Arti Tabarakallah dan Penjelasan Lengkapnya, Jangan Sampai Salah

Merdeka.com - Arti tabarakallah menjadi patut dipahami lantaran banyak orang yang kini menggunakan istilah tersebut di berbagai sendi kehidupan. Tak jarang, para publik figur Tanah Air pun seringkali menuliskan istilah dalam Bahasa Arab tersebut pada keterangan foto hingga video yang diunggah pada media sosial.

Pengucapan hingga penulisannya tersebut pun juga sering dijumpai di berbagai benda ataupun pakaian yang dikenakan oleh banyak orang. Padahal, tidak banyak yang tahu dan paham secara mendalam mengenai arti tabarakallah tersebut.

Hal ini pun mampu menimbulkan salah kaprah. Terlebih, saat tabarakallah seringkali disandingkan dengan istilah Masy Aallah.

Ternyata, arti tabarakallah sendiri cukup berbeda apabila dipahami dengan seksama. Lantas apa sebenarnya arti dari tabarakallah sendiri dan hukum penulisannya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Arti Tabarakallah

Dikutip dari laman situs Rattilonline, secara harafiah arti tabarakallah tidak lain merupakan semoga Allah memberkahimu. Istilah dalam Bahasa Arab yang satu ini kini cukup banyak diucapkan oleh banyak orang.

Istilah ini diklaim merupakan salah satu perwujudan terhadap pujian dan doa kepada Allah SWT saat hamba-Nya melihat sesuatu yang cukup menarik. Hal menarik tersebut hingga dapat memunculkan rasa kekaguman yang berlebih kepada segala sesuatu ciptaan Allah SWT.

©Pixabay/AveCalvar

Bukan hanya itu saja, arti tabarakallah yang mendalam tersebut juga dapat diucapkan saat umat Islam melihat sesuatu perbuatan atau benda buatan manusia. Hal ini tidak lain merupakan karunia luar biasa dari Allah SWT yang diletakkan pada kemampuan berpikir manusia yang menciptakan hal tersebut.

Perbedaan dengan Masyaallah

Arti tabarakallah yang merujuk pada pujian kepada Allah SWT tersebut rupanya masih tumpang tindih dengan istilah masyaallah. Memang, kedua istilah tersebut seringkali diucapkan secara bersamaan saat umat Islam menyatakan kekagumannya pada sesuatu.

Namun, sebenarnya dua istilah tersebut memiliki waktu dan alasan yang berbeda untuk diucapkan. Tabarakallah sendiri dapat diucapkan saat umat Islam mendapatkan keberkahan tiada terkira dari Allah pada sesuatu benda ataupun hal yang menjadi milik mereka.

Berbeda dengan tabarakallah, arti masyaallah sendiri adalah apa yang dikehendaki oleh Allah. Istilah masyaallah dapat disebutkan saat umat Islam merasa kagum saat melihat kuasa Allah SWT pada benda atau hal yang bukan milik mereka sendiri.

Respon Muslim Mendengar Tabarakallah

Saat mendengar tabarakallah dari orang lain, hendaknya umat Islam juga memberikan tanggapan dengan ucapan yang baik pula. Balasan ucapan yang tepat untuk tabarakallah adalah jazakallah khair.

Jazakallah khair adalah sebuah ucapan yang berarti Allah akan membalasmu dengan kebaikan. Ucapan lain yang juga dapat menjadi balasan dari istilah tabarakallah adalah barakallah fii atau yang berarti semoga Allah memberkahimu.

© Turbanista.com

Kedua ucapan tersebut juga sama-sama memiliki doa dan pujian yang dipanjatkan kepada Allah SWT. Hal tersebut dapat bermakna bahwa umat Islam bukanlah makhluk yang sempurna tanpa karunia dan berkah dari Allah SWT atas kemampuan serta akal manusia.

Manfaat Mengucap Tabarakallah

Arti tabarakallah ternyata cukup mendalam. Tak hanya bermakna untuk saling mendoakan sesama umat Islam dan melayangkan pujian kepada Allah, ternyata mengucap tabarakallah juga memiliki manfaat yang baik bagi kehidupan bermasyarakat.

Mengucap tabarakallah disebut dapat menjauhkan manusia dari sifat dengki hingga takabur atau sombong. Padahal, Allah SWT secara langsung tidak menyukai hamba-Nya yang memiliki sifat dan sikap sombong terhadap apa yang menjadi miliknya.

©BigStock 

Maka dengan mengucap dan memahami arti tabarakallah, manusia yang memiliki kelebihan hingga dirinya pun merasa terkagum akan selalu mengingat akan kuasa Allah atas hidupnya. Ia tak lebih dari seorang hamba Allah yang sewaktu-waktu dapat merasakan kehidupan yang berbalik dengan keadaannya saat ini.

Hukum Tulisan Tabarakallah

Secara lebih lanjut, tabarakallah hingga istilah lain pun seringkali dituliskan pada beberapa benda hingga pakaian yang dikenakan manusia. Ustadz Farhan Abu Furaihan secara lebih lanjut menerangkan bahwa hukum penulisan tabarakallah tersebut menjadi terlarang apabila istilah tersebut disalahgunakan untuk kepentingan semata.

Terlebih, apabila pakaian yang bertuliskan lafal Allah tidak dijaga kebersihannya dengan baik. Hal tersebut menjadi sangat disayangkan.

"Perbuatan tidak baik atau hal itu dikhawatirkan bagian dari perendahan terhadap nama-nama Allah adalah memakai baju-baju La Illahailallah Muhammadarasulullah atau yang di situ ada nama-nama Allah. Terkadang kita ingin membela kalimat tauhid tapi karena ilmu, bukan sebagai dasar kita dan hanya berbekal semangat belaka malah menjerumuskan kita pada hal yang salah," jelasnya pada kanal YouTube Ibn Abdil Ghafur yang tayang pada 24 November 2018. (mdk/mta)