Impian Semua Orang, Potret Rumah Mewah Milik Dokter di Tengah Hutan Nyaman dan Sejuk
Begini penampakan rumah di tengah hutan dan lereng gunung milik seorang dokter asal Kendal.
Sebuah rumah di tengah hutan memiliki pemandangan yang sangat cantik. Tepatnya di lereng Gunung Ungaran, Jawa Tengah. Rumah tersebut diketahui milik seorang dokter yang memilih untuk tinggal jauh dari perkotaan untuk mencari ketenangan.
Di sekitar rumah terdapat sungai dan perkebunan warga yang semakin menambah kecantikan pemandangan rumah itu. Dengan pemandangan yang cantik tersebut tak sedikit orang mempimpikan memiliki hunian seperti itu.
Bisa dibayangkan akan betah berlama-lama sambil menikmati suasana kesejukan dan keasrian rumah tersebut.
Lantas, bagaimana penampakan rumah milik dokter yang berada di tengah hutan dengan view gunung yang cantik dan mahal? Simak ulasannya sebagai berikut.
Rumah Impian Sejuk dan Asri Milik Dokter
Penampakan rumah cantik yang asri dan indah itu terekam dalam sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube Opan si Bolang. Dalam video tersebut, rumah milik dokter berdiri di atas tanah tengah perkebunan yang jauh dari perkotaan.
Rumah tersebut terletak di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Memiliki nuansa yang sangat asri, dengan pemandangan langsung ke Gunung Ungaran dan Gunung Prau.
Selain itu, pemilik rumah tersebut juga menambah estetika rumahnya dengan menanam berbagai jenis tanaman dan memelihara angsa.
Sehingga pemandangan rumah yang indah tersebut menjadi semakin asri ketika terdapat pepohonan dan hewan-hewan yang berkeliaran di sekitarnya.
Pemilik Rumah Hobi Berkebun
Si pemilik rumah yang juga berprofesi sebagai dokter ternyata memiliki hobi berkebun. Dengan hobinya itu, ia pun menanam pohon durian. Saat ditemui, ia tampak sedang memegang sebuah celurit dengan topi caping yang ada di kepalanya.
“Ini kan niatnya kan buat untuk anu, saya kan hobi berkebun. Tadinya kan sawah terus saya kasih saya tanami durian, kan banyak durian,” ucap pak dokter pemilik rumah.
Pak dokter yang setiap harinya praktik di rumah sakit itu mengaku bahwa ia tidak tinggal 24 jam di rumah tersebut. Pemeliharaan rumah setiap harinya dikerjakan oleh orang kepercayaannya.
Di rumah tersebut juga belum dialiri listrik, sehingga pemilik rumah memanfaatkan tenaga kincir angin untuk mendapatkan energi untuk pasokan listrik yang ringan.
