Militer Israel Terpaksa Ubah Metode Pertempuran di Gaza, Tak Sanggup Hadapi Pejuang Hamas Setelah 11 Tentaranya Terbunuh
Sebanyak 11 tentara penjajah Israel terbunuh dalam serangan pejuang Hamas.

Korban berbahasa Ibrani, Maariv melaporkan pada Minggu (12/1), tentara Israel terpaksa "mengubah metode" dalam pertempuran dengan pasukan perlawanan Palestina di Gaza Utara. Pertempuran sengit antara pasukan penjajah dan pejuang perlawanan Palestina di kota Beit Hanoun menyebabkan Israel mengalami kekalahan telak dan banyak tentara mereka yang tewas.
Pejuang Hamas dari sayap militer Brigade Al-Qassam membunuh empat tentara Israel dari Brigade Nahal dan melukai enam lainnya di Beit Hanoun. Karena itu tentara Israel Divisi Gaza melakukan investigasi dan "mengubah metode kerja dan pergerakan pasukan di zona pertempuran."
"Menyusul insiden yang sangat berat, Divisi Gaza memutuskan mengambil sejumlah langkah, termasuk lebih banyak daya tembak sebelum setiap pergerakan kekuatan manuver. Pembukaan jalan akan dilakukan dengan menggunakan drone dan bukan hanya buldoser. Tujuannya adalah untuk menemukan lokasi serangan udara, termasuk dengan sistem termal, dan untuk menemukan kamera yang digunakan teroris untuk mempersiapkan penyergapan mereka," kata laporan tersebut, dikutip dari The Cradle, Senin (13/1).
Tentara penjajah juga mengubah rutinitas pergerakannya secara terus-menerus dan lebih sering melakukan operasi pada malam hari karena dinilai lebih menguntungkan.
Situs berita Israel, Ynet melaporkan, penyergapan mematikan pasukan Hamas yang menewaskan empat tentara penjajah di Beit Hanoun pada Sabtu lalu berlangsung di daerah yang dianggap telah bersih dan di bawah kendali pasukan Israel.
Sebanyak 11 tentara Israel tewas dan sekitar 20 orang lainnya terluka karena serangan pejuang Palestina di Beit Hanoun dalam dua pekan. Militer Israel belum berhasil mengalahkan Hamas setelah setahun operasi genosida mereka di Gaza. Sementara itu, kekuatan Hamas semakin besar di mana mereka merekrut ribuan pejuang baru.