Ngeri, Para Medis Tangani Pasien Virus Corona Ada yang Menjerit dan Menangis
Merdeka.com - Belakangan dunia tengah dihebohkan dengan hadirnya virus corona. Virus mengerikan ini pertama kali ditemukan di Wuhan, China yang saat ini tengah diisolasi.
Sejumlah pakar atau ahli medis telah diturunkan untuk menanggulangi virus mengerikan ini. Namun, saking menakutkannya, para medis menjadi frustasi dalam menangani pasien virus corona. Penasaran? Simak ulasan dari berbagai sumber berikut:
Petugas Medis Frustasi
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Kenapa muncul wabah misterius ini? Para pejabat China dengan cepat memberikan penjelasan, menekankan masyarakat tidak perlu panik. Para pejabat mengaitkan peningkatan kasus penyakit mirip pneumonia ini dengan kombinasi patogen umum selama musim dingin pertama tanpa pembatasan Covid-19 yang ketat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Dimana wabah misterius ini terjadi? Dalam beberapa hari terakhir, China dihantui lonjakan penyakit pernapasan misterius di kalangan anak-anak di sepanjang wilayah utara, menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Untuk menangani pasien dengan virus corono memang tidaklah mudah. Diketahui sejumlah pakar medis yang bekerja menolong para pasien menjadi panik dan cemas.
Tak hanya itu, bahkan mereka hingga pada kondisi stres juga frustasi. Ini dikarenakan terlalu banyaknya pasien yang terpapar virus corona tersebut.
Menjerit
Baru-baru ini beredar video yang memperlihatkan petugas medis menjerit dan menangis saat menangani pasien yang terkena virus corona. Seperti yang diunggah oleh akun Instagram @comicinfo.id pada Minggu (26/1) kemarin.
"Apa yang kau lakukan? Aku ingin pulang... bekerja empat shift sehari! Bawa pasien-pasien itu pergi...," demikian keterangan unggahan tersebut yang merupakan terjemahan dari teriakan tenaga kesehatan pria.
Menangis
Sebuah akun Twitter bernama @badiucao telah mengunggah video yang memperlihatkan seorang petugas medis sedang menangis tersedu-sedu. Pemilik akun menuliskan bahwa perawat itu sedang berada dalam tekanan harus melawan virus corona Wuhan tanpa henti.
"Dia mengatakan jika kita istirahat, maka kita dianggap sebagai pengkhianat, aku bekerja non setop setiap hari. Hanya kematian yang menungguku di sini," tulis Badiucao.
Terlalu Lelah
Melihat temannya menjerit karena frustasi, seorang petugas medis lainnya datang untuk menenangkan dirinya. Namun tak kunjung selesai dan berakhir dengan tenang, justru ini memunculkan perdebatan antara keduanya.
Jika dilihat dari teriakannya, petugas medis ini terlalu lelah karena begitu banyak pasien yang ditanganinya.
Dokter di Hubei Meninggal Terinfeksi Corona
Sebelumnya, dilaporkan seorang dokter meninggal dunia akibat terinfeksi virus tersebut.
Dikutip dari Reuters, Liang Wudong merupakan seorang dokter di Rumah Sakit Hubei Xinhua yang meninggal dunia akibat virus ini.
Virus sudah Banyak Menyebar
Tidak hanya di China saja, CNN melaporkan jika virus ini sudah menyebar kebeberapa negara termasuk Thailand, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, hingga Amerika Serikat.
Menanggapi hal ini, bandara di seluruh dunia telah meningkatkan pemeriksaan kesehatan pada setiap penumpang.
Ahli Sebut Corona Bisa Dibunuh
Di lansir dari Wordl of Buzz, dua ilmuwan asal China Zhong Nanshan dan Li Lanjuan mengatakan jika virus ini memiliki kelemahan. Mereka mengatakan jika virus corona bisa dibunuh menggunakan suhu tinggi dan alkohol.
Diketahui jika virus corona tidak bisa bertahan hidup pada suhu di atas 57 derajat celcius dan akan mati dalam waktu 30 menit. Selain dengan suhu tinggi, virus corona juga bisa dibunuh dengan campuran ether, 75 ethanol, desinfektan yang mengandung klorin dan asam peroksiasetat, terbukti dapat memberantas virus corona tersebut.
Video Tenaga Medis Menjerit dan Menangis
Berikut adalah video tenaga medis menjerit dan menangis tangani pasien virus corona.
(mdk/bil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini sudah merebak di Beijing dan Liaoning utara, China.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSejak pertengahan Oktober 2023, WHO telah memantau data dari sistem pengawasan Tiongkok, terkait pneumonia misterius yang melanda anak-anak di China utara.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia tengah melonjak di China sejak pertama kali dilaporkan pada 13 November 2023.
Baca SelengkapnyaWHO mengemumkan penyebaran cacar monyet atau mongkeypox sebagai keadaan darurat kesehatan global.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya