Analisis Pesawat Kepresidenan Warna Biru Bisa Tingkatkan Keamanan, Apakah Benar?
Merdeka.com - Perubahan warna pada Pesawat Kepresidenan-1 menuai beragam pro dan kontra dari berbagai pihak. Pesawat A-001 Boeing 737-8U3 (BBJ2), yang sebelumnya didominasi warna biru berbalut garis merah-putih, kini dicat ulang dengan warna merah lebih dominan.
Perubahan warna pada pesawat kepresidenan itupun lantas memunculkan banyak pertanyaan di tengah masyarakat. Sebab, pemilihan warna biru pada pesawat kepresidenan sebelumnya disebut dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan.
Faktor keamanan dikatakan menjadi salah satu alasan paling mendasari dari pemilihan warna tersebut. Benarkah? Simak ulasan selengkapnya:
-
Kenapa pesawat berwarna putih? Memantulkan Cahaya Matahari Dengan menggunakan cat warna putih pada badan pesawat komersial, kerusakan pada badan pesawat akibat paparan sinar matahari bisa diminimalkan.
-
Siapa yang menjadi pramugari pesawat kepresidenan? Belakangan, ia bahkan dipilih untuk menjadi pramugari pesawat kepresidenan Republik Indonesia, yang seringkali membawa Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, serta sejumlah menteri dalam tugas-tugas antar pulau dan negara.
-
Pesawat apa yang Prabowo naiki? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16.
-
Kenapa Serda Adhini terpilih jadi pramugari pesawat kepresidenan? Dengan kombinasi kemampuan militer dan keterampilan pramugari yang dimilikinya, Serda Adhini telah membuktikan dedikasinya dalam menjalani dua profesi yang sangat berbeda dengan keberhasilan yang luar biasa.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Kenapa presiden Filipina naik helikopter? Marcos beralasan dia tidak ingin terkena macet di jalan untuk menghadiri konser Coldplay itu.
Pesawat Kepresidenan Berganti Warna
Instagram/@adhimas_aviation ©2021 Merdeka.com
Penampilan baru pesawat kepresidenan itu pertama kali dibagikan oleh akun Instagram @adhimas_aviation. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, juga telah membenarkan adanya pengecatan ulang pada pesawat kepresidenan.
Menurutnya, rencana pengecatan ulang tersebut sudah direncanakan sejak tahun 2019 lalu untuk menyambut perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 2020.
"Perawatan rutin Pesawat BBJ 2 jatuh pada tahun 2021 merupakan perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik, maka tahun ini dilaksanakan perawatan sekaligus pengecatan yang bernuansa Merah Putih sebagaimana telah direncanakan sebelumnya. Waktunya pun lebih efisien, karena dilakukan bersamaan dengan proses perawatan," kata Heru dalam pesan singkat, Selasa (3/8).
Perubahan Warna Pesawat Menjadi Sorotan
Perubahan warna pada pesawat kepresidenan tersebut rupanya menuai beragam pro dan kontra dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief. Ia memprotes perubahan warna pada pesawat kepresidenan yang dibeli di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. "Sekarang pesawat kepresidenan berwarna merah. Entah maksudnya apa, bisa warna bendera bisa juga corona. Dulu biru," ungkapnya dalam akun Twitternya dikutip merdeka.com, Rabu (4/8).Menurutnya, pemilihan warna pesawat dengan dominasi biru langit lebih baik. Sebab, berfungsi untuk meningkatkan keamanan penerbangan sebagai warna kamuflase saat terbang. "Desain dan warna karya seorang mayor desainer di TNI AU. Dominasi biru langit adalah upaya peningkatan keamanan penerbangan, sebagai warna kamuflase saat terbang," ungkapnya.
©2021 Merdeka.com
Sementara itu, Mensesneg di era Presiden SBY, Sudi Silalahi juga pernah mengatakan bahwa pemilihan warna biru pada badan pesawat kepresidenan itu ditentukan berdasarkan beberapa pertimbangan. Menurutnya, faktor keamanan menjadi salah satu alasan paling mendasari dari pemilihan warna tersebut."Warna biru di dalam (memiliki) arti security penerbangan. Warna biru bisa berkamuflase sehingga bisa sama dengan warna langit," kata Sudi usai upacara serah terima pesawat di Halim Perdanakusuma, Kamis (10/4/2014).
Pendapat Pengamat Penerbangan Soal Warna Pesawat
Sementara itu, Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengatakan bahwa warna pesawat tidak mempengaruhi keamanan terbang. Apalagi jika pesawat terbang dengan ketinggian puluhan ribu kaki di atas permukaan laut."Pesawat kalau sudah terbang beberapa ribu kaki dari permukaan tidak kelihatan warnanya. Apalagi pesawat kepresidenan yang dicat warna biru (sekarang merah) hanya bagian atasnya," ungkapnya kepada merdeka.com.Menurutnya, pesawat kepresidenan sendiri sudah dilengkapi dengan fitur pengendalian radar dan rudal. Sehingga, jika ada serangan dari pesawat lain fitur tersebut bisa diluncurkan beberapa kilometer tanpa melihat fisik pesawat."Kalau ada serangan dari pesawat lain, sekarang mengandalkan radar & rudal. Diluncurkan beberapa (bahkan puluhan) kilometer. Tanpa perlu melihat pesawat target secara fisik," ungkapnya.
Biaya Pengecatan Pesawat Kepresidenan
Selain perubahan warna, biaya pengecatan pesawat juga ramai menjadi sorotan masyarakat. Sebab, proses pengecatan tersebut diketahui memakan biaya yang tidak sedikit. Banyak masyarakat menganggap jika pengecatan ulang pada pesawat kepresidenan merupakan foya-foya keuangan negara di tengah pandemi. Pengamat penerbangan Alvin Lie pun turut mengkritisi biaya cat ulang pesawat kepresidenan itu. Mantan anggota Ombudsman RI itu menyebut, biaya cat ulang pesawat setara jenis B737-800 berkisar antara USD 100 ribu hingga USD 150 ribu. Nilai itu setara dengan Rp 1,4 miliar sampai dengan Rp2,1 miliar."Biaya cat ulang saya merujuk pada biaya yang umumnya berlaku untuk pengecatan ulang pesawat B737-800 penerbangan sipil," kata Alvin kepada merdeka.com, Selasa (3/9).Alvin pun menyayangkan pengecatan pesawat tersebut dilakukan disaat negara sedang menghadapi pandemi dan krisis ekonomi. Pemerintah, kata dia, seharusnya menunjukkan sense of crisis. Hal-hal yang bukan kebutuhan mendesak perlu ditangguhkan."Cat ulang & ubah warna pesawat bukan kebutuhan mendesak. Pesawat Kepresidenan usianya baru 7 tahun. Jarang dipakai. Perawatan bagus, penampilan juga masih layak. Tidak ada urgensi dicat ulang atau ubah warna," ungkapnya.Menanggapi kabar yang beredar, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono menepis kabar bahwa pengecatan merupakan foya-foya keuangan negara di tengah pandemi. Sebab, pengecatan dilakukan bersamaan dengan jadwal perawatan rutin pesawat. Heru juga mengatakan jika anggaran pengecatan ulang tersebut sudah masuk dalam APBN. "Perlu kami jelaskan bahwa alokasi untuk perawatan dan pengecatan sudah dialokasikan dalam APBN," kata Heru.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan pesawat yang berwarna putih ternyata bukan tanpa sebab, berikut alasannya!
Baca SelengkapnyaPelantikan menteri kabinet Prabowo-Gibran sudah dilakukan pagi tadi, ada yang menarik dari pelantikan ini saat semua menteri pria menggunakan warna dasi biru.
Baca SelengkapnyaPernahkah kamu mencari tahu mengapa lampu kendaraan umumnya berwarna kuning atau putih?
Baca SelengkapnyaBagian belakang pesawat tampak lebih aman karena memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kecelakaan.
Baca SelengkapnyaPesawat diklaim sebagai transportasi paling aman dibandingkan transportasi lainnya.
Baca SelengkapnyaBukan sekadar ikonik, ternyata ada beberapa alasan di balik pemilihan warna kuning pada bus sekolah lho!
Baca SelengkapnyaNyoman Nuarta merupakan desainer atau perancang Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaIa membagikan momen kegembiraannya saat naik pesawat Polri.
Baca SelengkapnyaWarna mobil perlu dipertimbangkan karena dapat mempengaruhi harganya ketika hendak dijual kembali.. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaWarna tersebut akan secara perlahan berubah menjadi hijau kebiruan karena proses alami yang disebut Patina.
Baca SelengkapnyaKendaraan ini berwarna putih tampilan ekslusif dan maskulin yang memiliki proteksi tinggi serta memberikan kenyamanan dengan material berkualitas tinggi.
Baca SelengkapnyaPer Januari 2020, paspor Indonesia mendapat akses bebas visa ke-85 negara dan teritori.
Baca Selengkapnya