36 Tahun Jadi Guru Honorer, Pria Ini Mencari Rongsokan Demi Biaya Hidup
Setiap hari ia harus mencari rongsok. Di balik semua itu, ia adalah sosok yang begitu berjasa bagi bangsa dan negara.
Demi memenuhi kebutuhan hidup, guru honorer ini mencari rongsokan usai mengajar.
36 Tahun Jadi Guru Honorer, Pria Ini Mencari Rongsokan Demi Biaya Hidup
Kisah inspiratif sekaligus haru datang dari seorang pria.
Di usianya yang sudah menginjak 57 tahun ia harus tetap berjuang keras demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Setiap hari ia harus mencari rongsok. Di balik semua itu, ia adalah sosok yang begitu berjasa bagi bangsa dan negara.
Sudah puluhan tahun, ternyata ia juga sibuk untuk mencerdaskan para generasi penerus bangsa sebagai seorang guru.
Lantas bagaimana cerita selengkapnya? Berikut ulasannya, Jumat (1/3).
Pria akrab disapa Pak Alvi ini merupakan seorang guru honorer. Sosoknya kian menarik perhatian usai kisahnya diungkap oleh akun Instagram @gerakmenebarkebaikan.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, ia selalu mencari rongsokan
Semua terpaksa dilakukan Pak Alvi lantaran penghasilannya sebagai guru honorer kurang untuk mencukupi kebutuhannya.
“Iya saya guru. Ngajar di Aliyah. Iya tadi (murid) nanya, ‘bapak pulang sekolah?’ Iya, ‘bapak cari rongsok?’ Iya,” ungkap Pak Alvi saat ditemui di pinggiran jalan.
“Kurang, ekonominya. Kurang biaya,” timpal dia.
Setiap selesai mengajar, ia selalu menyempatkan diri untuk mencari rongsokan. Barang-barang itu nantinya untuk dijual dan menjadi penghasilan tambahan.
Sementara dirinya merupakan sosok yang amat berjasa bagi bangsa dan negara. Ia mengajar serta mencerdaskan anak bangsa selama 36 tahun.
“Saya dari tahun 1988. Iya (pulang ngajar selalu cari rongsokan). Dari bujangan saya kayak gini,” tutur dia.
Begitu pilu, kehidupannya kini sudah tak lagi didampingi oleh sang istri. Sebab, wanita yang dicintainya itu sudah meninggal 3 tahun lalu karena menderita penyakit kanker payudara.
Walau begitu, ia tetap mengaku semangat dalam menjalani kehidupannya
Kisah dari Pak Alvi ini nyatanya mampu menyentuh hati para netizen di jagat media. Tak ayal jika ratusan komentar kemudian ditinggalkan oleh mereka.
“Lebih terhormat bapa ini diangkat cpns dari pd anak instan ngelamar lulus karena nasib jdi pns 👏👏👏,” tulis komentar @rezarascalt.
“Kasian guru2 honorer yg sudah puluhan tahun 😢😢,” timpal @emy_zulfa.
“Ayo pemerintah setempat di tindak lanjuti. Giliran gajih sama fasilitas negara aja pengen di mewahin mulu. Ini nih sejatinya pelayan negara yang TULUS !,” protes @adienzidan.
“Moga banyak rezekinya pak,” doa @aisahasha30.