Sebelum Kaya Raya, Bos Jalan Tol Ternyata Nongkrongnya di Tempat Begini sama Pedagang Baju Bekas
Jusuf Hamka pulang kampung ke Samarinda dan nostalgia di tempat nongkrong masa kecilnya.
Bos jalan tol Jusuf Hamka bernostalgia mengenang masa kecilnya saat berkunjung ke kampung halaman di Samarinda, Kalimantan Timur. Momen itu ia abadikan melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya.
Lewat akun @jusufhamka, pria yang akrab disapa Babah Alun itu berbagi momen saat datang ke kota tempat dia menghabiskan masa kecilnya. Tak sendirian, ia tampak turut serta mengajak putranya, yakni Feisal Hamka.
Di awal video, Jusuf Hamka terlihat lebih dulu berkunjung ke rumah teman lamanya. Sambil merangkul kawannya, Jusuf mengatakan jika mereka telah berteman selama lebih dari 50 tahun lamanya.
"Babah bersama puteranya Feisal Hamka, diundang dinner di rumah sahabat baiknya, yaitu bapak AGUS SULISTHIO, kami makan pakai Sambal Mangga yang uenak buatan isterinya Agus," tulis keterangan unggahan.
Dalam video, Jusuf tampak sangat kegirangan ketika tuan rumah menyuguhinya dengan makanan-makanan khas Samarinda yang dulu sering ia konsumsi. Dia terlihat sangat bersemangat ketika menikmati sajian ikan dengan sambal mangga.
Setelah makan, Jusuf kemudian bernostalgia dengan mengunjungi lokasi-lokasi yang dulunya sering ia kunjungi bersama teman-teman.
"Pada kesempatan tersebut, Babah menunjukkan tempat-tempat nongkrong Babah pada 50 tahun lalu yaitu pada tahun 1970an," tulisnya.
Saat datang ke tempat nongkrong lamanya, Jusuf Hamka mengaku kaget melihat berubahan-berubahan yang terjadi di tempat tersebut. Sebab, daerah itu saat itu sudah sangat ramai.
"Jadi dulu kami tuh main di sini kalau malam, dulu sepi. Jadi di sinitiap malam dulu sodara kita dari suku Bugis, suku Banjar itu dagang di sini," katanya.
Lebih lanjut, bos jalan tol itu mengaku jika dulu dia bisa nongkrong bersama dengan para pedagang baju bekas dan batu cincin selama berjam-jam di tempat tersebut.
"Dulu tempat saya nongkrong adalah di sini, kalau malam sodara-sodara kita dari suku Banjar, Kutai, Bugis dagang batu cincin di jalan ini. Orang dagang kami nongkrong di sini sambil ngobrol," kata Jusuf Hamka.
Jusuf Hamka juga menyempatkan diri mengunjungi rumah yang pernah ditempati oleh kedua orang tuanya tepat di depan pelabuhan. Dia juga menceritakan bagaimana keadaan tempat tinggalnya itu pada zaman dulu.
"Di tempat inilah Babah ditempa untuk belajar hidup sederhana, karena Babah dari remaja..teman-temannya kebanyakan pedagang kaki 5," tulisnya.
Sebagai informasi, Jusuf Hamka dikenal sebagai seorang pengusaha sukses keturunan Tionghoa. Dia tidak lahir sebagai seorang muslim dan baru memeluk Islam setelah diangkat sebagai anak oleh sastrawan, budayawan, sekaligus ulama Buya Hamka.
Usai menjadi seorang mualaf, pria kelahiran 5 Desember 1957 itu pun berganti nama dari yang awalnya Alun Josef menjadi Mohammad Jusuf Hamka. Dia dikenal luas sebagai sosok yang sangat dermawan.
Sebelum menjadi pemilik PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), Jusuf Hamka pernah menduduki sejumlah jabatan penting pada sejumlah perusahaan.
Dia pernah duduk sebagai komisaris utama PT Mandara Permai, komisaris independen PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, komisaris PT Indosiar Visual Mandiri, komisaris PT Citra Margatama Surabaya, dan komisaris PT Mitra Kaltim Resources Indonesia.
Jusuf Hamka juga aktif di dunia politik. Dia pernah menjadi bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Dia juga pernah menjabat sebagai staf khusus Menteri Sosial Agus Gumiwang.
Dia juga sempat bergabung bersama Partai Golongan Karya (Golkar) sebelum akhirnya memutuskan keluar di tahun 2024 ini.