Hanya Mandi Sebulan Sekali, Suami Digugat Cerai Istri Meski Baru Nikah 40 Hari
Suaminya hanya mandi satu atau dua kali dalam sebulan, yang menyebabkan ketidaknyamanan dalam kehidupan rumah tangga mereka.

Mandi tidak hanya berfungsi untuk membersihkan tubuh, tetapi juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Selain itu, kebersihan diri yang baik akan membuat orang di sekitar merasa lebih nyaman. Kebiasaan jarang mandi dapat menimbulkan masalah serius.
Setelah menikah selama 40 hari, seorang wanita di Agra, Uttar Pradesh, memutuskan untuk mengajukan perceraian. Dia mengunjungi pusat konseling keluarga dan mengungkapkan keluhannya mengenai kebiasaan suaminya yang jarang mandi.
Suaminya hanya mandi satu atau dua kali dalam sebulan, yang menyebabkan ketidaknyamanan dalam kehidupan rumah tangga mereka. Menurut laporan dari India Today, sang istri merasa tidak dapat bertahan hidup bersama pria yang tidak menjaga kebersihan diri. Bau badan suaminya menjadi salah satu alasan utama di balik keputusan untuk mengakhiri pernikahan tersebut.
Dia meyakini bahwa kebersihan adalah aspek penting untuk menciptakan rumah tangga yang harmonis. Walaupun suaminya telah diberikan kesempatan untuk memperbaiki kebiasaan, dia belum mampu memenuhi standar kebersihan yang diinginkan oleh istrinya. Akibatnya, pasangan ini kembali ke pusat konseling pada 22 September untuk mencari solusi lebih lanjut. Berikut adalah rangkuman kisahnya Jumat (27/9/2024).
Kebiasaan Tidak Mandi Sering Terjadi konflik

Setelah menikah, pasangan ini mulai menghadapi sejumlah masalah. Kebiasaan suami yang jarang mandi menjadi penyebab ketidaknyamanan bagi istrinya. Aroma tubuh yang kurang sedap semakin memperburuk kondisi di rumah. Istrinya merasa bahwa kebersihan merupakan aspek penting dalam sebuah hubungan. Ia mengakui kesulitan untuk hidup bersama pria yang tidak menjaga kebersihan diri.
Masalah sepele ini menyebabkan konflik yang terus menerus dalam rumah tangga mereka. Jarangnya suami mandi tidak hanya berdampak pada kenyamanan fisik sang istri, tetapi juga mempengaruhi kondisi psikologisnya. Bau badan yang menyengat membuat istrinya merasa terusik setiap harinya, yang pada gilirannya memicu pertengkaran yang tak kunjung usai.
Percikan Air Suci sebagai Alternatif untuk Mandi

Pada tanggal 22 September, wanita ini memutuskan untuk mengunjungi pusat konseling keluarga dengan harapan menemukan solusi untuk masalah yang dihadapinya dalam rumah tangga. Melalui berbagai usaha yang tidak membuahkan hasil, ia akhirnya mempertimbangkan gugatan cerai sebagai langkah terakhir.
Petugas di pusat konseling tampak terkejut saat mendengar pengakuan wanita tersebut, yang menyatakan bahwa suaminya hanya mandi satu atau dua kali dalam sebulan. Suaminya bahkan hanya menggunakan air Gangajal, air suci dari sungai Gangga, untuk menyegarkan tubuhnya sebagai pengganti mandi.
Konseling yang seharusnya menjadi wadah untuk mencari solusi malah mengungkapkan betapa seriusnya masalah kebersihan dalam rumah tangga mereka. Meskipun petugas memberikan saran kepada suami untuk menjaga kebersihan diri, konflik di antara mereka tetap berlanjut.
Perceraian Akibat Tidak Mandi Selama Setahun

Kebiasaan tidak mandi yang jarang ternyata menjadi salah satu penyebab perceraian yang sering terjadi. Kasus di Agra ini mengingatkan pada insiden serupa yang terjadi di Taiwan.
Berdasarkan laporan dari Oddity Central, seorang pria menggugat cerai istrinya karena kebiasaan jarang mandi. Wanita yang bernama Lin di Taiwan hanya mandi sekali dalam setahun. Suaminya merasa tidak bisa lagi menerima kondisi kebersihan Lin yang semakin memburuk setelah mereka menikah.
Akibatnya, hubungan mereka berakhir di pengadilan setelah sepuluh tahun berumah tangga. Pria tersebut mengungkapkan bahwa karena kebiasaan Lin yang kurang bersih, mereka hanya berhubungan intim setahun sekali. Hal ini menghalangi pasangan tersebut untuk memiliki anak selama dekade pernikahan mereka.