Tanda Kucing Stres Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Beberapa tanda kucing stres yang perlu diketahui oleh para pemiliknya.
Tanda kucing stres penting untuk diketahui bagi Anda yang memelihara binatang tersebut. Penting untuk mengamati tanda-tanda stres kronis pada kucing karena dapat berdampak negatif pada kesehatan mereka, baik fisik maupun mental.
Sama seperti manusia, kucing juga dapat mengalami stres dengan penyebab yang beragam. Kucing stres akan menunjukkan perubahan perilaku dan pola makan, bahkan tak jarang nafsu makan berkurang drastis.
-
Bagaimana mencegah kucing stres? Stres dapat menyebabkan kerontokan bulu pada kucing. Ciri-ciri kucing stres antara lain pipis sembarangan, menjilat tubuh berlebihan, menggaruk tubuh berlebihan, nafsu makan menurun, dan perubahan perilaku lainnya. Cari tahu penyebab stres dan usahakan menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman untuk kucing.
-
Gimana cara kucing bantu hilangkan stres? Dengkuran kucing beserta membelai bulu halus dan lembut kucing ternyata memilikiefek yang menenagkan. Pada sebuah studi yang dilakukan badan amal kucing di Inggris pada 2011 menemukan fakta bahwa seseorang yang menghabiskan waktu dengan kucing atau anak kucing merasa lebih tenang dan tidak mudah kesal.
-
Bagaimana kucing mempengaruhi kesehatan pemiliknya? Penelitian menunjukkan bahwa memiliki kucing dapat memberikan keuntungan bagi kesehatan fisik dan psikologis, asalkan pemiliknya tidak alergi terhadap hewan tersebut.
-
Kenapa bulu kucing rontok saat stres? Kucing yang stres dan cemas biasanya sering menjilat dan menggaruk kulitnya, sehingga bulunya pun rontok.
-
Kenapa kucing perlu diperiksa dokter hewan? Sebelum memulai perjalanan, bawalah kucing Anda ke dokter hewan untuk pemeriksaan kesehatan. Ini penting untuk memastikan bahwa kucing Anda dalam kondisi sehat dan siap untuk bepergian. Dokter hewan juga dapat memberikan vaksinasi yang diperlukan, serta obat pencegahan kutu dan cacing jika diperlukan.
-
Apa makanan untuk kucing sakit? Makanan untuk kucing sakit harus benar-benar diperhatikan dan tidak boleh diberikan begitu saja. Hal ini lantaran makanan menjadi salah satu faktor utama untuk menyembuhkan kucing yang sedang sakit. Oleh karena itu, para pemilik anak bulu tersebut hari memperhatikan makanan untuk kucing sakit.
Jika dibiarkan dalam waktu lama, kondisi ini akan mempengaruhi daya tahan tubuh kucing sehingga bisa lebih mudah sakit. Lalu, apa saja tanda kucing stres agar bisa lebih cepat diketahui? Simak ulasannya dilansir dari laman klikdokter dan berbagai sumber, Selasa (19/11/2024):
Tanda Kucing Stres
1. Sering mengeong berlebihan
Kucing yang mengeong lebih sering dari biasanya dapat menjadi tanda kucing mengalami sakit, cemas, tertekan, kesepian, atau stres. Selain itu, mengeong juga merupakan bentuk komunikasi untuk menarik perhatian kucing lainnya, seperti saat birahi atau sekadar mencari perhatian.
2. Kucing menjadi sering menyendiri, pendiam, dan banyak tidur
Kucing stres akan terlihat lebih pendiam dibandingkan biasanya. Karena, ia ingin mencari tempat menyendiri dan tidak ingin diganggu oleh manusia, kucing, atau hewan lain.
Jika kucing yang biasanya aktif dan terlihat ceria lalu tiba-tiba berubah murung, tidak bersemangat, dan lebih banyak tidur, maka perlu lebih diperhatikan. Mungkin ada hal yang salah yang bisa jadi memicu stres.
3. Nafsu makan menurun
Penurunan nafsu makan tiba-tiba dan drastis merupakan ciri kucing stres. Kucing yang stres akan kurang bersemangat dan menurunkan nafsu makannya. Perubahan perilaku ini biasanya banyak diakibatkan perubahan makanan kesukaan atau rasa jenuh dengan makanan yang biasa diberikan.
4. Menjilati tubuh berlebihan
Hypergrooming (menjilati tubuh berlebihan) dan terus menggaruk tubuh biasanya disebabkan adanya penyakit kulit atau kutu. Kondisi ini dapat memicu stres pada kucing karena rasa kurang nyaman.
5. Diare dan poop di luar litter box
Stres pada kucing akan memengaruhi keseimbangan hormonal tubuhnya. Akibatnya, tak jarang masalah pada sistem kekebalan tubuh dan saluran pencernaan akan dijumpai.
6. Lebih agresif
Stres pada hewan akan merangsang tubuh untuk melepaskan hormon adrenalin dan kortisol. Ketika hormon adrenalin meningkat, maka detak jantung dan aliran darah juga ikut meningkat. Hal tersebut dapat membuat kucing lebih agresif.
Penyebab Kucing Stres
Kucing yang mengalami stres bisa disebabkan karena beberapa hal. Penyebabnya bisa dari fisik. lingkungan, maupun psikologis.
1. Faktor fisik
Penyebab kucing stres akibat faktor fisik dapat meliputi rasa sakit, luka, penyakit kulit, kutu atau perubahan lingkungan yang mengganggu kenyamanan fisiknya, seperti suhu ekstrem, kebisingan, atau kurangnya ruang gerak.
2. Faktor psikologis
Faktor psikologis yang memicu stres pada kucing misalnya:
- Pemberian pakan yang sama terus-menerus.
- Jenuh karena melakukan hal yang sama terus-menerus.
- Perubahan tiba-tiba oleh si pemilik, misal mengganti makanan favoritnya atau alas tidurnya.
- Berada di kandang dalam waktu lama.
- Tidak ada tempat bermain dan mengekspresikan kebiasaan alamiahnya.
- Birahi namun tidak memiliki pasangan.
- Transportasi atau perjalanan hewan.
3. Faktor lingkungan
Lingkungan di sekitar kucing juga bisa membuatnya stres, contohnya:
- Ada kucing atau hewan lain yang baru
- Pemilik baru
- Kandang kotor dan kurang nyaman
- Ada suara yang terlalu berisik
Cara Menangani Kucing Stres
- Pastikan semua kebutuhan kucing kesayangan Anda sudah terpenuhi. Mulai dari makanan, air, tempat tidur, hingga tempat untuk membuang kotoran.
- Jika memiliki lebih dari satu kucing, pastikan setiap kucing memiliki mangkuk makan terpisah.
- Cobalah untuk menjalani rutinitas yang sama setiap harinya, seperti memberi makan dan mengajaknya bermain di waktu yang sama.
- Biarkan kucing tetap aktif dan sediakan berbagai permainan agar tidak bosan.
- Beri waktu bagi kucing untuk menyesuaikan diri saat ada orang atau hewan peliharaan baru di rumah.
- Pastikan semua anggota keluarga mengetahui ciri-ciri kucing stres dan awasi anak-anak saat sedang bermain dengan kucing.
- Coba cara melatih kucing agar ia menjadi lebih penurut dan tenang.
Stres pada kucing umumnya bisa hilang sendiri seiring berjalannya waktu atau saat pemicu stres sudah hilang. Namun, jika kucing Anda tak kunjung menunjukkan kondisi yang membaik Anda bisa mempertimbangkan untuk membawanya ke dokter hewan.