Sosok Polisi Jaminkan Semua Hartanya ke Bank buat Bangun Sekolah Anak Yatim, Istri Sampai Malas Ambil Gaji karena Dipotong Bayar Pinjaman
Begini perjuangan Bripka Syamsuddin yang bangun sekolah dengan biaya pribadinya.
Sosok polisi inspiratif datang dari Kapolres Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Ia adalah Bripka Syamsuddin. Ia rela meluangkan waktu, tenaga, dan biayanya demi membangun sekolah gratis untuk anak-anak yatim.
Sekolah itu terletak di Cuncalawar, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT. Bripka Syamsuddin membangun dua sekolah sekaligus dengan menggunakan uang pribadinya demi sekolah tersebut.
Bahkan, Syamsuddin sampai rela mengalokasikan gajinya dan menggadaikan sertifikat rumahnya di bank agar bisa terus membiayai operasional sekolah gratisnya. Simak ulasannya sebagai berikut.
Bripka Syamsuddin, Polisi yang Bangun Sekolah Gratis untuk Anak Yatim
Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @divisihumaspolri memperlihatkan Bripka Syamsuddin yang rela membangun sekolah gratis untuk anak yatim menggunakan dana pribadinya.
Tujuannya adalah untuk membantu anak-anak yang kurang mampu agar mereka tidak putus sekolah. Syamsuddin membangun dua sekolah tersebut karena berkaca pada pengalaman masa lalunya yang sangat berharga.
“Kenapa saya bantu anak-anak ini, karena pada saat saya SMA kelas satu, bapak saya meninggal. Saya sempat berpikir untuk putus sekolah, maka saya tidak mau anak-anak yatim di sekitar saya ini putus sekolah juga maka saya bangunlah sekolah ini,” ucapnya.
Terdapat dua sekolah gratis yang didirikan oleh Syamsuddin dan istrinya, Rini Mulyasari, yaitu Sekolah ini didirikan sejak 2019 di bawah yayasan Fii Sabilillah Mis Deen Assalam dan Darautaul Athfal Deen Assalam.
Gadaikan Sertifikat Rumah untuk Operasional Sekolah
Gaji sebagai seorang polisi tentu tidak cukup untuk membayar semua biaya operasional di sekolah gratis tersebut. Maka dari itu, Bripka Syamsuddin mengaku mengupayakan semaksimal mungkin hingga menggadaikan sertifikat rumahnya ke bank.
“Untuk biaya operasional sekolah, saya sekolahkan gaji saya. Itu pun kurang. Setelah itu saya sekolahkan lagi remunerasi dengan jaminan ijazah SMA, itu pun juga masih kurang lagi. Saya sekolahkan lagi sertifikat rumah di bank, sampai dengan saat ini,” jelasnya.
Sementara itu, sang istri, Rini Mulyasari mengatakan ikut membantu suaminya berjualan kue. Bahkan, mengaku sampai malas menerima gaji karena habis untuk bayar pinjaman.
“Untuk nambah-nambah kebutuhan, jadi ya saya bantu bapak jualan kue. Kadang mau mengambil gaji juga malas karena sudah tahu nerimanya hanya dua ratus ribu,” ucap istri Bripka Syamsuddin.
Apresiasi pun diberikan oleh Kapolres Manggarai, AKBP Edwin yang ikut bangga terhadap apa yang telah dilakukan oleh anak buahnya. Ia mendoakan agar Bripka Syamsuddin bisa diberi kesempatan untuk lanjut sekolah.
“Sebagai orang tua saya bangga terhadap apa yang telah dilakukan Bripka Syamsuddin. Semoga tahun ini diberi kesempatan untuk bisa sekolah,” ucap Kapolres Manggarai, NTT, AKBP Edwin.
Sampai saat ini, sekolah milik Bripka Syamsuddin telah memiliki segudang prestasi dan mendapatkan Akreditas B serta mampu menjuarai beberapa kejuaraan di tingkat nasional.