Panduan Mencuci Buah dan Sayur dengan Benar Agar Bebas Gangguan Pestisida
Beberapa tips menghilangkan pestisida yang menempel pada sayur dan buah.
Panduan mencuci buah dan sayur di bawah ini penting untuk diperhatikan oleh semua orang. Seperti diketahui, sayur dan buah merupakan bahan makanan yang memiliki kandungan sangat penting bagi tubuh. Berbagai vitamin dan zat antioksidan di dalamnya diperlukan dalam proses metabolisme
Namun, buah dan sayur sangat mudah tercemar pestisida yang otomatis akan mempengaruhi kandungan baik di dalamnya. Pestisida sendiri adalah zat kimia pembasmi hama yang sering disemprotkan ke tanaman buah dan sayur untuk menjaganya dari paparan hama.
-
Bagaimana cara membersihkan buah dan sayur dengan benar? Untuk menghindari efek negatif pada kesehatan, berikut adalah cara mencuci buah dan sayur yang tepat tanpa menggunakan sabun: 1. Bersihkan Tangan dan Peralatan dengan Sabun Cuci dan Air MengalirSebelum mulai membersihkan buah dan sayur, pastikan tangan dan peralatan yang akan digunakan bersih dengan mencuci menggunakan sabun cuci dan air mengalir. 2. Pisahkan Buah dan Sayur dari Makanan LainnyaPisahkan buah dan sayur dari makanan lain, terutama makanan mentah. Ini dapat menghindari kontaminasi silang dan menjaga kebersihan makanan. 3. Pilih Buah dan Sayur yang Tampilannya Tidak SempurnaJika terdapat bagian yang tidak baik pada buah atau sayur, potong dan buang bagian tersebut untuk menghindari kontaminasi. 4. Gunakan Air Mengalir untuk Mencuci Buah dan SayurGunakan air mengalir untuk membersihkan buah dan sayur. Hindari penggunaan sabun cuci agar tidak terjadi penyerapan bahan kimia. 5. Gosok Bagian yang Kotor dengan Sikat Khusus 6. Bilas Sekali Lagi sebagai Sentuhan AkhirPastikan untuk membilas buah dan sayur sekali lagi sebagai langkah terakhir untuk memastikan semua kotoran dan bakteri terbuang bersama air. 7. Keringkan Buah dengan Kain Kering atau TisuSetelah dicuci, keringkan buah menggunakan kain kering atau tisu bersih khusus buah. Pastikan buah benar-benar kering sebelum disimpan.
-
Kenapa penting cuci buah dan sayur? Buah dan sayuran mentah dapat mengandung kuman berbahaya seperti Salmonella, E. coli, dan Listeria yang dapat menyebabkan penyakit serius jika tidak dibersihkan dengan benar.
-
Kenapa penting mencuci sayuran dengan benar? Menjaga kebersihan sayuran sebelum dikonsumsi sangat penting untuk memastikan kesehatan dan kebersihan makanan. Sayuran yang dibeli di pasar atau toko sering kali terpapar berbagai kontaminan seperti pestisida, kotoran, dan mikroorganisme yang berpotensi membahayakan kesehatan.
-
Gimana cara mencuci beras biar aman dari mikroplastik? Studi terbaru yang diterbitkan di Journal of Hazardous Materials pada tahun 2021 menunjukkan bahwa mencuci beras sebelum memasak bisa mengurangi kontaminasi plastik sebesar 20-40%.
-
Kapan sebaiknya buah dicuci? Para ahli menyarankan untuk menunda mencuci buah hingga saat akan dikonsumsi. Ini penting untuk menjaga kesegaran buah lebih lama. Kimberley Wiemann, ahli diet terdaftar, menjelaskan bahwa mencuci buah seperti beri sebelum disimpan di kulkas bisa menyebabkan kelembapan yang mempercepat pertumbuhan jamur.
-
Apa yang bisa bantu bersihin buah dan sayur? Soda kue terbukti efektif dalam menghilangkan residu pestisida dan zat beracun lainnya dari buah dan sayuran.
Menurut penelitian, pestisida yang masuk ke dalam tubuh akan merusak sel tubuh dan menganggu kinerja organ tubuh. Maka dari itu, penting untuk mencuci dan membersihkan sayur dan buah dengan baik untuk menghindari kontaminasi.
Mencuci buah dan sayur, terkadang tak bisa asal mengguyur dan mengusap saja. Diperlukan langkah ekstra agar seluruh lapisan pestisida luruh sempurna. Berikut caranya dilansir dari klikdokter dan berbagai sumber, Selasa (19/11/2024):
Cara Membersihkan Buah dan Sayur untuk Menghilangkan Pestisida
1. Cuci Tangan
Cuci tangan menjadi hal yang penting untuk menjaga kebersihan sehari-hari, termasuk dalam menyiapkan bahan makanan. Sebelum mulai mencuci buah, cuci dulu tangan dengan sabun dan air mengalir.
2. Pisahkan Bahan Makanan Sesuai Jenis
Pisahkan bahan makanan yang matang dengan mentah serta hewani dengan nabati.Langkah ini bertujuan agar kontaminan dari satu bahan makanan tidak berpindah ke bahan makanan lainnya, termasuk pestisida.
3. Seleksi Bagian yang Rusak pada Sayur dan Buah
Saat berbelanja bahan makanan segar seperti buah dan sayur, tak jarang ada bagian yang kurang layak untuk dikonsumsi. Sebelum mulai mencuci, pastikan untuk memisahkan dan membuang bagian yang rusak. Selain untuk menjaga citarasa, langkah ini juga dapat menjaga kualitas nutrisi buah dan sayur yang dikonsumsi.
4. Mencuci Menggunakan Air Mengalir
Langkah selanjutnya untuk membuang sisa pestisida adalah dengan mencucinya. Mencuci buah dengan air mengalir dapat mengurangi sisa-sisa residu pestisida hingga 80 persen.
5. Mencuci Buah dengan Air Garam
Mencuci buah atau sayur dengan air garam ternyata juga efektif menghilangkan residu atau sisa pestisida. Bahkan pencucian dengan air garam terbukti lebih efektif dibandingkan mencuci dengan air saja.
6. Mencuci Buah dengan Sabun Khusus
Selain garam, Anda juga dapat membeli sabun pencuci khusus buah untuk membersihkan sisa-sisa partikel pestisida atau kotoran.
Namun, belum ada studi yang menyebutkan bahwa mencuci buah dengan sabun pencuci khusus lebih efektif dibandingkan mencuci dengan air mengalir saja.
Hindari mencuci buah menggunakan sabun pencuci piring. Sebab, buah memiliki pori-pori. Sabun dapat terperangkap atau terserap oleh pori-pori tersebut dan semakin sulit dibilas. Hal ini dapat memungkinkan residu bertambah.
7. Cuci Buah dengan Air Hangat
Pencelupan pada air hangat atau pengukusan bisa digunakan, karena beberapa residu pestisida dapat hilang dengan cara ini. Namun, proses ini tetap harus didahului oleh langkah pencucian.
8. Simpan Buah dengan Benar
Jangan simpan buah dan sayur dalam keadaan basah karena akan menyebabkan cepat membusuk. Keringkan buah dengan saksama sebelum menyimpannya baik di dalam maupun luar lemari pendingin.
Gunakan handuk atau kain bersih lainnya untuk mengeringkan buah sambil memperhatikan sekali lagi apakah ada kotoran yang tertinggal.
Bahaya Pestisida
Paparan pestisida dalam waktu lama bisa memicu beberapa gangguan kesehatan. Bahkan akan muncul gejala keracunan jika jumlah pestisida yang terkonsumsi cukup banyak.
Keracunan dalam kadar ringan biasanya memiliki gejala pusing, gelisah, diare, insomnia, iritasi pada mata, hidung, kulit dan tenggorokan mengutip dari laman Medical News Today.
Sedangkan keracunan dalam kadar sedang bisa menimbulkan gejala pandangan yang kabur, kebingungan, mual hingga muntah, dan detak jantung yang meningkat.
Untuk keracunan dalam kadar berat, penderita bisa kehilangan kesadaran, gangguan pernapasan, atau luka bakar pada kulit.
Sementara itu, Center for Science and Environment (CSE) menyatakan, jika residu pestisida dalam jumlah yang besar mampu bersifat racun dan menyebabkan kanker, kerusakan sistem saraf dan sistem perkembangbiakan, serta kerusakan sistem imun dalam jangka panjang.
Pestisida yang masuk ke tubuh dapat merusak sel dan mengganggu fungsi organ. Jika terjadi secara terus-menerus, paparan pestisida berisiko menimbulkan beberapa masalah kesehatan bagi manusia, seperti:
1. Iritasi Kulit
Kulit bisa mengalami iritasi saat terkena pestisida secara langsung. Gejala iritasi karena pestisida bisa berupa ruam, bengkak, gatal, nyeri, atau lepuh.
2. Keracunan
Pestisida dapat mengakibatkan keracunan bila tertelan, terhirup, maupun terkena kulit. Beberapa gejala keracunan pestisida meliputi mata berair, pandangan kabur, keringat berlebihan, batuk, muntah, diare, serta sering buang air kecil. Keracunan pestisida yang parah bisa menimbulkan sesak napas dan lemas.
3. Gangguan Reproduksi
Pestisida dapat menyebabkan gangguan reproduksi, baik pada pria maupun wanita. Pada pria, pestisida dapat memengaruhi terjadinya gangguan hormon yang bisa mengakibatkan penurunan produksi dan kualitas sperma.
Sementara itu, wanita yang sering terpapar pestisida rentan mengalami gangguan kesuburan, haid yang tidak teratur, dan melahirkan secara prematur.
4. Gangguan kehamilan
Pestisida mengandung bahan kimia yang dapat merusak sistem saraf. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk menghindari paparan pestisida terutama pada trimester pertama kehamilan.
5. Penyakit Parkinson
Penelitian menunjukkan bahwa pestisida diduga mampu meningkatkan risiko seseorang menderita penyakit Parkinson.
Terutama bila paparannya tinggi dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Hal ini disebabkan oleh racun di dalam pestisida yang dapat merusak sel-sel saraf.
6. Penyakit kanker
Banyak penelitian yang mengaitkan paparan pestisida dalam jangka panjang dengan kemunculan kanker, seperti kanker kulit, paru-paru, limfoma, payudara, prostat, ginjal, hati, dan leukemia. Para pekerja pertanian termasuk kelompok yang paling rentan terhadap risiko penyakit kanker akibat paparan pestisida.