFakta tentang hujan yang menarik disimak. Salah satunya ternyata tetesannya tak berbentuk air mata.
Baca SelengkapnyaDalam video juga menunjukkan situasi pasar ketika hujan berlangsung. Angin kencang menghantam tenda-tenda pedagang dan barang dagangan.
Baca SelengkapnyaBanjir merupakan bencana alam yang dapat menimbulkan dampak negatif yang luas dan serius bagi lingkungan, masyarakat, dan perekonomian.
Baca SelengkapnyaUntuk memahami lebih dalam tentang cuaca, kita perlu menjelajahi pengertian cuaca itu sendiri, unsur-unsur, dan bagaimana dampaknya bagi manusia.
Baca SelengkapnyaPerubahan cuaca sangat berpengaruh pada aktivitas makhluk hidup sehari-hari.
Baca SelengkapnyaUmat muslim dianjurkan membaca doa saat turun hujan.
Baca SelengkapnyaAnggapan bahwa air hujan dapat menyebabkan penyakit sebenarnya hanyalah sebuah mitos. Sejauh ini, belum ada penelitian yang membuktikan hujan bisa bikin sakit.
Baca SelengkapnyaCuaca adalah kondisi atmosfer di suatu wilayah pada suatu saat tertentu.
Baca SelengkapnyaDibalik kesejukannya, musim hujan juga membawa dampak negatif bagi kesehatan. Mereka yang imunnya rendah, akan jadi korban dari penyakit musim hujan.
Baca SelengkapnyaAda penjelasan lengkap mengapa hujan turun berbentuk tetesan, bukan sekaligus air besar turun dari langit.
Baca Selengkapnya