Dianggap Lebih Kuat dari Irak, Ini Keunggulan Guinea yang Wajib Diwaspadai Timnas Indonesia U-23
Berikut keunggulan Guinea yang wajib diwaspadai Timnas Indonesia U-23 di laga Play Off Olimpiade Paris 2024.
Berikut keunggulan Guinea yang wajib diwaspadai Timnas Indonesia U-23 di laga Play Off Olimpiade Paris 2024.
Dianggap Lebih Kuat dari Irak, Ini Keunggulan Guinea yang Wajib Diwaspadai Timnas Indonesia U-23
Timnas Indonesia U-23 akan menantang wakil Afrika Guinea U-23 pada babak Play Off Inter Zona Olimpiade Paris 2024.
Kekalahan atas Irak U-23 di perebutan juara ketiga mau tidak mau harus membawa Tim Garuda Muda harus memperpanjang napas mereka di atas lapangan dengan menantang tim kuat Guinea.
Tersisa satu tiket yang akan diperebutkan lewat jalur play-off, yaitu duel yang mempertemukan wakil Afrika (CAF) dan wakil Asia (AFC). Dalam hal ini, Guinea U-23 vs Indonesia U-23.
Timnas Guinea U-23 bukan lawan sembarangan. Setidaknya ada beberapa keunggulan yang membuat Guinea akan menjadi lawan sulit bagi anak asuh Shin Tae-Yong.
Unggul Ranking FIFA
Timnas Guinea U-23 dianggap menjadi lawan sulit bagi Timnas Indonesia U-23 demi satu tiket terakhir menuju Olimpiade Paris 2024.Perbedaan jarak ranking antara Indonesia dan Guinea sedikit banyak akan berpengaruh di atas lapangan.
Meski pada gelaran nanti setiap negara hanya akan menurunkan tim usia dibawah 23 tahun, namun Guinea diprediksi tetap akan menurunkan pemain terbaik mereka demi ambisi lolos ke Paris.
Secara ranking FIFA, Guinea tak lebih baik daripada Irak. Guinea saat ini menempati peringkat ke-76 berbeda dengan Irak di peringkat ke-58 FIFA. Sedangkan Indonesia saat ini menempati peringkat ke-134 FIFA.
Meski terpaut 18 peringkat, Guinea U-23 diprediksi memiliki permainan yang jauh lebih baik daripada Irak U-23.
Keunggulan tersebut harus diantisipasi Timnas Indonesia demi rebut tiket Olimpiade Paris 2024 dengan mengalahkan wakil Afrika tersebut.
Unggul Pengalaman di Olimpiade
Guinea dan Indonesia sama-sama baru sekali tampil di ajang Olimpiade. Kedua negara pun sama-sama bernasib minor.Timnas Indonesia terlebih dulu debut di Olimpiade Melbourne 1956 dengan mencatatkan dua kali bertanding dengan hasil sekali imbang dan sekali kalah atas Uni Soviet.
Sedangkan Guinea pertama dan terakhir kali tampil di Olimpiade Mexico 1968 dan tergabung di grup A bersama tuan rumah Meksiko, Prancis dan Kolombia.
Wakil Afrika itu gagal lolos ke fase gugur usai hanya mampu menempati dasar klasemen dengan raihan satu kali kemenangan dan dua kekalahan.
Guinea takluk 3-1 atas Prancis dan 4-0 atas Meksiko. Kemenangan mereka mampu diraih atas Kolombia dengan skor tipis 3-2. Mereka mengakhiri keikutsertaan di Olimpiade di peringkat 11 dari 16 negara peserta.
Mayoritas Pemain Abroad
Timnas Indonesia U-23 wajib mewaspadai kekuatan Guinea U-23 yang akan diperkuat para pemainnya yang merumput di Eropa.Meski hanya sekelas tim kelompok umur, Guinea memiliki 16 pemain yang merumput di Eropa seperti Austria, Prancis, Belgia, Jerman dan Yunani.
Berbeda dengan Timnas Indonesia U-23 yang hanya memiliki 6 pemain yang tampil di luar negeri dengan rincian 4 pemain asal liga Eropa (Belanda, Belgia) dan 2 pemain dari liga Asia (Jepang, Korea Selatan).
Pengalaman dan kualitas pemain tersebut wajib diwaspadai oleh skuad asuhan Shin Tae-Yong. Terlebih mereka memiliki pengalaman terbiasa menghadapi kualitas sepak bola level tinggi.
Pemain Kunci Timnas Guinea U-23 Incaran Liverpool
Pengalaman merumput di Eropa menjadi keunggulan bagi beberapa para pemain Timnas Guinea U-23. Ada beberapa nama yang patut diwaspadai oleh Shin Tae-Yong.
Setidaknya ada 6 pemain penting Guinea yang wajib disorot yaitu Algassime Bah (Olympiacos), Selu Diallo (Deportivo Alaves), Mohamad Soumah (KAA Gent), Madiou Keita (Auxerre B), Lassana Diakhaby (Valenciennes) hingga Aguibou Camara (Atromitos Athen).
Namun sosok Aguibou Camara masih menjadi pemain kunci yang memiliki peran besar bagi Timnas Guinea.
Pemain berposisi sayap tersebut saat ini berstatus sebagai pemain asal klub raksasa Yunani, Olympiacos dan tengah dipinjamkan ke Atromitos.
Sejauh ini pemain berusia 22 tahun tersebut telah mencatatkan 32 penampilan dengan torehan 5 gol bersama Olympiacos. Sedangkan bersama Atromitos, Camara telah mencatatkan 33 penampilan dan mencetak 5 gol.
Camara juga sempat diincar oleh raksasa Eropa Liverpool dan AC Milan atas penampilan impresifnya bersama Olympiacos.