Sambil Lahap Makan, Gaya Santai Kapolres Perempuan 'Anak Kolong' Ngemper Bareng Anak Buah & TNI Usai Upacara jadi Perhatian
Momen kapolres 'anak kolong' ngemper dan makan bersama dengan anggota.
Potret Kapolres perempuan 'anak kolong' bersama anggota dan prajurit TNI.
Sambil Lahap Makan, Gaya Santai Kapolres Perempuan 'Anak Kolong' Ngemper Bareng Anak Buah & TNI Usai Upacara jadi Perhatian
Kapolres Salatiga AKBP Aryuni Novitasari membagikan video kegiatannya bersama para anggota.
Melalui akun Tiktok @aryuninovitasari, kapolres 'anak kolong' itu mengunggah momen kebersamaannya dengan anak buah dan beberapa prajurit TNI.
Dalam video yang dibagikan, Aryuni tampak santai duduk 'ngemper' menikmati makan siang bersama. Simak ulasannya:
Gaya Santai Kapolres 'Anak Kolong'
Dalam video yang dibagikan @aryuninovitasari, membagikan video merekam kegiatan Kapolres Salatiga itu bersama anggota TNI-Polri.
Dalam keterangan video, diketahui jika Aryani tengah menemui komunitas Insan Berbagi Salatiga yang memiliki program bagi-bagi makanan.
"Terimakasih Tim Insan Berbagi Salatiga, Pak Bhabin dan Babinsa, semuanya kerennn," tulis keterangan unggahan.
Makan Bersama
Dalam video, Aryuni juga terlihat santai duduk 'ngemper' bersama anggota Polri dan beberapa prajurit TNI.
Mereka tampak kompak berkumpul untuk makan bersama. Anggota TNI-Polri dalam video pun terlihat sangat akrab saat bercengkrama bersama.
Sosok Kapolres 'Anak Kolong'
AKBP Aryuni Novitasari saat ini memimpin Polres Salatiga. Dia menjadi kapolres perempuan pertama di Salatiga.
Aryuni merupakan jebolan Bintara Polri yang lulus pada tahun 1988.
Selanjutnya, Aryuni diketahui melanjutkan pendidikan jenjang Perwira serta Sespimen Polri tahun 2022 silam.
Ternyata, Aryuni merupakan 'anak kolong' yang pernah tinggal di asrama TNI.
Ayah Aryuni diketahui merupakan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Sehingga, saat masih kecil dia pernah tinggal di asrama Rindan IV Diponegoro bersama keluarganya.
Sebagai informasi, anak kolong merupakan sebutan untuk anak tentara atau anak yang besar di tangsi tentara.
Istilah ini telah dipakai sejak masa penjajahan Belanda di Indonesia.
Asal usul panggilan tersebut karena keadaan tangsi anggota KNIL yang sangat memprihatinkan.
Tentara yang berkeluarga ditempatkan pada asrama dengan ukuran kecil dan berhimpitan.
Akibatnya anak-anak terpaksa tidur di bagian bawah dipan (kolong). Dari sinilah muncul istilah anak kolong untuk menyebut anak dari prajurit .