Lebanon Siaga 1 Perang Israel Vs Iran-Hizbullah Bakal Pecah, Menteri Cantik Jokowi Ungkap Ada WNI Terjebak
Menlu Retno Marsudi ungkap masih ada WNI terjebak di wilayah konflik Lebanon. Pemerintah Indonesia berupaya untuk mengevakuasi untuk kembali ke Tanah Air.
Kondisi yang terjadi di Lebanon saat ini disebut telah mencapai level Siaga 1 usai memanasnya konflik Israel dengan gerakan Hizbullah.
Mengantisipasi hal tersebut, pemerintah Indonesia turun tangan untuk mengevakuasi diaspora yang masih terjebak di wilayah konflik tersebut.
Mengutip ANTARA, Jumat (9/8) Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno memastikan Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang masih terjebak di wilayah konflik Lebanon.
"Kita sudah tetapkan Lebanon sebagai Siaga 1 sehingga upaya untuk melakukan atau komunikasi untuk melakukan evakuasi sudah terus dijalankan," ucap Menlu Retno Marsudi dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (8/8) kemarin.
Pihak Kementerian Luar Negeri juga telah melakukan himbauan kepada para WNI untuk menangguhkan perjalanan ke wilayah Lebanon, Iran atau Israel untuk sementara waktu sampai situasi kondusif.
"Kami mengimbau kepada para WNI yang berada di wilayah tersebut untuk terus meningkatkan kewaspadaan," kata Kemlu lewat kerangan yang diberikan di Jakarta, Minggu (4/8).
Indonesia menerapkan kebijakan yang sama seperti Amerika Serikat, Kanada, Polandia dan Swedia yang meminta warga negaranya untuk segera meninggalkan Lebanon.
KBRI Beirut, dalam pengumumannya pada Senin (29/7), meminta WNI untuk mempertimbangkan supaya segera keluar dari Lebanon untuk sementara waktu secara mandiri selagi layanan penerbangan komersial masih tersedia.
Apalagi beberapa maskapai penerbangan internasional sudah mulai menangguhkan penerbangannya dari dan ke Lebanon akibat ketegangan yang terus memanas.
Hizbullah Siap Perang dengan Israel
Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah menyebut bahwa Hizbullah tidak lagi sekedar "front pendukung" dalam perang melawan Israel.
Mereka bersumpah akan membalas Israel usai terbunuhnya komandan tertinggi Fuad Shukr dan pemimpin Hamas Ismael Haniyeh beberapa waktu lalu.
“Kita sudah melewati tahap menjadi ‘front pendukung’; kita sekarang berada dalam pertempuran terbuka melawan musuh Israel, di semua perbatasan – kita telah memasuki tahap baru,” kata Nasrallah, dikutip dari the Cradle, Jumat (9/8).
Mengutip kantor berita CNN, Jumat (9/8) Hizbullah disebut akan memajukan rencananya lebih cepat daripada Iran.
“Hizbullah mungkin melancarkan serangan terhadap Israel dalam beberapa hari mendatang," tulis laporan tersebut.
Alasan tersebut masuk akal mengingat jarak Lebanon dengan Israel jauh lebih dekat ketimbang Iran.