Apa Boleh Suami Istri Mandi Bareng dan Berhubungan Intim di Kamar Mandi? ini Jawabannya
Ada pandangan yang mengizinkan suami dan istri mandi bersama sebagai cara untuk menambah variasi dalam kehidupan seksual mereka.

Pernikahan lebih dari sekadar ikatan hukum antara dua orang tapi juga merupakan hubungan yang mendalam untuk menciptakan keharmonisan serta mewujudkan mawaddah, sakinah, dan rahmah dalam keluarga. Salah satu elemen penting dalam mencapai tujuan ini adalah menjaga kemesraan dan keharmonisan di antara suami dan istri.
Banyak pasangan yang mencari tahu kebiasaan apa saja yang dapat memperkuat hubungan mereka. Salah satu contohnya adalah mandi bersama serta berhubungan intim di kamar mandi.
Dalam konteks ini, pandangan para ulama dapat memberikan wawasan mengenai hal-hal yang diperbolehkan dan yang sebaiknya dihindari. Mengutip dari Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah-KTB, ada pendapat yang memperbolehkan suami dan istri mandi bersama sebagai salah satu cara untuk memberikan variasi dalam kehidupan seksual mereka agar tidak terasa monoton.
Namun, perlu diingat bahwa saat mandi bersama, aurat masing-masing harus ditutupi, terutama area qubul dan dubur, untuk menjaga privasi, kecuali jika ada keadaan mendesak yang memerlukan untuk melihatnya.
Selanjutnya, bagaimana dengan hukum hubungan intim di kamar mandi? Beberapa ulama berpendapat bahwa tidak ada larangan untuk melakukan hubungan intim di kamar mandi. Meskipun tidak ada kafaroh atau denda yang dikenakan, aktivitas ini dianggap kurang sopan dan tidak sesuai dengan adab yang seharusnya.
Namun, jika dilakukan dengan memperhatikan etika yang benar, hal ini tidak menjadi masalah yang besar. Dengan demikian, penting bagi pasangan untuk memahami batasan dan norma yang ada agar hubungan mereka tetap harmonis dan saling menghargai.
Apa yang Dikatakan Hadis Mengenai Mandi Bersama?

Menurut laman jatim.nu.or.id, sangat penting untuk menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang dalam pernikahan dengan cara yang sehat. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain memandang pasangan dengan penuh kasih, tersenyum, melayani dengan sepenuh hati, dan bahkan mandi bersama. Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَغْتَسِلُ فِي الْقَدَحِ وَهُوَ الْفَرَقُ وَكُنْتُ أَغْتَسِلُ أَنَا وَهُوَ فِي الْإِنَاءِ الْوَاحِدِ وَفِي حَدِيثِ سُفْيَانَ مِنْ إِنَاءٍ وَاحِدٍ قَالَ قُتَيْبَةُ قَالَ سُفْيَانُ وَالْفَرَقُ ثَلَاثَةُ آصُعٍ
Artinya: "Diriwayatkan dari Aisyah, dia berkata, Rasulullah dahulu mandi dalam baskom, yaitu satu faraq. Sedangkan aku pernah mandi bersama beliau dalam satu bejana."
Hadis ini menunjukkan bahwa mandi bersama antara suami dan istri bukanlah hal yang terlarang, bahkan hal tersebut pernah dilakukan oleh Rasulullah dengan istrinya dalam satu wadah.
Lebih lanjut, dalam Syarah Muslim lin Nawawi dijelaskan bahwa tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai kebolehan suami dan istri untuk mandi bersama, meskipun dalam keadaan tanpa menutup aurat. Hal ini didasarkan pada hadis yang menyatakan, "Jagalah auratmu kecuali dari istrimu atau budakmu."
Namun, ada etika yang perlu diperhatikan jika suami istri melakukan aktivitas mandi bersama. Menurut Fatawa Al-Sabkah, meskipun tidak ada larangan untuk melakukan hubungan intim di kamar mandi, hal ini dianggap kurang etis.
Kamar mandi sering kali diasosiasikan dengan tempat yang kotor atau sarang jin, sehingga sebaiknya hubungan intim dilakukan di tempat yang lebih layak dan sesuai dengan adab.
وأما الجماع في الحمام فلا مانع منه، ولا كفارة في فعله، ولكنه خلاف الأدب
Artinya: "Sedangkan bersenggama di dalam kamar mandi itu tidak dilarang, tidak ada kaffaroh, akan tetapi kurang etis."
Bagaimana dengan Hubungan Intim di Kamar Mandi?

Mandi bersama suami istri sangat dianjurkan untuk menjaga keharmonisan dan kemesraan dalam rumah tangga. Namun, pasangan harus memperhatikan beberapa etika, seperti tidak menghabiskan waktu terlalu lama di kamar mandi dan menghindari hubungan intim di dalamnya.
Mematuhi etika ini penting untuk menjaga kesopanan dan kehormatan dalam hubungan. Meskipun bersenggama di kamar mandi diperbolehkan, banyak ulama berpendapat bahwa tempat tersebut tidak ideal untuk aktivitas suci ini. Sebaiknya, pasangan memilih lokasi yang lebih bersih dan layak untuk berhubungan intim.
Kebersihan merupakan faktor penting dalam menciptakan rumah tangga yang sehat. Kamar mandi, meskipun berfungsi untuk membersihkan diri, sering kali tidak dianggap sebagai lokasi yang tepat untuk menjalin kedekatan intim.
Oleh karena itu, pasangan disarankan untuk memilih tempat yang lebih bersih dan nyaman untuk meningkatkan kedekatan mereka. Selain itu, dalam hubungan intim, ada doa-doa khusus yang sebaiknya dibaca sebelum berhubungan, khususnya untuk memohon keturunan yang baik. Hal ini menunjukkan pentingnya aspek spiritual dalam kehidupan rumah tangga, termasuk saat berhubungan intim.
Setiap pasangan memiliki cara dan ritme yang berbeda dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Mandi bersama atau melakukan hubungan intim di kamar mandi mungkin tidak cocok untuk semua pasangan, tergantung pada pandangan dan kebiasaan masing-masing. Yang paling penting adalah menjaga rasa saling menghormati dan menciptakan keharmonisan dalam jangka panjang.
Pendidikan mengenai etika pernikahan, termasuk dalam hal mandi bersama dan hubungan intim, sangat penting agar pasangan dapat menjaga hubungan yang baik sesuai dengan tuntunan agama dan budaya.
Meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama, yang utama adalah menjaga nilai kasih sayang dan rasa hormat antara suami dan istri. Oleh karena itu, meskipun ada banyak cara untuk menjaga keharmonisan dalam pernikahan, setiap pasangan harus memahami dan memperhatikan etika yang sesuai dalam tindakan mereka.
Mandi bersama dan berhubungan intim di kamar mandi, meskipun diperbolehkan, tetap harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan rasa saling menghormati.
Pernikahan adalah perjalanan panjang yang harus dilalui bersama. Menghargai setiap momen kebersamaan, menjaga kemesraan, dan berusaha untuk selalu memahami satu sama lain adalah kunci untuk mencapai rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.
Oleh karena itu, menjaga etika dalam kehidupan berumah tangga sangat penting, di mana kebahagiaan dan keharmonisan tidak hanya dibangun melalui tindakan fisik, tetapi juga melalui pengertian, rasa saling menghormati, dan doa-doa yang menyertainya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul