Apakah Gula Darah Tinggi Sudah Pasti Diabetes? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Berikut ini penjelasan tentang apakah gula darah tinggi pasti diabetes, sekaligus cara menurunkan kadar gula darah.
Kadar gula darah tinggi adalah salah satu masalah kesehatan yang cukup serius. Orang dengan gula darah tinggi biasanya akan mengalami gangguan seperti gangguan saraf dan lain sebagainya.
Namun, apakah gula darah tinggi sudah pasti diabetes? Ternyata, gula darah tinggi belum tentu diabetes. Seseorang yang tidak memiliki riwayat diabetes juga bisa saja mengalami gula darah yang tinggi.
-
Apa itu Diabetes? Diabetes adalah sebuah penyakit kronis yang menjadi penyebab kematian ketiga tertinggi di Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkirakan bahwa jumlah penderita diabetes akan meningkat hingga 28,5 juta pada tahun 2045.
-
Apa itu diabetes? Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi akibat gangguan produksi atau kerja insulin. Insulin adalah hormon yang berfungsi untuk mengatur metabolisme gula darah.
-
Apa gejala utama gula darah tinggi? Seseorang dikatakan memiliki gula darah tinggi apabila mengalami gejala berikut ini: 1. Mudah Lelah Apabila belakangan Anda merasa lebih mudah lelah setelah melakukan aktivitas rutin, itu bisa menjadi gejala gula darah tinggi.
-
Apa yang terjadi pada gula darah diabetes? Diabetes adalah suatu kondisi yang terjadi ketika gula darah (glukosa) Anda terlalu tinggi.
-
Apa tanda gula darah berlebihan? 'Gula darah lebih itu bisa pusing, kadang merasa kayak orang haus, sering buang air kecil. Itu tanda berlebihan gula darah, sebaliknya kalau terlalu rendah seperti debar-debar, keringat dingin, itu juga bisa muncul,' ucap Rudy.
-
Apa yang dimaksud dengan diabetes? Diabetes adalah kondisi yang membatasi kemampuan tubuh dalam mengatur kadar glukosa atau gula dalam darah.
Terutama, ketika usai mengonsumsi makanan atau minuman yang manis. Simak penjelasan lengkapnya sebagai berikut.
Apakah Gula Darah Tinggi Sudah Pasti Diabetes?
Kadar gula darah tinggi adalah kondisi yang normal dialami oleh banyak orang. Tidak semua orang dengan kadar gula tinggi pasti diabetes.
Hal itu disebabkan karena kadar gula darah dapat berubah-ubah seiring dengan makanan apa yang baru saja dimakan.
Kadar gula darah dapat meningkat setelah makan. Pada saat glukosa yang didapatkan dari makanan masih disimpan di aliran darah untuk dipakai sebagai energi.
Glukosa yang tidak segera digunakan akan meningkatkan kadar gula darah yang disebut dengan gula darah postprandial.
Seseorang yang sehat dan tidak mempunyai riwayat penyakit diabetes biasanya mempunyai kadar gula darah postprandial sebesar 140 miligram per desiliter (mg/dL0 atau bahkan di bawahnya selama 2 jam setelah makan.
Namun, orang yang mengalami kadar gula tinggi perlu tetap mewaspadai beberapa gejala seperti mudah haus, pandangan kabur, kulit kering, lemas, dan lebih sering buang air kecil.
Gejala-gejala di atas merupakan gejala yang akan terjadi pada orang yang mengalami diabetes.
Selain itu, orang yang mengalami diabetes juga biasanya akan mengalami perasaan yang cemas, sehingga dapat langsung meningkatkan kadar gula darah, meningkatkan efek insulin, dan mengurangi produksi insulin.
Orang-orang tanpa riwayat diabetes juga bisa mengalami peningkatan kadar gula darah saat memiliki masalah kesehatan lainnya, seperti infeksi, stroke, cedera otak, peningkatan resistensi insulin, dan gangguan kelenjar adrenalin.
Cara Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi
Jika Anda khawatir dengan kadar gula darah yang tinggi, maka berikut ini adalah cara menurunkan kadar gula darah tinggi yang perlu diketahui:
1. Menjauhi Makanan Manis dan Berlemak
Menjaga kadar gula darah yang sehat dimulai dengan mengurangi konsumsi makanan manis dan berlemak. Makanan manis seperti permen, kue, dan minuman bersoda memiliki indeks glikemik tinggi yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
Makanan berlemak, terutama yang mengandung lemak trans dan lemak jenuh, dapat mengganggu metabolisme dan memicu resistensi insulin. Sebagai alternatif, pilih makanan yang kaya serat dan protein untuk menjaga gula darah tetap stabil.
2. Mengontrol Porsi Makanan
Mengontrol porsi makanan merupakan langkah penting dalam menjaga kadar gula darah. Mengonsumsi makanan dalam porsi yang tepat membantu mencegah lonjakan gula darah setelah makan.
Gunakan piring kecil untuk mengontrol jumlah makanan dan pastikan untuk makan secara perlahan. Ini membantu tubuh memproses makanan lebih efisien dan menghindari makan berlebihan.
3. Meningkatkan Asupan Serat
Serat adalah komponen penting dalam diet yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Serat memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah, sehingga mencegah lonjakan gula darah.
Makanan yang kaya serat termasuk buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Menambahkan lebih banyak serat ke dalam diet harian dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
4. Memperbanyak Minum Air Putih
Minum air putih yang cukup setiap hari sangat penting untuk menjaga kadar gula darah yang sehat. Dehidrasi dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah, karena ginjal akan melepaskan gula tambahan ke dalam aliran darah untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Minumlah setidaknya delapan gelas air putih per hari, atau lebih jika Anda aktif secara fisik atau berada di iklim panas.
5. Menjaga Berat Badan Ideal
Menjaga berat badan ideal adalah salah satu cara efektif untuk mengontrol kadar gula darah. Kelebihan berat badan, terutama lemak di area perut, dapat meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2.
Mengadopsi pola makan sehat dan rutin berolahraga adalah kunci untuk mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat. Berkonsultasilah dengan ahli gizi untuk merancang rencana diet yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
6. Olahraga Teratur
Olahraga teratur memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, termasuk menurunkan kadar gula darah. Aktivitas fisik membantu otot menggunakan glukosa untuk energi, yang dapat mengurangi kadar gula darah.
Lakukan olahraga setidaknya 30 menit per hari, lima kali seminggu. Jenis olahraga yang efektif termasuk jalan cepat, bersepeda, berenang, atau latihan kekuatan.
7. Tidur Cukup
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk mengatur kadar gula darah. Kurang tidur dapat mempengaruhi hormon yang mengontrol rasa lapar dan mengganggu metabolisme glukosa.
Usahakan untuk tidur setidaknya 7-8 jam per malam dan menciptakan rutinitas tidur yang konsisten. Hindari konsumsi kafein dan penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur untuk memastikan tidur yang lebih nyenyak.