Masalah Kolesterol Bisa Munculkan Bercak di Kelopak Mata, Kenali Apa Itu Xanthelasma
Masalah kolesterol bisa munculkan adanya bercak di kelopak mata yang biasa dikenal sebagai xanthelasma.
Masalah kolesterol bisa munculkan adanya bercak di kelopak mata yang biasa dikenal sebagai xanthelasma.
-
Apa tanda kolesterol tinggi di sekitar mata? Dr. Amir Khan, seorang pakar kesehatan, menyatakan bahwa benjolan kecil berwarna putih atau kekuningan di sekitar mata, terutama di area tulang kelopak mata, dapat menjadi gejala kolesterol tinggi.
-
Apa tanda kolesterol tinggi di mata? Xanthelasma palpebrarum (XP) merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan munculnya bercak atau plak berwarna kuning di area kelopak mata. Penyebab utama dari kondisi ini adalah tingginya kadar kolesterol jahat atau LDL (low-density lipoprotein) dalam tubuh. Xanthelasma tidak akan hilang dengan sendirinya dan umumnya memerlukan tindakan operasi kosmetik untuk mengatasinya.
-
Kenapa kolesterol tinggi menyebabkan benjolan di mata? Xanthoma, atau penumpukan lemak di bawah kulit, sering muncul sebagai gumpalan kekuningan di kelopak mata. Meski jarang, kondisi ini juga bisa terjadi di organ dalam. Meskipun tidak berbahaya, xanthoma bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan, seperti kolesterol tinggi atau diabetes.
-
Apa tanda fisik kolesterol tinggi di sekitar mata? Timbunan lemak yang menyerupai benjolan di sekitar mata adalah apa yang disebut sebagai xanthoma.
-
Apa itu kolesterol? Kolesterol adalah zat lemak yang diproduksi oleh hati dan juga diperoleh dari makanan.
Masalah Kolesterol Bisa Munculkan Bercak di Kelopak Mata, Kenali Apa Itu Xanthelasma
Xanthelasma merupakan bercak berwarna kekuningan di sekitar mata yang adalah hasil dari penumpukan kolesterol di bawah lapisan kulit. Meskipun tidak mengancam keselamatan, seringkali orang mencari bantuan medis karena aspek estetikanya.
Dokter spesialis kulit dan kelamin RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dr. Larisa Paramitha, Sp.KK(K), Sp.DVE., Subsp.OBK mengatakan bahwa xanthelasma bukanlah penyakit berbahaya. Namun, kesadaran akan masalah estetika membuat orang mencari solusi.
Xanthelasma muncul sebagai bercak khas yang cenderung kekuningan atau oranye di sekitar mata. Biasanya, bercak ini terlokalisasi dengan jelas dan dapat membesar, namun memiliki permukaan datar tanpa tonjolan.
“Ada yang bentuknya mendatar lebih kecil jumlahnya banyak tapi karena penambahan sel kulit jaringan, ada lagi kecil-kecil kayak jerawat batu warnanya putih. Orang awam susah bedakan karena misalnya kulitnya lebih gelap. Jadi sebaiknya konsultasi ke dokter,” kata Larisa dilansir dari Antara.
Meskipun tampak berbeda pada kulit yang lebih gelap, xanthelasma tidak menimbulkan rasa sakit ketika ditekan. Namun, identifikasi tepat perlu dilakukan karena beberapa masalah kulit dapat mirip dengan xanthelasma, menyebabkan kesulitan dalam membedakannya.
Larisa menjelaskan bahwa xanthelasma muncul karena penumpukan kolesterol dalam darah. Meskipun seseorang memiliki kadar kolesterol rendah, kemungkinan terjadinya xanthelasma tetap ada, terutama pada individu dengan kecenderungan diabetes yang tidak terkontrol.
Selain itu, gangguan metabolisme dan kondisi medis lainnya juga dapat menyebabkan xanthelasma. Meskipun tidak membahayakan pada awalnya, penumpukan kolesterol dapat berujung pada masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung koroner, stroke, atau hipertensi.
Menjaga kadar kolesterol dengan gaya hidup sehat, pola makan teratur, dan olahraga dapat membantu mengurangi bercak xanthelasma yang tipis. Namun, jika bercaknya tebal, terapi medis seperti penggunaan obat penurun kolesterol atau prosedur bedah kimawi, laser, atau bedah sayat mungkin diperlukan.
Larisa juga mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam menggunakan obat xanthelasma yang dijual bebas secara daring. Penggunaan yang tidak tepat bisa berujung pada efek samping yang merugikan, bahkan dapat membahayakan kesehatan mata jika tidak digunakan sesuai petunjuk.
Xanthelasma, meskipun bukan masalah kesehatan yang serius, memerlukan perhatian khusus. Konsultasi dengan dokter menjadi langkah penting untuk diagnosis yang tepat serta penanganan yang sesuai, untuk menjaga kesehatan mata dan mencegah komplikasi kolesterol yang lebih serius.