Makanan yang Harus Dihindari Darah Tinggi, Hati-hati Risikonya untuk Kesehatan
Berikut daftar makanan yang harus dihindari penderita darah tinggi.

Hipertensi yang lebih dikenal sebagai tekanan darah tinggi terjadi ketika tekanan darah dalam pembuluh arteri meningkat secara konsisten di atas nilai normal. Kondisi ini dianggap kronis dan dapat meningkatkan risiko berbagai komplikasi kesehatan serius. Seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal jika tidak dikelola dengan baik.
Salah satu faktor kunci dalam pengelolaan hipertensi adalah pola makan. Makanan yang kita konsumsi memiliki dampak langsung pada tekanan darah kita. Beberapa jenis makanan dapat meningkatkan tekanan darah, sementara yang lain dapat membantu menurunkannya.
Oleh karena itu, memahami makanan yang harus dihindari dan yang harus dikonsumsi menjadi sangat penting bagi penderita hipertensi. Pola makan yang tepat tidak hanya dapat membantu mengontrol tekanan darah, tetapi juga dapat mengurangi kebutuhan akan obat-obatan, meningkatkan efektivitas pengobatan yang sedang dijalani, dan bahkan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Dengan demikian, mengetahui makanan yang harus dihindari oleh penderita darah tinggi merupakan langkah penting dalam manajemen hipertensi secara keseluruhan.
Apa saja daftar makanan yang harus dihindari penderita darah tinggi? Melansir dari berbagai sumber, Kamis (13/3), simak ulasan informasinya berikut ini.
Daftar Makanan yang Harus Dihindari Penderita Darah Tinggi
Berikut adalah daftar komprehensif makanan yang sebaiknya dihindari atau dibatasi oleh penderita hipertensi:
1. Makanan Tinggi Natrium (Garam)
Natrium adalah mineral yang paling sering dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah. Konsumsi natrium berlebihan dapat menyebabkan retensi cairan dalam tubuh, yang pada gilirannya meningkatkan volume darah dan tekanan pada dinding pembuluh darah. Beberapa makanan tinggi natrium yang harus dihindari meliputi:
- Garam meja dan garam yang ditambahkan saat memasak
- Makanan olahan seperti daging asap, sosis, dan daging kalengan
- Makanan cepat saji
- Keripik dan makanan ringan asin
- Saus dan bumbu instan
- Makanan kaleng yang tidak berlabel “rendah natrium” atau “tanpa garam tambahan”
- Acar dan makanan yang diawetkan dengan garam
Penting untuk membaca label nutrisi pada produk makanan dan memilih opsi rendah natrium ketika berbelanja. Batas konsumsi natrium yang direkomendasikan untuk penderita hipertensi adalah tidak lebih dari 1500 mg per hari.
2. Makanan Tinggi Lemak Jenuh dan Trans
Lemak jenuh dan trans dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang berkontribusi pada penebalan dinding arteri dan peningkatan tekanan darah. Makanan yang tinggi lemak jenuh dan trans yang harus dihindari meliputi:
- Daging merah berlemak
- Produk susu tinggi lemak seperti keju penuh lemak dan mentega
- Minyak kelapa dan minyak kelapa sawit
- Makanan yang digoreng
- Kue, biskuit, dan makanan penutup yang mengandung lemak trans
- Margarin dan shortening
Sebagai gantinya, pilihlah sumber lemak sehat seperti minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, dan ikan berlemak seperti salmon yang kaya akan asam lemak omega-3.
3. Makanan dan Minuman Tinggi Gula
Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan meningkatkan risiko diabetes, yang keduanya berkaitan erat dengan hipertensi. Makanan dan minuman tinggi gula yang harus dibatasi meliputi:
- Minuman bersoda dan minuman manis lainnya
- Permen dan cokelat
- Kue dan pastry
- Es krim dan dessert manis lainnya
- Sereal manis dan makanan sarapan instan
- Saus dan dressing yang mengandung gula tinggi
Sebagai alternatif, pilihlah buah-buahan segar sebagai sumber manis alami dan gunakan pemanis alami seperti stevia dalam jumlah terbatas.
4. Makanan Olahan dan Siap Saji
Makanan olahan dan siap saji sering kali mengandung kombinasi tinggi natrium, lemak tidak sehat, dan gula tambahan. Jenis makanan ini yang harus dihindari meliputi:
- Pizza beku
- Mie instan
- Makanan beku siap saji
- Sup kalengan
- Saus dan bumbu instan
- Makanan ringan kemasan
Lebih baik memasak makanan dari bahan-bahan segar di rumah agar dapat mengontrol jumlah garam, lemak, dan gula yang ditambahkan.
5. Minuman Beralkohol
Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah secara signifikan. Bagi penderita hipertensi, sebaiknya membatasi atau menghindari sama sekali konsumsi minuman beralkohol seperti:
- Bir
- Anggur
- Minuman keras
- Koktail dan minuman campuran lainnya
Jika memutuskan untuk mengonsumsi alkohol, batasi hingga satu gelas per hari untuk wanita dan dua gelas per hari untuk pria, atau sesuai rekomendasi dokter.
Makanan yang Aman dan Bermanfaat untuk Penderita Hipertensi
Setelah mengetahui makanan yang harus dihindari, penting juga untuk memahami makanan yang aman dan bahkan bermanfaat bagi penderita hipertensi. Berikut adalah beberapa pilihan makanan yang dapat membantu mengontrol tekanan darah:
1. Buah-buahan dan Sayuran
Buah dan sayuran kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang penting untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa pilihan terbaik meliputi:
- Pisang (kaya akan kalium)
- Bayam dan sayuran hijau lainnya
- Tomat
- Beri-berian seperti blueberry dan stroberi
- Apel
- Jeruk dan buah sitrus lainnya
Konsumsi beragam buah dan sayuran setiap hari dapat membantu menurunkan tekanan darah secara alami.
2. Biji-bijian Utuh
Biji-bijian utuh kaya akan serat dan nutrisi penting lainnya yang dapat membantu mengontrol tekanan darah. Pilihan yang baik meliputi:
- Nasi merah
- Roti gandum utuh
- Oatmeal
- Quinoa
- Barley
Ganti makanan berbasis tepung putih dengan alternatif biji-bijian utuh untuk meningkatkan asupan serat dan nutrisi.
3. Protein Rendah Lemak
Sumber protein rendah lemak penting untuk diet seimbang tanpa menambah lemak jenuh berlebih. Pilihan yang baik meliputi:
- Ikan seperti salmon, tuna, dan makarel (kaya omega-3)
- Dada ayam tanpa kulit
- Kacang-kacangan dan biji-bijian
- Tahu dan tempe
- Telur (dalam jumlah moderat)
Variasikan sumber protein dalam diet untuk mendapatkan manfaat nutrisi yang beragam.
4. Produk Susu Rendah Lemak
Produk susu dapat menjadi sumber kalsium dan protein yang baik, tetapi pilihlah varian rendah lemak seperti:
- Susu skim atau susu rendah lemak
- Yogurt tanpa lemak
- Keju rendah lemak
Produk susu rendah lemak dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium tanpa menambah lemak jenuh berlebih.
5. Makanan Kaya Kalium
Kalium dapat membantu menyeimbangkan efek natrium dan menurunkan tekanan darah. Sumber kalium yang baik meliputi:
- Pisang
- Kentang
- Kacang-kacangan
- Alpukat
- Ikan salmon
Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum meningkatkan asupan kalium, terutama jika Anda memiliki masalah ginjal.
Tips Menerapkan Pola Makan Sehat untuk Penderita Hipertensi
Menerapkan pola makan sehat bagi penderita hipertensi membutuhkan komitmen dan perencanaan. Berikut beberapa tips praktis untuk membantu Anda menjalani diet yang sehat untuk tekanan darah:
1. Membaca Label Nutrisi
Selalu baca label nutrisi pada produk makanan yang Anda beli. Perhatikan kandungan natrium, lemak jenuh, dan gula. Pilih produk dengan label “rendah natrium” atau “tanpa garam tambahan” ketika memungkinkan.
2. Memasak di Rumah
Memasak makanan sendiri di rumah memungkinkan Anda untuk mengontrol bahan-bahan yang digunakan. Gunakan rempah-rempah dan herba untuk menambah rasa tanpa menambahkan garam berlebih.
3. Metode Memasak yang Sehat
Pilih metode memasak yang sehat seperti mengukus, memanggang, atau merebus daripada menggoreng. Ini akan membantu mengurangi asupan lemak tidak sehat.
4. Porsi yang Tepat
Kontrol ukuran porsi makanan Anda. Makan dalam jumlah yang lebih kecil tapi lebih sering dapat membantu mengontrol tekanan darah dan berat badan.
5. Hidratasi yang Cukup
Minum air putih yang cukup sepanjang hari. Hindari minuman berkafein dan beralkohol yang dapat meningkatkan tekanan darah.
6. Perencanaan Makanan
Rencanakan menu makanan Anda sebelumnya. Ini akan membantu Anda menghindari pilihan makanan yang tidak sehat ketika lapar.
7. Konsistensi
Konsisten dalam menerapkan pola makan sehat. Perubahan gaya hidup membutuhkan waktu, jadi tetap sabar dan fokus pada tujuan jangka panjang.