Doa Mandi setelah Berhubungan Suami-Istri, Lengkap dengan Tata Caranya
Mandi wajib dilakukan umat muslim untuk menghilangkan hadas besar setelah berhubungan suami istri atau keluar mani.
Mandi wajib dilakukan umat muslim untuk menghilangkan hadas besar setelah berhubungan suami istri atau keluar mani.
Doa Mandi setelah Berhubungan Suami-Istri, Lengkap dengan Tata Caranya
Doa mandi setelah berhubungan suami istri perlu diketahui oleh seluruh umat muslim, terutama yang sudah menikah. Mandi wajib ini dilakukan untuk menghilangkan hadas besar setelah berhubungan suami istri atau keluar mani.
Apabila seorang muslim tidak melakukan mandi wajib atau mandi junub maka dapat menghalangi beberapa ibadah, seperti salat, baca Alquran, hingga saat melakukan tawaf.
Cara mandi wajib dan niat mandi wajib setelah berhubungan suami istri ini untuk menghilangkan hadas besar. Umumnya untuk hadas kecil disucikan dengan cara berwudu, sedangkan hadas besar harus disucikan dengan cara mandi wajib.
Berikut doa mandi setelah berhubungan suami istri dan tata caranya yang merdeka.com lansir dari NU Online dan sumber lainnya.
-
Apa itu Doa Mandi? Dalam Islam, ada doa-doa tertentu yang dipanjatkan saat hendak mandi.
-
Bagaimana cara membaca doa setelah mandi wajib? Meskipun tidak ada zhahir hadis yang menjelaskan mengenai keharusan membaca doa setelah melakukan mandi wajib, para ulama mendasarkan pendapatnya pada qiyas.
-
Apa doa setelah mandi wajib? Berikut doa setelah mandi wajib yang bisa dibaca umat Muslim:اَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
-
Apa yang diucapkan dalam doa setelah mandi wajib? Adapun bunyi doa setelah mandi wajib adalah sebagai berikut:أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِيْ مِنْ الْمُتَطَهِّرِينَ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍArab Latin: Asyhadu al lâ ilâha illaLlâh wahdahu lâ syarîka lah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasûluhu. Allahummaj Alni minat tawwâbîna waj’alni minal mutathahhirîn. Subhânaka Allâhumma wa bihamdika asyhadu al lâ ilâha illa Anta astaghfiruka wa atûbu ilaik. Wa shallaLlâhu ‘ala sayyidina Muhammad wa `âli Muhammad.
-
Apa doa mandi wajibnya? Membaca niat mandi wajib pria bisa diucapkan dalam hati maupun bersuara. Berikut doa niatnya:نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَىNawaitul ghusla li raf'il hadasil akbari fardhal lillaahi ta'aalaArtinya: 'Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar wajib karena Allah Ta'ala.'
-
Bagaimana cara baca doa mandi wajib? Bismillahirahmanirahim nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbar minal janabati fardlon lillahi ta'ala.
Doa Mandi Setelah Berhubungan Suami Istri
Bacaan niat atau doa mandi setelah berhubungan suami istri perlu dibaca ketika hendak mandi. Adapun lafal doa mandi setelah hubungan suami istri adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf 'il hadatsil abkari minal jinabati fardhal lillaahi ta'aala.
Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabat, fardhu karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Mandi Setelah Berhubungan Suami Istri
Tata Cara Mandi Wajib Setelah Berhubungan Suami Istri untuk Laki-laki
Ada hadis dan beberapa anjuran yang berbeda mengenai tata cara mandi wajib setelah berhubungan suami istri untuk laki-laki. Menurut HR At-Tirmidzi, menyela pangkal rambut hanya dikhususkan bagi laki-laki. Para wanita tidak perlu melakukan hal ini.
Berikut ini tata cara mandi wajib dengan cara Nabi Muhammad SAW menurut hadits Al Bukhari.
"Dari Aisyah dia berkata, "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudu dengan wudu untuk salat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki."(HR. Muslim).
Berikut tata cara mandi wajib setelah berhubungan suami istri untuk laki-laki:
1. Bacalah niat mandi wajib atau mandi junub terlebih dahulu.
2. Bersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali, kemudian lanjutkan dengan membersihkan dubur dan alat kemaluan.
3. Bersihkan kemaluan berikut kotoran yang menempel di sekitarnya dengan tangan kiri.
4. Setelah membersihkan kemaluan, cuci tangan dengan menggosok-gosoknya dengan tanah atau sabun.
5. Lakukan gerakan wudu yang sempurna seperti ketika kita akan salat, dimulai dari membasuh tangan sampai membasuh kaki.
6. Masukkan tangan ke dalam air, kemudian sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan sampai menyentuh kulit kepala. Jika sudah, guyur kepala dengan air sebanyak 3 kali. Pastikan pangkal rambut juga terkena air.
7. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air. Dimulai dari sisi yang kanan, lalu lanjutkan dengan sisi tubuh kiri.
8. Saat menjalankan tata cara mandi wajib, pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan.
Tata Cara Mandi Wajib Setelah Berhubungan Suami Istri untuk Perempuan
Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa tata cara mandi wajib setelah berhubungan suami istri antara laki-laki dan perempuan sama saja. Bedanya, wanita tidak perlu menyela pangkal rambut.
Hal ini sebagaimana yang tertuang dalam hadis riwayat At-Tirmidzi.
Dalam riwayat tersebut, Ummu Salamah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, "Aku bertanya, wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh mengurainya ketika mandi junub? Maka Rasulullah menjawab, Jangan, sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu 3 kali guyuran."
1. Bacalah niat mandi wajib atau mandi junub terlebih dahulu.
2. Bersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali, kemudian lanjutkan dengan membersihkan dubur dan alat kemaluan.
3. Bersihkan kemaluan berikut kotoran yang menempel di sekitarnya dengan tangan kiri.
4. Setelah membersihkan kemaluan, cuci tangan dengan menggosok-gosoknya dengan tanah atau sabun.
5. Lakukan gerakan wudu yang sempurna seperti ketika kita akan salat, dimulai dari membasuh tangan sampai membasuh kaki.
6. Bilas kepala dengan mengguyurkan air sebanyak 3 kali.
7. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air. Dimulai dari sisi yang kanan, lalu lanjutkan dengan sisi tubuh kiri. Pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan.
Hukum Mandi Setelah Berhubungan Suami Istri
Dilansir dari NU Online, Muhammad Fuad Abdul Baqi dalam kitab Al Lu'lu wal Marjan menjelaskan sebagai berikut.
Bagi muslim yang selesai berhubungan intim tidak diharuskan mandi junub secara langsung. Artinya ia dapat melakukan hal lain atau aktivitas lain, kecuali salat atau membaca Al-quran.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis Nabi Sayyidah Aisyah berkata, "Kanannabiyu SAW idza arada an yanama wa huwa junubun ghasala farjahu wa tawadha-a lissholati."
Artinya, "Nabi apabila ingin tidur sedangkan beliau dalam keadaan junub, maka beliau membasuh kemaluannya dan berwudu." (HR Bukhari dan Muslim).
Dalam hadis lainnya, dari Ibnu Umar bahwasannya Sayyidina Umar bin Khattab bertanya kepada Rasulullah SAW bolehkah seseorang tidur sedangkan ia junub?
Nabi menjawab, "Na'am, idza tawadha-a ahadukum falyarqud wa huwa junubun."
Artinya, "Iya, apabila dia berwudu terlebih dahulu, maka boleh tidur dalam keadaan junub." (HR Bukhari dan Muslim).