Kasusnya Viral, Tiktoker Iky Kabah yang Hina Semua Guru Korup Akhirnya Ditangkap Polisi
Usai menghina profesi guru dan sempat kabur, TikToker Iky Kabah atau Riezky Kabah akhirnya dijemput paksa oleh polisi.

Riezky Kabah, seorang TikToker berusia 21 tahun yang berasal dari Pontianak, tiba-tiba menjadi pusat perhatian setelah video yang diunggahnya di media sosial menimbulkan kemarahan di kalangan masyarakat. Dalam video tersebut, ia secara terang-terangan menyebut semua guru sebagai koruptor dan pemalak berkedok pendidik, serta mengajak para pengikutnya untuk tidak menghormati profesi guru.
Pernyataan yang sangat kontroversial ini segera memicu reaksi negatif yang luas, terutama dari kalangan pendidik yang merasa teraniaya. Sebagai respons terhadap tindakan Riezky, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pontianak melaporkannya ke Polda Kalimantan Barat pada tanggal 26 Februari 2025, dengan tuduhan mencemarkan nama baik profesi guru.
Alih-alih menunjukkan penyesalan, Riezky malah mengunggah konten tambahan yang mengejek netizen yang mengkritiknya. Ia bahkan memperlihatkan tumpukan uang dan menyatakan, saya akan tetap hidup mewah meskipun dihujat. Sikap provokatifnya tersebut akhirnya membawa konsekuensi hukum yang serius.
Pada tanggal 3 Maret 2025, pihak kepolisian menangkap Riezky di rumahnya setelah ia menghindar dari perhatian publik. Video penangkapannya menjadi viral di media sosial, di mana ia terlihat meminta maaf secara singkat sebelum dibawa oleh aparat kepolisian, menunjukkan bahwa tindakan sembrono dapat berujung pada masalah yang lebih besar.
Kronologi Kasus
Riezky Kabah pertama kali mencuri perhatian masyarakat ketika ia mengunggah sebuah video di platform TikTok pada tanggal 9 Februari 2025. Dalam video tersebut, ia menyatakan bahwa guru bukanlah pahlawan tanpa tanda jasa, melainkan sering terlibat dalam praktik pungutan liar di sekolah.
Konten ini segera memicu reaksi negatif dari berbagai kalangan. Banyak tenaga pendidik serta pengguna internet mengecam pernyataannya karena dianggap merendahkan profesi guru yang selama ini dihormati di Indonesia.
Menanggapi hal ini, PGRI Pontianak mengambil tindakan hukum dengan melaporkan Riezky ke Polda Kalimantan Barat pada tanggal 26 Februari 2025. Laporan tersebut meminta agar pihak berwajib menindak tegas ujaran kebencian yang disebarkan oleh Riezky di media sosial.
Sebagai respons terhadap laporan itu, kepolisian mulai melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan bukti digital. Setelah cukup bukti terkumpul, polisi akhirnya melakukan penjemputan paksa terhadap Riezky dari kediamannya pada tanggal 3 Maret 2025, sekitar pukul 23.00 WIB.
Respons Publik: Protes Guru dan Kecaman Netizen
Sejak video Riezky menjadi viral, berbagai protes mulai bermunculan dari berbagai kalangan. Banyak guru, baik yang tergabung dalam PGRI maupun yang berdiri sendiri, mengungkapkan bahwa pernyataan Riezky telah merusak martabat profesi mereka.
Selain itu, banyak netizen yang merasa marah dengan sikap Riezky yang bukannya meminta maaf, malah mengolok-olok netizen dan menunjukkan kekayaannya. Beberapa warganet menilai tindakan Riezky mencerminkan kurangnya rasa hormat terhadap para guru yang telah berjuang mendidik generasi muda.
Komentar-komentar yang menunjukkan kemarahan netizen pun bermunculan, seperti:
“Amit-amit sambil elus perut,” komentar dari akun @im**.
“Nggak kuat nonton lebih dari 10 detik, jijik,” komentar akun @ar**
Unggahan Instagram @fakta.indo tentang kasus Iky Kabar, mendapat lebih dari 19.000 likes, menunjukkan tingginya perhatian publik terhadap masalah ini.
Polisi Bertindak: Iky Kabah Dijemput Paksa
Setelah beberapa hari melakukan penyelidikan, Polda Kalimantan Barat akhirnya mengambil tindakan. Pada tanggal 3 Maret 2025, pihak kepolisian mendatangi rumah Riezky yang terletak di Pontianak untuk membawanya guna pemeriksaan lebih lanjut.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, tampak Riezky duduk dengan santai saat petugas polisi datang menemuinya. Sebelum dibawa oleh aparat, ia sempat berpamitan kepada warga yang mengelilinginya dan hanya mengucapkan kalimat singkat:
"Minta maaf semua."
Menurut informasi yang disampaikan oleh pihak kepolisian, Riezky berpotensi dijerat dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) terkait dengan tuduhan ujaran kebencian dan pencemaran nama baik. Jika terbukti bersalah, ia dapat menghadapi ancaman hukuman penjara yang cukup berat.
Pelajaran dari Kasus Ini: Ujaran Kebencian Bisa Berujung Pidana

Kasus Riezky Kabah menjadi contoh jelas tentang bagaimana penggunaan media sosial yang tidak bijaksana dapat mengakibatkan konsekuensi hukum yang serius. Dari situasi ini, terdapat beberapa pelajaran penting yang dapat diambil:
Kebebasan berbicara tetap memiliki batas. Menghina profesi tertentu, terutama yang memiliki martabat tinggi seperti guru, dapat menimbulkan reaksi keras dari masyarakat dan berpotensi berujung pada tindakan hukum.
Media sosial seharusnya tidak dijadikan arena untuk melakukan provokasi tanpa mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin timbul. Riezky pernah merasakan ketenaran yang singkat akibat viralnya videonya, namun pada akhirnya ia harus menghadapi dampak dari tindakannya.
Oleh karena itu, penting untuk selalu berpikir sebelum berbicara di ruang publik. Apa pun yang diunggah di internet dapat memiliki dampak yang jauh lebih besar daripada yang kita bayangkan.
Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Saat ini, Riezky masih menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian untuk menentukan apakah ia akan dikenakan sanksi lebih lanjut. Selain itu, pihak kepolisian juga sedang menyelidiki kemungkinan adanya unsur lain dalam kasus ini, termasuk potensi pelanggaran terhadap UU ITE yang lebih serius.
Sementara itu, banyak pengguna media sosial berharap agar kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi para influencer dan pengguna platform lainnya untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat di depan publik.
Pihak kepolisian menegaskan bahwa kasus ini akan menjadi preseden bagi penanganan ujaran kebencian di media sosial, terutama yang menargetkan profesi tertentu dan berpotensi menyesatkan opini masyarakat.
People Also Ask
1. Siapa Iky Kabah?
Iky Kabah adalah seorang TikToker asal Pontianak yang viral karena video kontroversialnya yang menghina profesi guru.
2. Mengapa Iky Kabah ditangkap?
Ia ditangkap karena videonya dianggap mencemarkan nama baik profesi guru dan memicu protes besar dari masyarakat.
3. Apa konsekuensi hukum bagi Iky?
Ia dapat dijerat dengan UU ITE tentang ujaran kebencian dan pencemaran nama baik, yang bisa berujung hukuman penjara.
4. Apakah Iky Kabah sudah meminta maaf?
Ya, tetapi permintaan maafnya dianggap singkat dan tidak tulus oleh banyak netizen.