Tata Cara Khutbah Idul Adha, Ini Syarat Lengkap dengan Rukun yang Harus Diterapkan
Khutbah ini menjadi salah satu tanda di mana Idul Adha adalah momen yang sangat penting dan istimewa.
Khutbah ini menjadi salah satu tanda Idul Adha adalah momen yang sangat penting dan istimewa.
Tata Cara Khutbah Idul Adha, Ini Syarat Lengkap dengan Rukun yang Harus Diterapkan
Tata cara khutbah Idul Adha menjadi salah satu hal penting untuk diketahui.
Salah satu yang membedakan salat Idul Adha dengan ibadah lainnya ialah khutbahnya. Khutbah menjadi tanda di mana Idul Adha adalah momen yang sangat penting dan istimewa.
Nabi Muhammad SAW memerintahkan umat Islam agar keluar rumah dan merayakan hari raya ini, walau bagi perempuan yang sedang haid sekalipun.
-
Bagaimana cara membaca doa khutbah Idul Adha? Artikel ini akan menyampaikan bagaimana bacaan da khutbah Idul Adha dalam bentuk Arab dan latinnya.
-
Apa isi utama doa khutbah Idul Adha? Pujian kepada Allah SWT: Khutbah dimulai dengan pujian kepada Allah, mengakui kebesaran dan kasih sayang-Nya. Ini adalah ekspresi dari rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita. Pujian ini juga menegaskan keimanan dan ketundukan kita kepada kehendak-Nya.
-
Apa saja amalan yang disunahkan pada Idul Adha? Beberapa amalan hari raya Idul Adha sunah seperti mengumandangkan takbir, mandi sebelum salat Id, memakai wewangian, memakai pakaian paling baik, berjalan menuju tempat salat Id berjemaah, hingga disunahkan makan setelah selesai melaksanakan salat Idul Adha.
-
Apa sunnah di Hari Raya Idul Adha? Ada enam amalan sunnah yang bisa dilakukan menyambut Hari Raya yang juga dikenal dengan sebutan Lebaran Haji ini.
-
Apa saja lafadz takbiran Idul Adha? Adapun lafadz takbiran Idul Adha yang perlu dibaca oleh umat Muslim adalah sebagai berikut: Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.
-
Apa pesan penting dari khutbah Idul Adha? “Jika sisi kemanusiaan itu hilang maka hilang pula rancang bangun keadaban yang diimpikan oleh Al-Qur’an. Semoga kita bukanlah kelompok manusia yang kehilangan jati diri akan hakikat kemanusiaannya,“ kata Zuhron.
Setiap umat Islam di hari raya Idul Adha maupun Idul Fitri mempunyai hak untuk mendengarkan takbir, berdoa dan berdzikir.
Lantas sebenarnya bagaimana tata cara khutbah Idul Adha yang baik dan benar? Berikut ulasannya dirangkum dari beragam sumber:
Rukun dan Syarat Sah Khutbah Idul Adha
Saat khutbah sudah dimulai oleh khatib, maka jemaah pun wajib untuk mendengarkannya dengan seksama. Ada beberapa rukun dan syarat khutbah Idul Adha yang harus diperhatikan: Rukun:
1. Memuji Allah SWT.
2. Membaca Sholawat.
3. Berisikan tentang ketakwaan.
4. Membaca ayat Al-Quran di salah satu waktu antara dua khutbah.
5. Untuk khutbah kedua, khatib mendoakan kebaikan umat Islam.
Syarat:
* Khatib wajib adalah seorang laki-laki.
* Khatib harus suci dari hadas besar dan kecil.
* Khatib diwajibkan untuk menutup auratnya.
* Jika masih mampu, maka khatib haruslah berdiri.
* Isi rukun khutbah pertama atau kedua harus didengarkan oleh minimal 40 orang jemaah.
Tata Cara Khutbah I
* Khatib menghadap langsung ke arah jemaah.* Khatib mengucapkan salam.
* Khatib mengumandangkan takbir sembilan kali.
* Khatib membaca kalimat tahmid atau hamdalah.
* Khatib membaca sholawat Nabi yang bunyinya, "Allahumma shalli'ala sayyidina Muhammad wa'alaa aali sayyidina Muhammad".
* Khatib membaca wasiyyat bit taqwa.
* Khatib menyampaikan nasihat tentang ketakwaan. Lebih utamanya menyampaikan mengenai ibadah haji dan kurban.
* Khatib menutup khutbah pertama.
Tata Cara Khutbah II
* Khatib mengumandangkan takbir sebanyak tujuh kali.
* Khatib membaca kalimat tahmid atau hamdalah.
* Khatib membaca sholawat nabi.
* Khatib membaca wasiyyat bit taqwa.
* Khatib membaca ayat Al-Quran.
* Khatub membaca doa ampunan yang ditujukan kepada umat Islam.
* Khatib membaca doa sapu jagat.
* Khatib menutup khutbah kedua dan mengucapkan salam.
Bacaan Bilal saat Khutbah Idul Adha
Biasanya bilal dalam salat Idul Adha melafalkan doa di antara salat dan juga khutbah. Tepatnya pada saat khatib duduk sejenak usai salam. Berikut adalah bunyi bacaannya:
يَا قَائِمًا بِصَعِيْدِ الخَطِيْبِ عَلَى المِنْبَرِ وَعَلَى المِنْبَرِ مِنْ عِيْدِ الأَضْحَى جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ
Yā qā’iman bi sha‘īdil khatībi ‘alal minbari wa ‘alal minbar min ‘īdil adha, jāmi‘ah rahimakumullāh.
Yā qā’iman bi sha‘īdil khatībi ‘alal minbari wa ‘alal minbar min ‘īdil adha, jāmi‘ah rahimakumullāh.
يَا قَائِمًا بِصَعِيْدِ الخَطِيْبِ عَلَى المِنْبَرِ وَعَلَى المِنْبَرِ مِنْ عِيْدِ الأَضْحَى لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
Yā qā’iman bi sha‘īdil khatībi ‘alal minbari wa ‘alal minbar min ‘īdil adha, lā ilāha illallāh.