Anak Jenderal Kowad Pilih Jadi Polisi, Ternyata Sosoknya Tak Sembarangan
Berikut kisah jenderal Kowad yang berbeda profesi dengan sang anak sebagai seorang perwira polisi.
Berikut kisah jenderal Kowad yang berbeda profesi dengan sang anak sebagai seorang perwira polisi.
Anak Jenderal Kowad Pilih Jadi Polisi, Ternyata Sosoknya Tak Sembarangan
Keluarga berlatar belakang TNI kebanyakan memiliki keturunan yang sama-sama melanjutkan estafet yang sama menjadi anggota TNI.
Selain karena lingkungan, kebanyakan anak seorang prajurit TNI memiliki motivasi untuk melebihi capaian orang tuanya selama berkarier sebagai tentara.
Namun, ternyata ada beberapa kasus anak seorang anggota TNI justru memilih jalan yang berbeda dengan orang tuanya meski memiliki jabatan tinggi di TNI.
Hal tersebut yang terjadi di keluarga Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI dr. Ibrie yang kedua anaknya justru tak ikuti jejaknya sebagai prajurit TNI.
Lantas seperti apa kisah selengkapnya? Melansir dari video TikTok kanjengsolo, Jumat (10/5) berikut informasinya.
Brigjen TNI dr. Ibrie dikenal sebagai seorang perwira tinggi (pati) Kowad dengan rentetan jabatan mentereng di lingkungan TNI AD.
Meski demikian sang jenderal bintang satu ternyata memiliki profesi yang berbeda dengan anaknya yang memilih untuk menjadi perwira polisi.
"Ibunya Jenderal TNI, anaknya pilih Polisi," tulis unggahan.
Dalam sebuah wawancara video singkat, Brigjen Ibrie mengaku memiliki banyak pengalaman terlebih statusnya sebagai seorang dokter dan perwira TNI AD.
"Saya pernah menjabat Kepala Rumah Sakit Sariningsih, di (RS) Salak Bogor, Padang, kemudian di Pusdikkes, kemudian di banyak mas. Saya juga pernah lo jadi Kepala Kesehatan di Mabesad," kata Brigjen dr. Ibrie.
Jenderal bintang satu itu pun saat ini memegang jabatan tinggi di Fakultas Kedokteran Universitas Pertahanan (UNHAN).
"Saya sekarang jadi Wakil Dekan di Fakultas Kedokteran UNHAN lo mas bidang Kemahasiswaan dan Pendidikan," sambungnya.
Rentetan jabatan tinggi yang pernah ia pegang nyatanya tak pernah membuat putra-putrinya mengikuti jejak sang perwira kowad.
Kedua anaknya justru memilih menjadi seorang perwira Polri dan psikolog.
"Alhamdulillah anak saya sekarang menjadi Kapolsek di Panongan mas," kata Brigjen Ibrie.
Meski berbeda profesi, Brigjen Ibrie mengaku tak masalah dan menyebut hal tersebut bisa menjadi simbol pemersatu TNI dan Polri.
"Biar kita jadi satu. TNI dan Polri harus satu. Anak saya yang satu di Psikologi mas," sambungnya.