Cara Menghilangkan Kolesterol di Mata Secara Efektif Tanpa Operasi
Berikut cara menghilangkan kolesterol di mata secara efektif.

Xanthelasma adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya benjolan atau plak berwarna kekuningan di sekitar area mata, terutama pada kelopak mata. Benjolan ini terbentuk akibat penumpukan lemak atau kolesterol di bawah permukaan kulit.
Meskipun umumnya tidak berbahaya, xanthelasma dapat menimbulkan masalah estetika dan menjadi indikator adanya gangguan metabolisme lemak dalam tubuh. Xanthelasma termasuk dalam kelompok xanthoma, yaitu deposit lemak yang dapat muncul di berbagai bagian tubuh.
Namun, xanthelasma secara khusus merujuk pada deposit lemak yang terjadi di sekitar mata. Kondisi ini lebih sering dijumpai pada orang dewasa berusia di atas 40 tahun dan lebih umum terjadi pada wanita dibandingkan pria.
Meskipun xanthelasma sering dikaitkan dengan kadar kolesterol tinggi, penting untuk diketahui bahwa tidak semua orang dengan xanthelasma memiliki masalah kolesterol.
Sebaliknya, beberapa individu dengan kadar kolesterol normal pun dapat mengalami xanthelasma. Hal ini menunjukkan bahwa faktor genetik dan kondisi kesehatan lainnya juga berperan dalam perkembangan xanthelasma.
Bagaimana cara menghilangkan kolesterol di mata secara efektif? Melansir dari berbagai sumber, Kamis (20/3), simak ulasan informasinya berikut ini.
Penyebab Xanthelasma
Xanthelasma dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang berkaitan dengan kondisi kesehatan maupun faktor genetik. Berikut adalah beberapa penyebab utama terjadinya xanthelasma:
1. Gangguan Metabolisme Lipid
Salah satu penyebab utama xanthelasma adalah gangguan dalam metabolisme lipid atau lemak dalam tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah, yang kemudian dapat terakumulasi di bawah kulit, termasuk di area mata.
2. Hiperlipidemia Familial
Hiperlipidemia familial adalah kondisi genetik yang menyebabkan kadar kolesterol dalam darah menjadi sangat tinggi. Individu dengan kondisi ini memiliki risiko lebih besar untuk mengalami xanthelasma.
3. Diabetes Mellitus
Penderita diabetes, terutama yang tidak terkontrol dengan baik, memiliki risiko lebih tinggi mengalami xanthelasma. Hal ini berkaitan dengan gangguan metabolisme yang terjadi pada penderita diabetes.
4. Obesitas
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya xanthelasma. Hal ini berkaitan dengan peningkatan kadar lemak dalam tubuh yang dapat mempengaruhi metabolisme lipid.
5. Penyakit Hati
Beberapa penyakit hati, seperti sirosis bilier primer, dapat menyebabkan gangguan metabolisme lipid yang berujung pada pembentukan xanthelasma.
6. Hipotiroidisme
Gangguan fungsi tiroid, khususnya hipotiroidisme, dapat mempengaruhi metabolisme lemak dalam tubuh dan meningkatkan risiko xanthelasma.
7. Faktor Genetik
Beberapa individu mungkin memiliki predisposisi genetik untuk mengalami xanthelasma, bahkan tanpa adanya gangguan metabolisme lipid yang signifikan.
8. Gaya Hidup Tidak Sehat
Pola makan yang tidak seimbang, kurangnya aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol berlebihan dapat berkontribusi pada peningkatan risiko xanthelasma.
Gejala dan Tanda Xanthelasma
Xanthelasma memiliki beberapa gejala dan tanda khas yang dapat dikenali. Pemahaman tentang gejala-gejala ini penting untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat. Berikut adalah gejala dan tanda utama xanthelasma:
1. Benjolan Kekuningan di Sekitar Mata
Tanda paling mencolok dari xanthelasma adalah munculnya benjolan atau plak berwarna kuning atau kekuningan di sekitar area mata. Benjolan ini biasanya terlihat jelas dan mudah diidentifikasi.
2. Lokasi Spesifik
Xanthelasma umumnya muncul di kelopak mata, terutama di sudut mata bagian dalam, baik di kelopak mata atas maupun bawah. Dalam beberapa kasus, dapat meluas ke area sekitar mata.
3. Tekstur Lembut
Benjolan xanthelasma biasanya memiliki tekstur yang lembut atau sedikit keras saat disentuh. Meskipun demikian, tidak disarankan untuk menekan atau memanipulasi benjolan ini.
4. Ukuran Bervariasi
Ukuran xanthelasma dapat bervariasi, mulai dari beberapa milimeter hingga beberapa sentimeter. Seiring waktu, ukurannya dapat bertambah besar atau menyebar ke area yang lebih luas.
5. Simetris
Dalam banyak kasus, xanthelasma muncul secara simetris di kedua mata. Namun, ada juga kasus di mana hanya satu mata yang terkena.
6. Tidak Menimbulkan Rasa Sakit
Xanthelasma umumnya tidak menyebabkan rasa sakit atau gatal. Namun, dalam beberapa kasus, dapat menimbulkan sedikit ketidaknyamanan atau sensasi berat di kelopak mata.
7. Tidak Mengganggu Penglihatan
Meskipun terletak di sekitar mata, xanthelasma biasanya tidak mengganggu fungsi penglihatan. Namun, jika ukurannya sangat besar, dapat mengganggu pandangan peripheral.
8. Perubahan Warna Kulit
Selain benjolan kuning, area di sekitar xanthelasma mungkin mengalami sedikit perubahan warna atau tekstur kulit.
9. Pertumbuhan Bertahap
Xanthelasma cenderung tumbuh secara perlahan dan bertahap. Dalam beberapa kasus, dapat menetap dalam ukuran yang sama untuk waktu yang lama.
10. Gejala Sistemik
Meskipun jarang, beberapa individu dengan xanthelasma mungkin juga mengalami gejala lain yang berkaitan dengan gangguan metabolisme lipid, seperti xanthoma di bagian tubuh lain.
Pengobatan Xanthelasma
Pengobatan xanthelasma dapat melibatkan berbagai pendekatan, tergantung pada penyebab, tingkat keparahan, dan preferensi pasien. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang umum digunakan:
1. Pengobatan Medis
Pengobatan medis terutama berfokus pada mengatasi penyebab yang mendasari xanthelasma, seperti gangguan metabolisme lipid:
- Obat penurun kolesterol (statin) untuk mengendalikan kadar kolesterol
- Fibrat untuk menurunkan trigliserida
- Niacin untuk meningkatkan kolesterol HDL
- Pengobatan untuk kondisi yang mendasari seperti diabetes atau hipotiroidisme
2. Prosedur Bedah
Untuk menghilangkan xanthelasma secara fisik, beberapa prosedur bedah dapat dilakukan:
- Eksisi bedah: Pengangkatan xanthelasma dengan pisau bedah
- Laser ablasi: Penggunaan laser untuk menghancurkan jaringan xanthelasma
- Elektrokauter: Penggunaan arus listrik untuk membakar jaringan xanthelasma
3. Krioterapi
Metode ini menggunakan nitrogen cair untuk membekukan dan menghancurkan jaringan xanthelasma. Prosedur ini relatif cepat dan dapat dilakukan di klinik.
4. Peeling Kimia
Penggunaan larutan kimia khusus untuk mengikis lapisan kulit yang mengandung xanthelasma. Metode ini mungkin memerlukan beberapa sesi untuk hasil optimal.
5. Radiofrequency Ablation
Teknik ini menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi untuk menghancurkan jaringan xanthelasma dengan presisi tinggi.
6. Terapi Topikal
Beberapa krim atau salep topikal mungkin diresepkan untuk mengurangi penampilan xanthelasma, meskipun efektivitasnya bervariasi:
- Tretinoin topikal
- Asam trikloroasetat
7. Pengobatan Alternatif
Beberapa pendekatan alternatif yang kadang digunakan termasuk:
- Aplikasi bawang putih atau minyak jarak
- Kompres dengan kantong teh
- Penggunaan kulit pisang
Namun, efektivitas metode alternatif ini belum terbukti secara ilmiah dan harus digunakan dengan hati-hati.
8. Kombinasi Terapi
Dalam banyak kasus, kombinasi dari beberapa metode pengobatan mungkin direkomendasikan untuk hasil yang optimal.
9. Perawatan Berkelanjutan
Setelah pengobatan, perawatan berkelanjutan mungkin diperlukan untuk mencegah kambuhnya xanthelasma:
- Pemantauan rutin kadar lipid darah
- Penyesuaian gaya hidup dan diet
- Perawatan kulit yang tepat di area yang terkena
10. Konsultasi Multidisiplin
Penanganan xanthelasma mungkin memerlukan kerjasama antara beberapa spesialis, termasuk dermatolog, oftalmolog, dan ahli endokrinologi.