Jurnalis Yahudi Blak-blakan Akui Brigade Al-Qassam Tak Takut Mati, Beda dengan Tentara Israel yang Ketakutan
Militer Israel diduga kalah berani dengan Brigade Al-Qassam waktu bertempur. Begini ulasannya.
Militer Israel diduga kalah berani dengan Brigade Al-Qassam waktu bertempur. Begini ulasannya.
Jurnalis Yahudi Blak-blakan Akui Brigade Al-Qassam Tak Takut Mati, Beda dengan Tentara Israel yang Ketakutan
Perang yang terjadi antara militer Israel dan Hamas kembali memanas selama tiga bulan terakhir.
Militer Israel terus menggempur wilayah Palestina yang berada di Gaza. Akibatnya, ribuan orang tewas dan lainnya mengalami luka-luka.
Meski terkesan berhasil meluluhlantakkan Palestina, nyatanya banyak kabar yang menyebut bahwa prajurit Israel juga banyak yang gugur.
Namun Pemerintah Israel terkesan menutup-nutupi dan tidak tahu berapa jumlah pasti kematian dari tentaranya.
Seorang Jurnalis keturunan Yahudi, Dan Cohen dalam wawancaranya mengungkap fakta sebenarnya di lapangan.
Para prajurit zionist dianggap tak cukup berani untuk melawan Brigade Al-Qassam yang dianggap berani mati.
Melansir dari akun X @Avolanza, Kamis (14/12) Cohen menceritakan pengalamannya selama di Gaza dan melihat betapa 'gila' militansi Brigade Al-Qassam.
Cohen menggambarkan kondisi sebenarnya dari pasukan Israel. Dirinya mengklaim bahwa banyak tentara Israel yang dicekam rasa takut.
"Itu akan menjadi pengalaman yang menakutkan dan siapapun tahu, Anda tahu tentara Israel yang berada di sana dicekam rasa takut. Tidak peduli seberapa semangatnya. Anda tahu, sentimen nasionalis mungkin memang demikian," ucap Cohen
Berbeda dengan tentara Israel, Brigade Al-Qassam menantikan momen ini selama bertahun-tahun. Mereka tahu apa yang dihadapi mereka sehingga tidak takut mati.
"Faktanya Brigade Al Qassam telah mempersiapkan momen ini selama bertahun-tahun. Mereka tahu persis apa yang mereka hadapi dan mereka tidak takut mati," lanjutnya.
Cohen menceritakan tak sedikit tentara Israel yang ingin pulang dan tak ingin berperang.
Mereka menganggap melawan Hamas bukanlah sesuatu yang sulit. Apalagi mereka dibekali teknologi canggih sehingga mampu menghancurkan dengan mudah.
Namun Israel tidak punya hati seperti Brigade Al-Qassam sehingga mereka kalah mental karena tidak ada keinginan untuk bertempur dengan sepenuh hati.
"Tidak seperti tentara Israel yang ingin pulang dan nikmati hidup mereka, mereka pikir itu akan menjadi semacam hal pengoperasian yang relatif mudah karena mereka lebih unggul secara teknologi. Yang kurang dari mereka adalah hati, dan inilah yang dimiliki Al-Qassam," jelas Dan Cohen.
Keberanian Al-Qassam, 'Berani Mati'
Brigade Al'Qassam berbeda dari militer Israel. Mereka memiliki mental berani mati dan tak takut dengan apa yang dihadapi.
Salah satu contohnya, seorang pejuang Al-Qassam sempat berani sendirian ke arah tank Israel dengan tangan kosong demi bisa meletakkan peledak kecil di tank tersebut.
"Kita semua sudah melihat videonya sekarang dari pejuang Al-Qassam berlari ke tank (Israel) dengan tangan kosong dan menempatkan semacam bahan peledak kecil di atasnya."
"Ada video lain yang keluar kemarin dari Brigade Al-Qassam melawan banyak tank dalam pertempuran jarak dekat."
"Dan ini menunjukkan bahwa mereka telah mengancurkan beberapa di antaranya setidaknya di Gaza," tambahnya.
Fakta ini menunjukkan bahwa keperkasaan Israel tak sepenuhnya benar. Ada banyak hal yang disembunyikan terutama jumlah korban dari para prajurit Israel.
"Jadi ide bahwa ini akan menjadi semacam hal yang mudah bagi Israel adalah benar-benar salah. Dan menurutku yang sebenarnya terjadi adalah militer Israel menyembunyikan jumlah korban dari publik. Jadi mereka tidadk tahu berapa banyak prajurit mereka yang terbunuh karena malapetaka ini," pungkasnya.