Segudang Prestasi Mayor Ade Kurniawan Penerjun Bawa Bendera AD di HUT ke-79 TNI
Berikut jejak prestasi Mayor Inf Ade Kurniawan penerjun yang membawa bendera TNI AD di HUT Ke-79 TNI.
Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah berlalu. Acara puncak yang digelar pada 5 Oktober lalu sukses mencuri perhatian publik.
Terlebih sebanyak 200 prajurit TNI dari tiga matra berhasil menunjukkan keahliannya dalam demonstrasi terjun payung. Dari 200 personel, ada salah satu prajurit yang mendapatkan atensi luar biasa dari publik.
Sosoknya merupakan penerjun yang membawa bendera kehormatan TNI AD. Rupanya, sang penerjun adalah Mayor Inf Ade Kurniawan. Lantas bagaimana sosok Mayor Inf Ade Kurniawan? Bagaimana rekam jejak karier dan prestasinya?
Melansir dari akun YouTube TNI AD, Rabu (9/10), simak ulasan informasinya berikut ini.
Karier Moncer Mayor Ade Kurniawan
Mayor Inf Ade Kurniawan Ade Dwi Saputro belakangan menjadi sorotan masyarakat luas. Bagaimana tidak, Ia bukanlah prajurit sembarangan. Ia merupakan Komandan Batalyon dari satuan elite TNI AD sekaligus penerjun pembawa bendera kehormatan TNI AD. Saat ini Ia dipercaya menjabat sebagai Komandan Batalyon Infanteri 328/Dirgahayu Kujang I Kostrad.
Ya, Ia menjadi prajurit penerjun yang berkesempatan membawa bendera kehormatan TNI AD saat acara puncak HUT Ke-79 TNI di Lapangan Monas, Jakarta pada Sabtu (5/10).
"Awal saya dibesarkan di jajaran Brigif 17, jadi Pama di 328, di 305 dan menjadi Pasi di Brigif 17. Setelah itu mendapat kesempatan untuk sekolah Pendidikan Lanjutan Perwira II, kemudian saya ditempatkan lagi di Kostrad. Suatu kehormatan Kostrad dapat mempercayakan lagi kepada kami, saat itu Kaspri Pangdivif I Kostrad," jelas Mayor Inf Ade Kurniawan.
"Setelahnya, saya ditugaskan menjadi Kasops Brief 17, kemudian Wadan 328. Pada saat setelah Wadan 328, dipercaya untuk Seskoad, kembali lagi ke Kostrad. Ternyata Kostrad masih mempercayakan kami untuk bertugas di Kostrad. Saat itu menjadi Kasmin Panglima Kostrad, kemudian menjadi Danyon 328/Dirgahayu," lanjutnya.
Proses Terpilih Jadi Penerjun Pembawa Bendera TNI
Lebih lanjut, pria asal Magelang ini menjelaskan bagaimana dirinya bisa terpilih menjadi penerjun pembawa bendera TNI. Akan tetapi, Ia tak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada sejumlah atasannya yang sudah memberikannya kesempatan luar biasa tersebut.
"Sebelumnya saya izin mengucapkan terima kasih untuk Panglima Kostrad, Pangdivif I Kostrad dan Brigif 17 yang sudah mempercayakan saya pribadi untuk memimpin penerjunan pasukan Kostrad pada saat HUT Ke-79 kemarin," ujarnya.
Ia kemudian memaparkan bagaimana proses seleksi yang dilaluinya. Selain itu juga penilaian-penilaian yang menjadi faktor utama terpilihnya penerjun yang membawa bendera.
"Jadi awalnya perintah Panglima TNI itu menyiapkan 200 penerjun. Disiapkanlah 100 penerjun dari Angkatan Darat, itu 50 dari Kostrad dan 50 dari Kopassus. Kemudian ditambah 50 dari Angkatan Udara dan 50 dari Angkatan Laut," papar Ade Kurniawan.
"Kebetulan saya ditunjuk sebagai tertua dari Kostrad untuk penerjunan. Kemudian kita melaksanakan latihan di Halim pada saat itu di bulan September. Di situlah diamati bagaimana penerjun ini melakukan akurasi pendaratan, bagaimana dia melakukan SOP yang harus dilakukan, bagaimana dia mencabut payung di ketinggian berapa dan bagaimana kedisiplinan dia dalam melaksanakan penerjunan. Itu diamati dan dinilai, sehingga terpilihlah beberapa orang untuk melaksanakan tugas khusus membawa bendera masing-masing Angkatan, termasuk bendera Merah Putih," jelasnya.
Prestasi Mayor Ade Kurniawan
Meski sudah memiliki jam terbang yang tinggi, Ade Kurniawan tak menampik jika dirinya bukanlah seorang atlet. Akan tetapi, Ia mengaku aktif dalam penerjunan.
"Saya memang tidak atlet (terjun payung), tetapi saya aktif dalam penerjunan. Sehingga tiap tahunnya saya selalu terjun, terjun penyegaran untuk me-maintain kemampuan. Selain itu ya hobi, Mbak," ungkap Mayor Ade Dwi.
"Kalau untuk demonstrasi memang beberapa kali saya ikut. Seperti kegiatan serah terima jabatan dan sebagainya. Tapi yang paling sering adalah saya melakukan latihan. Jadi setiap tahunnya itu di Satuan Lintas Udara, ada namanya latihan terjun penyegaran (Freefall) dan terjun tim depan Operasi Linud," paparnya.
"Untuk ikut pertandingan dan sebagainya, saya tidak pernah," lanjutnya.