Asam Urat Tinggi Karena Apa? Ketahui Penyebab, Gejala, dan Penanganannya
Berikut ini adalah jawaban atas pertanyaan apakah asam urat tinggi karena apa.

Asam urat merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup umum ditemui, terutama pada pria dan lansia. Kondisi ini terjadi akibat tingginya kadar asam urat dalam darah yang dapat memicu peradangan, khususnya pada persendian. Jika tidak ditangani dengan baik, asam urat dapat menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa dan komplikasi serius lainnya. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang penyebab, gejala, serta cara mengelola penyakit asam urat untuk meningkatkan kualitas hidup penderitanya.
Pengertian Asam Urat
Asam urat adalah produk sampingan yang dihasilkan dari proses metabolisme purin dalam tubuh. Purin merupakan senyawa kimia yang terdapat pada makanan tertentu dan juga diproduksi secara alami oleh tubuh. Ketika tubuh memecah purin, asam urat terbentuk dan biasanya dikeluarkan melalui urin. Namun, jika tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau ginjal tidak mampu membuangnya secara efisien, maka kadar asam urat dalam darah dapat meningkat.
Peningkatan kadar asam urat dalam darah dapat menyebabkan kristal asam urat menumpuk di sendi, yang dikenal sebagai gout atau penyakit asam urat. Kondisi ini dapat memicu peradangan yang menyebabkan rasa sakit, kemerahan, dan pembengkakan pada sendi.
Penting untuk dipahami bahwa kadar asam urat yang normal dalam darah berbeda antara pria dan wanita. Untuk pria, kadar normal asam urat berkisar antara 3,5-7 mg/dL, sementara untuk wanita berkisar antara 2,6-6 mg/dL. Ketika kadar asam urat melebihi batas normal ini, seseorang dapat didiagnosis mengalami hiperurisemia atau asam urat tinggi.
Penyebab Asam Urat Tinggi
Terdapat beberapa faktor yang dapat berkontribusi pada peningkatan kadar asam urat dalam darah. Berikut ini adalah penyebab utama asam urat tinggi:
1. Pola Makan Tidak Seimbang
Konsumsi makanan yang kaya akan purin merupakan salah satu penyebab utama asam urat tinggi. Beberapa jenis makanan yang mengandung purin tinggi antara lain:
- Daging merah seperti sapi, kambing, dan babi
- Jeroan hewan seperti hati, ginjal, dan otak
- Makanan laut seperti ikan sarden, ikan teri, kerang, dan udang
- Sayuran tertentu seperti asparagus, kacang polong, dan jamur
- Minuman beralkohol, terutama bir
Selain itu, konsumsi minuman manis yang mengandung fruktosa tinggi juga dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh.
2. Faktor Genetik
Genetika memainkan peran penting dalam risiko seseorang mengalami asam urat tinggi. Jika ada riwayat keluarga dengan penyakit asam urat, seseorang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya. Beberapa kelainan genetik dapat mempengaruhi cara tubuh memproses purin atau mengeluarkan asam urat, sehingga meningkatkan risiko terjadinya hiperurisemia.
3. Obesitas
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko asam urat tinggi. Orang dengan indeks massa tubuh (IMT) yang tinggi cenderung memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi karena tubuh mereka memproduksi lebih banyak asam urat dan lebih sulit untuk membuangnya. Lemak tubuh yang berlebihan juga dapat mengganggu kemampuan ginjal dalam mengeluarkan asam urat.
4. Kondisi Medis Tertentu
Beberapa kondisi kesehatan dapat meningkatkan risiko asam urat tinggi, di antaranya:
- Diabetes mellitus
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Penyakit ginjal kronis
- Gangguan metabolisme
- Hipotiroidisme
- Psoriasis
Kondisi-kondisi ini dapat mempengaruhi produksi atau pengeluaran asam urat dalam tubuh, sehingga meningkatkan risikonya.
5. Penggunaan Obat-obatan Tertentu
Beberapa jenis obat dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh, antara lain:
- Diuretik, terutama jenis thiazide
- Aspirin dosis rendah
- Obat imunosupresan
- Beberapa obat kemoterapi
- Niacin (vitamin B3) dalam dosis tinggi
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menghentikan atau mengubah penggunaan obat-obatan ini.
Gejala Asam Urat Tinggi
Gejala utama asam urat tinggi sering kali berkaitan dengan serangan gout, yang dapat muncul secara tiba-tiba dan sangat menyakitkan. Berikut adalah gejala-gejala umum yang mungkin dialami:
1. Nyeri Sendi yang Intens
Rasa sakit yang tiba-tiba dan intens pada sendi merupakan gejala khas asam urat tinggi. Nyeri ini biasanya dimulai pada sendi besar, seperti:
- Jempol kaki
- Pergelangan kaki
- Lutut
- Siku
- Pergelangan tangan
Rasa sakit ini sering kali muncul di malam hari dan dapat berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari.
2. Pembengkakan dan Kemerahan
Sendi yang terkena asam urat biasanya akan mengalami pembengkakan dan terlihat kemerahan. Area di sekitar sendi mungkin terasa hangat saat disentuh dan kulit di atasnya dapat terlihat mengkilap atau bersisik.
3. Keterbatasan Gerak
Karena rasa sakit dan pembengkakan, penderita asam urat tinggi mungkin mengalami kesulitan dalam menggerakkan sendi yang terkena. Hal ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup.
4. Demam Ringan
Beberapa orang mungkin mengalami demam ringan selama serangan gout. Ini merupakan respons tubuh terhadap peradangan yang terjadi.
5. Kelelahan
Rasa lelah yang berlebihan sering dialami oleh penderita asam urat tinggi, terutama selama dan setelah serangan gout.
6. Tofi
Pada kasus asam urat kronis, dapat terbentuk benjolan keras di bawah kulit yang disebut tofi. Tofi biasanya muncul di sekitar sendi, terutama di jari tangan dan kaki, siku, atau telinga.
Diagnosis Asam Urat Tinggi
Untuk memastikan diagnosis asam urat tinggi, dokter akan melakukan beberapa langkah pemeriksaan. Proses diagnosis ini penting untuk menentukan penanganan yang tepat. Berikut adalah metode-metode yang umumnya digunakan:
1. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Langkah pertama dalam diagnosis adalah wawancara medis (anamnesis) dan pemeriksaan fisik. Dokter akan menanyakan tentang gejala yang dialami, riwayat kesehatan, pola makan, dan gaya hidup. Selanjutnya, dokter akan memeriksa sendi yang bermasalah untuk melihat tanda-tanda peradangan atau pembengkakan.
2. Tes Darah
Pemeriksaan kadar asam urat dalam darah (serum uric acid) merupakan tes utama untuk mendiagnosis asam urat tinggi. Tes ini mengukur jumlah asam urat dalam darah. Kadar asam urat di atas 7 mg/dL pada pria atau di atas 6 mg/dL pada wanita umumnya dianggap tinggi.
3. Tes Urine
Dokter mungkin meminta pasien untuk mengumpulkan urine selama 24 jam untuk mengukur jumlah asam urat yang dikeluarkan melalui urine. Tes ini dapat membantu menentukan apakah tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau tidak mampu mengeluarkannya dengan efisien.
4. Aspirasi Cairan Sendi
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin mengambil sampel cairan dari sendi yang terkena untuk diperiksa di bawah mikroskop. Jika ditemukan kristal asam urat dalam cairan ini, diagnosis gout dapat dikonfirmasi.
5. Pencitraan
Teknik pencitraan seperti rontgen, USG, atau CT scan dapat digunakan untuk melihat kerusakan sendi atau adanya tofi. Meskipun tidak selalu diperlukan untuk diagnosis awal, pencitraan dapat membantu dalam menilai tingkat keparahan penyakit atau mengidentifikasi komplikasi.
6. Tes Fungsi Ginjal
Karena asam urat tinggi dapat mempengaruhi fungsi ginjal, dokter mungkin memeriksa fungsi ginjal melalui tes darah atau urine untuk menilai kemampuan ginjal dalam mengeluarkan asam urat.
Pengobatan Asam Urat Tinggi
Penanganan asam urat tinggi bertujuan untuk mengurangi gejala, mencegah serangan berulang, dan mencegah komplikasi jangka panjang. Berikut adalah beberapa pendekatan pengobatan yang umumnya digunakan:
1. Obat-obatan
Terdapat beberapa jenis obat yang digunakan dalam pengobatan asam urat tinggi:
- Obat Anti-inflamasi Nonsteroid (OAINS): Seperti ibuprofen atau naproxen, digunakan untuk mengurangi nyeri dan peradangan selama serangan akut.
- Kolkisin: Obat ini efektif dalam mengurangi peradangan dan mencegah serangan gout.
- Kortikosteroid: Dalam kasus yang parah, kortikosteroid mungkin diresepkan untuk mengurangi peradangan dengan cepat.
- Obat Penurun Asam Urat: Seperti allopurinol atau febuxostat, yang bekerja dengan mengurangi produksi asam urat dalam tubuh.
- Probenecid: Meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine.
2. Perubahan Gaya Hidup
Modifikasi gaya hidup sangat penting dalam pengelolaan asam urat tinggi jangka panjang:
- Diet Rendah Purin: Mengurangi konsumsi makanan tinggi purin seperti daging merah, jeroan, dan makanan laut tertentu.
- Penurunan Berat Badan: Bagi yang kelebihan berat badan, menurunkan berat badan dapat membantu mengurangi kadar asam urat.
- Olahraga Teratur: Aktivitas fisik moderat dapat membantu mengendalikan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
- Hidrasi: Minum banyak air dapat membantu mengeluarkan asam urat melalui urine.
- Mengurangi Alkohol: Terutama bir dan minuman beralkohol tinggi.
3. Manajemen Kondisi Medis Lain
Mengelola kondisi kesehatan yang mendasari seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit ginjal juga penting dalam penanganan asam urat tinggi.
4. Terapi Komplementer
Beberapa pendekatan alternatif mungkin membantu dalam mengelola gejala asam urat, meskipun bukti ilmiahnya masih terbatas:
- Konsumsi ceri atau jus ceri
- Suplemen vitamin C
- Penggunaan kompres dingin atau panas pada sendi yang terkena