Eks Menhan Israel Blak-blakan Sebut Netanyahu Sedang Melakukan Pembersihan Etnis di Gaza
Ia mengkritik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang dinilai membawa Israel menuju kehancuran.
Mantan Menteri Pertahanan Israel, Moshe Ya'alon, menyatakan Israel sedang melakukan "pembersihan etnis" di wilayah Gaza Utara. Ia mengkritik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang dinilai membawa Israel menuju kehancuran.
Dalam wawancara yang disiarkan di saluran TV Israel, Democratv, Sabtu (30/11/2024), Ya'alon mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap kebijakan pemerintah Netanyahu yang diterapkan di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
"Kita tengah diseret ke dalam pendudukan, aneksasi, pembersihan etnis---lihat saja wilayah utara Jalur Gaza---pengungsian, dan permukiman Yahudi," kata Ya'alon, seperti yang dilaporkan oleh kantor berita Anadolu pada Senin (2/12).
Ya'alon, yang pernah menjabat sebagai menteri pertahanan Israel antara tahun 2013 hingga 2016, menegaskan dalam wawancara tersebut bahwa tindakan militer Israel di Jalur Gaza merupakan bentuk pembersihan etnis. Ketika pewawancara meminta klarifikasi mengenai pernyataannya, Ya'alon menjawab, "Beit Lahia sudah tidak ada, Beit Hanoun sudah tidak ada, dan sekarang mereka sedang menyerang Jabalia. Mereka (militer Israel) sedang membersihkan daerah itu dari orang Arab."
Sejak 5 Oktober 2024, Israel telah melancarkan operasi militer besar-besaran di Gaza Utara dengan tujuan untuk mencegah kebangkitan kelompok Hamas. Namun, motif Israel lambat laun terungkap yakni berusaha untuk menduduki wilayah tersebut dan memaksa pengusiran penduduknya.
Serangan Israel ke Gaza pasca 7 Oktober 2023, telah mengakibatkan lebih dari 44.300 orang Palestina di Gaza wafat. Sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 105.000 orang mengalami luka-luka.
Pada 21 November, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza. Di sisi lain, Israel juga sedang menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait dengan perang yang terjadi di Jalur Gaza.