Waspada! ini 5 Penyebab Utama Asam Urat yang Harus Kamu Tahu, Kenali Faktor Risikonya
Berikut penyebab asam urat tinggi yang harus diketahui.

Asam urat merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup umum ditemui, terutama di kalangan pria dan wanita pascamenopause. Asam urat sendiri adalah senyawa kimia yang terbentuk ketika tubuh memecah zat yang disebut purin. Purin merupakan senyawa alami yang ditemukan dalam berbagai makanan dan juga diproduksi secara alami oleh tubuh.
Dalam kondisi normal, asam urat larut dalam darah dan dikeluarkan melalui urin. Namun, ketika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi, kristal-kristal asam urat dapat terbentuk dan mengendap di sendi, menyebabkan peradangan dan rasa sakit yang dikenal sebagai serangan gout atau asam urat.
Penyakit asam urat atau gout adalah bentuk artritis yang ditandai dengan serangan mendadak berupa nyeri yang intens, pembengkakan, dan kemerahan pada sendi. Serangan ini sering terjadi pada malam hari dan dapat berlangsung selama beberapa hari hingga minggu. Meskipun dapat menyerang berbagai sendi, gout paling sering mempengaruhi sendi di jempol kaki.
Memahami penyebab, gejala, serta cara mengelola asam urat sangatlah penting untuk menjaga kualitas hidup. Apa saja penyebab asam urat tinggi yang harus diketahui? Melansir dari berbagai sumber, Senin (17/3), simak ulasan informasinya berikut ini.
Gejala dan Tanda Asam Urat
Gejala asam urat dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, namun umumnya ditandai dengan serangan akut yang tiba-tiba. Berikut adalah gejala-gejala umum yang perlu diwaspadai:
- Nyeri Sendi yang Intens: Rasa sakit yang tiba-tiba dan sangat menyakitkan, seringkali dimulai pada malam hari. Nyeri ini biasanya terfokus pada satu sendi, paling sering di jempol kaki.
- Pembengkakan: Sendi yang terkena akan membengkak dan terasa hangat ketika disentuh.
- Kemerahan: Kulit di sekitar sendi yang terkena akan memerah dan terlihat mengkilap.
- Keterbatasan Gerak: Sendi yang terkena mungkin sulit digerakkan karena nyeri dan pembengkakan.
- Demam Ringan: Beberapa orang mungkin mengalami demam ringan selama serangan gout.
- Kekakuan Sendi: Sendi terasa kaku, terutama setelah periode tidak aktif.
- Kulit Mengelupas: Setelah serangan mereda, kulit di sekitar sendi yang terkena mungkin mengelupas atau terasa gatal.
Penyebab Utama Asam Urat
Peningkatan kadar asam urat dalam darah dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa penyebab utama asam urat:
- Produksi Asam Urat Berlebihan: Tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat, yang bisa disebabkan oleh faktor genetik atau kondisi medis tertentu seperti sindrom metabolik.
- Gangguan Pembuangan Asam Urat: Ginjal tidak mampu membuang asam urat secara efektif, yang bisa terjadi karena penurunan fungsi ginjal atau penggunaan obat-obatan tertentu.
- Konsumsi Makanan Tinggi Purin: Mengonsumsi terlalu banyak makanan yang kaya akan purin seperti daging merah, jeroan, dan makanan laut tertentu dapat meningkatkan kadar asam urat.
- Konsumsi Alkohol Berlebihan: Alkohol, terutama bir, dapat meningkatkan produksi asam urat dan menghambat pembuangannya.
- Obesitas: Kelebihan berat badan meningkatkan produksi asam urat dan mengurangi kemampuan ginjal untuk membuangnya.
- Dehidrasi: Kurangnya asupan cairan dapat menyebabkan konsentrasi asam urat dalam darah meningkat.
- Penyakit Tertentu: Beberapa kondisi medis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit ginjal kronis dapat meningkatkan risiko asam urat.
Faktor Risiko Asam Urat
Memahami faktor risiko asam urat sangat penting untuk pencegahan dan pengelolaan kondisi ini. Beberapa individu memiliki risiko lebih tinggi mengalami asam urat berdasarkan berbagai faktor. Berikut adalah faktor-faktor risiko utama yang perlu diperhatikan:
- Jenis Kelamin dan Usia: Pria memiliki risiko lebih tinggi terkena asam urat, terutama yang berusia antara 30-50 tahun. Wanita umumnya memiliki risiko lebih rendah sebelum menopause, namun risikonya meningkat setelah menopause.
- Genetik: Riwayat keluarga dengan asam urat dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi yang sama. Beberapa kelainan genetik juga dapat mempengaruhi metabolisme purin.
- Pola Makan: Konsumsi berlebihan makanan tinggi purin seperti daging merah, jeroan, makanan laut tertentu, dan minuman beralkohol (terutama bir) dapat meningkatkan risiko asam urat.
- Obesitas: Kelebihan berat badan meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh dan mengurangi kemampuan ginjal untuk membuangnya.
- Kondisi Medis Tertentu: Beberapa penyakit seperti hipertensi, diabetes, penyakit ginjal kronis, dan sindrom metabolik dapat meningkatkan risiko asam urat.
- Penggunaan Obat-obatan: Beberapa jenis obat, seperti diuretik dan aspirin dosis rendah, dapat mempengaruhi kadar asam urat dalam darah.
- Trauma atau Pembedahan: Cedera atau operasi baru-baru ini dapat memicu serangan gout pada individu yang rentan.
- Dehidrasi: Kurangnya asupan cairan dapat meningkatkan konsentrasi asam urat dalam darah.
- Gaya Hidup Sedentari: Kurangnya aktivitas fisik dapat berkontribusi pada peningkatan risiko asam urat, terutama jika dikombinasikan dengan faktor risiko lainnya.
Komplikasi Asam Urat
Asam urat yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius. Memahami potensi komplikasi ini penting untuk menekankan pentingnya pengelolaan asam urat yang efektif. Berikut adalah beberapa komplikasi utama yang dapat timbul akibat asam urat:
- Artritis Gout Kronis: Serangan gout yang berulang dapat menyebabkan kerusakan sendi permanen, deformitas, dan nyeri kronis. Kondisi ini dapat mengakibatkan keterbatasan gerak dan penurunan kualitas hidup.
- Tofus: Deposit kristal asam urat yang terbentuk di bawah kulit, terutama di sekitar sendi, telinga, dan siku. Tofus dapat menyebabkan deformitas dan kerusakan sendi jika tidak diobati.
- Batu Ginjal: Kristal asam urat dapat mengendap di ginjal, membentuk batu ginjal. Hal ini dapat menyebabkan nyeri hebat, infeksi saluran kemih, dan bahkan kerusakan ginjal jika tidak ditangani.
- Penyakit Ginjal Kronis: Kadar asam urat yang tinggi dalam jangka panjang dapat merusak ginjal, menyebabkan penurunan fungsi ginjal atau bahkan gagal ginjal.
- Peningkatan Risiko Kardiovaskular: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar asam urat yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
- Osteoartritis: Peradangan kronis akibat asam urat dapat mempercepat kerusakan kartilago dan perkembangan osteoartritis.
- Gangguan Psikologis: Nyeri kronis dan keterbatasan fisik akibat asam urat dapat menyebabkan depresi dan kecemasan.
- Infeksi: Sendi yang terkena asam urat lebih rentan terhadap infeksi, terutama jika terdapat luka atau pecahnya tofus.
Pencegahan komplikasi ini memerlukan pengelolaan asam urat yang komprehensif, meliputi:
- Pengobatan yang tepat untuk mengendalikan kadar asam urat.
- Perubahan gaya hidup, termasuk diet dan olahraga yang sesuai.
- Pemantauan rutin kadar asam urat dan fungsi ginjal.
- Penanganan cepat terhadap serangan akut untuk mencegah kerusakan sendi jangka panjang.
- Manajemen kondisi kesehatan terkait seperti hipertensi dan diabetes.