Mengenal Sosok Aiptu Exwanto, Bhabinkamtibmas yang Jadi Bapak Asuh 98 Anak Yatim Piatu di Batuceper
Semula mengasuh 15 anak, kini Exwanto menanggung puluhan anak yatim dan piatu.
Senyum sumringah selalu terpancar dari pria Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) yang telah mengabdi di Kepolisian sejak 28 tahun silam. Dialah Ajun Inspektur Satu (Aiptu) Exwanto, yang menjadi bapak bagi 98 anak-anak yatim di Kelurahan Porisgaga Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, Banten.
Cintanya yang sangat dalam terhadap anak-anak tanpa ayah ini bukan tanpa alasan, Exwanto merasa penempatan tugas sebagai Bhabinkamtibas mengantarkan ke kehidupan spiritual untuk lebih banyak berbagi kepada orang-orang sekitar yang kurang beruntung.
"Alhamdulillah amanah sebagai pelayan dan pengayom masyarakat sangat terasa dengan penugasan saya sebagai Bhabinkamtibmas di Polsek Batuceper sejak tahun 2000 silam. Rasanya hidup saya dan keluarga jadi lebih berkah," kata Exwanto ditemui pada Rabu (8/1).
Perjalanan Karier
Pria kelahiran Bantul 4 Mei 1974 ini mengaku sebelumnya tidak pernah bercita-cita menjadi seorang anggota polisi. Namun, kini putra pertamanya AR Bimo Anggora justru mengikuti jejaknya menjadi anggota polisi yang berdinas di SSDM Mabes Polri.
"Jujur awalnya saya tidak suka dengan polisi, ketika itu ikut seleksi dan tes sekali langsung keterima. Inilah perjalanan nasib saya, akhirnya saya bertekad harus menjadi polisi baik. Saya ditugaskan di Ditsamapta Polda Metro Jaya pasukan khusus URC Samapta dari pangkat Bripda Sampai Briptu di tahun 1997 sampai tahun 2000,” ujar Exwanto.
Awal Mula Jadi Bapak Asuh
Sampai kemudian seorang ibu bernama Nurjanah yang baru ditinggal suaminya curhat kepada Exwanto, soal kemalangannya membutuhkan biaya pendidikan untuk sang anak.
"Awalnya saya menerima keluhan ibu Nurjanah yang baru baru ditinggal meninggal suaminya, waktu itu anak bu Nurjanah pengen masuk sekolah dan dia tidak punya biaya untuk beli seragam dan keperluan untuk sekolah,” kenang Exwanto.
Mendengar dan menyaksikan langsung kepedihan yang dialami Nurjanah, Exwanto kemudian menyisihkan sebagian gajinya sebagai polisi untuk membantu keperluan sekolah anak tersebut.
Dia pun kemudian bertukar cerita dengan warga lain hingga akhirnya terbentuk perkumpulan yang berfokus mengurusi anak-anak yatim-piatu di lingkungan Kelurahan Porisgaga.
“Saya juga ngobrol dengan kader Posyandu Kemuning 8, asumsi saya jangan-jangan bukan cuma ibu Nurjanah yang punya keluhan seperti itu. Selanjutnya sepakat untuk membuat perkumpulan untuk mengurusi anak yatim-piatu se Kelurahan Porisaga,” ucap dia.
Semula Asuh 15 Anak
Exwanto menuturkan semula perkumpulan itu hanya mengasuh anak-anak di RW 08 sebanyak 15 anak hingga akhirnya perkumpulan yang telah berubah menjadi yayasan Berkah Amanah bertanggungjawab terhadap 98 anak-anak yatim-piatu di Kelurahan Porisgaga.
“Awalnya mengasuh satu RW 08, dulu kurang lebih 15 anak dan saat ini sudah 98 anak yatim dan piatu dan setiap tahun berubah karena setelah lulus SMA dan usia 17 tahun kita serahkan ke keluarganya lagi,” jelas Exwanto.
Meski kerap dilanda keterbatasan untuk bisa memenuhi kebutuhan pendidikan anak asuhnya, Exwanto mengaku rezeki untuk anak-anak asuh selalu mencukupi. Terlebih masyarakat semakin tergerak dan ikut membantu kegiatan-kegiatan yang telah berjalan sampai saat ini.
Diakui Exwanto, dia dan sejumlah warga aktif yang tergabung dalam gerakan sosial untuk membantu anak-anak kurang mampu ini kerap dihadapkan pada keterbatasan-keterbatasan keuangan, terutama saat menjelang tahun-tahun ajaran baru untuk memenuhi berbagai keperluan tetek bengek.
“Pengalaman yang sudah-sudah bahwa kami harus berfikir keras saat anak-anak kami mulai ajaran baru biasanya yang lulus SMA kita harus mengeluarkan biaya untuk ambil ijazah dan untuk yang naik kelas kami belikan alat-alat tulis serta sebagian seragam sekolah,” ujar dia.
Dukungan Keluarga
Meski sedikit-banyak tenaga, harta dan pikiran Exwanto tercurah untuk anak-anak di kelurahan Porisgaga. Dia mengaku keluarga baik anak-anak dan istrinya juga ikut mendukung. Malah, sang istri Siti Fatimah juga akhirnya terlibat dengan aktif menyalurkan sedekah subuh.
“Dan alhamdulillah Berkah dari mengurus anak yatim-piatu anak saya yang pertama bisa masuk polisi tanpa biaya sama sekali dan sekarang berdinas di SSDM Mabes Polri,” ujar Exwanto.
Dengan pengabdian dan ketulusannya membantu anak-anak kurang mampu, Exwanto berdoa agar kelak anak-anak yang dia bantu dapat menjadi manfaat besar bagi lingkungan dan bekal panjang kehidupannya melalui ilmu dan pendidikan yang diperoleh.
“Semoga anak yatim-piatu asuhan saya menjadi anak-anak yang sukses dan lebih banyak orang orang yang peduli,” ucap pria yang juga memiliki hobi memancing ini.