Waktu Sholat Isya Batasnya Sampai Jam Berapa? Ini Penjelasannya Lengkap dengan Sholat Lainnya
Dari keempat sholat wajib lainnya, Isya mendapat waktu paling panjang. Berikut penjelasannya.
Dari keempat sholat wajib lainnya, Isya mendapat waktu paling panjang. Berikut penjelasannya.
Waktu Sholat Isya Batasnya Sampai Jam Berapa? Ini Penjelasannya Lengkap dengan Sholat Lainnya
Waktu sholat Isya sama seperti sholat lainnya yang juga memiliki batasan.
Setiap umat Islam diwajibkan untuk mendirikan sholat lima waktu mulai dari Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan juga Subuh.
Hukum sholat lima waktu ini adalah wajib yang berarti, jika dikerjakan akan mendapat pahala dan bila ditinggalkan akan mendapat dosa.
-
Apa batas waktu sholat Isya? Waktu pelaksanaan sholat Isya telah dijelaskan secara rinci dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari. Hadits ini menjelaskan bahwa waktu sholat Isya berlangsung hingga pertengahan malam.
-
Kapan batas waktu sholat Isya berakhir? Pendapat pertama mengatakan akhir batas waktu sholat Isya yakni sepertiga malam. Ini merupakan pendapat dari Imam Syafi’i dalam al Qoul Jadid, Abu Hanifah dan pendapat yang masyhur dalam mazhab Maliki.
-
Kapan waktu sholat Isya? Waktu sholat Isya secara ikhtiyari adalah sejak hilangnya warna kemerahan di ufuk barat hingga tepat tengah malam. Sedangkan waktu sholat Isya secara dharuri berakhir hingga terbit fajar shadiq.
-
Bagaimana cara menentukan batas sholat Isya? Para ulama sepakat bahwa batas awal waktu sholat Isya yakni apabila sinar merah di langit telah hilang.
-
Bagaimana menentukan batas waktu sholat Isya? Para ulama sepakat bahwa batas awal waktu sholat Isya yakni apabila sinar merah di langit telah hilang. Seperti sholat Magrib, para ulama juga berselisih pendapat mengenai akhir batas waktu sholat Isya.
Setiap masing-masing sholat ini memiliki batasan waktu yang ditentukan.
Dari keempat sholat lainnya, Isya mendapat waktu paling panjang. Maka, mengetahui batas-batas waktu menjadi hal yang penting agar setiap muslim tak kelewatan dalam mendirikan sholat.
Melansir dari beragam sumber, berikut adalah waktu sholat Isya dan sholat lainnya lengkap dengan batasan waktu yang bisa dipahami, Selasa (12/12).
Batas Waktu Sholat Subuh
Sebelum mengetahui batasan waktu sholat Isya, sebagai umat Islam Anda perlu memahami batas waktu sholat Subuh terlebih dahulu. Sholat Subuh bisa disebut dengan sholat fajar.
Secara bahasa, fajar ialah cahaya putih. Sebenarnya ada dua jenis fajar yaitu fajar pertama dan fajar kedua. Fajar pertama (fajar shodiq) ialah cahaya putih yang berbentuk panjang dari ufuk. Cahaya itu terus menerus jadi lebih terang hingga matahari terbit.
Ulama sepakat jika awal waktu sholat Subuh atau fajar dimulai sejak terbitnya fajar kedua. Sementara batas waktu sholat subuh sendiri adalah dimulai sejak terbitnya matahari.
Seperti yang sudah dijelaskan dalam hadist riwayat dari Anas bin Malik berkata “Sesungguhnya Rosulullah shallallahu ‘alaihi was sallam berperang pada perang Khoibar, maka kami sholat ghodah (fajar) di Khoibar pada saat gholas." (HR. Bukhori No. 371, Muslim No. 1365).
Batas Waktu Sholat Dzuhur
Selanjutnya adalah memahami batas waktu sholat Dzuhur. Apabila dijelaskan secara bahasa, sholat Dzuhur adalah waktu Zawal yaitu waktu tergelincirnya matahari (waktu matahari bergeser dari tengah langit) menuju arah tenggelamnya matahari yaitu ufuk Barat. Sholat Dzuhur bisa disebut pula dengan sholat Al Uulaa karena ini merupakan sholat yang pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW bersama dengan Jibril AS. Para ulama sempat berselisih pendapat terkait akhir batas waktu sholat Dzuhur.
Namun, pendapat dari jumhur ulama tentang akhir batas waktu sholat Dzuhur ialah panjang bayang-bayang seseorang semisal dengan tingginya. Hal ini sudah dijelaskan dalam hadist Rasulullah SAW berbunyi:
“Waktu Shalat Zhuhur adalah ketika telah tergelincir matahari (menuju arah tenggelamnya) hingga bayangan seseorang sebagaimana tingginya selama belum masuk waktu ‘Ashar." (HR. Muslim No. 612).
Batas Waktu Sholat Ashar
Ashar diartikan dalam bahasa sebagai waktu sore hingga matahari memerah yang merupakan tanda akhir dalam satu hari. Sholat Ashar biasanya juga disebut dengan sholat Woshtho. Jumhur ulama berpendapat, jika awal sholat Ashar ialah panjang bayangan sesuatu semisal dengan tingginya. Sebagaimana tengah dijelaskan pada hadist Rasulullah SAW:
“Waktu Sholat Zhuhur adalah ketika telah tergelincir matahari (menuju arah tenggelamnya) hingga bayangan seseorang sebagaimana tingginya selama belum masuk waktu ‘ashar dan waktu ‘ashar masih tetap ada selama matahari belum menguning." (HR. Muslim No. 612).
Ada pula hadist-hadist yang terkait dengan akhir batas sholat Ashar yaitu:
- Hadits yang diriwayatkan dari Jabir bin ‘Abdillah RA ketika Jibril AS menjadi imam bagi Rasulullah SAW, "Jibril mendatangi Nabi ketika matahari telah tergelincir ke arah tenggelamnya kemudian dia mengatakan,
- Hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin ‘Amr RA,"Dan waktu ‘ashar masih tetap ada selama matahari belum menguning." (HR. Muslim No. 612).
- Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah RA,
"Barangsiapa yang mendapati satu roka’at sholat ‘ashar sebelum matahari tenggelam maka ia telah mendapatkan sholat ‘ashar" (HR. Bukhori No. 579 dan Muslim No. 608).
Batas Waktu Sholat Magrib
Magrib dijelaskan dalam bahasa sebagai waktu serta arah tempat tenggelamnya matahari. Kaum muslim sepakat jika batas awal waktu sholat magrib saat matahari sudah tenggelam hingga matahari benar-benar tak menampakkan wujudnya secara sempurna. Sementara akhir batas sholat Magrib membuat beberapa ulama berselisih pendapat. Pendapat pertama menyebut jika waktu batas sholat Magrib hanya merupakan satu waktu saja, di mana sekadar waktu yang diperlukan orang akan sholat untuk bersuci, menutup aurat dan melakukan adzan, iqomah serta melaksanakan sholat.
Pendapat itu berasal dari Malikiyah, Al Auza’i dan Imam Syafi’i. Sebagaimana hadist yang sudah diriwayatkan dari Jabir saat Jibril mengajarkan Nabi Muhammad SAW sholat:
“Kemudian Jibril mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi was sallam ketika matahari telah tenggelam (sama dengan waktu ketika Jibril mengajarkan sholat kepada Nabi pada hari sebelumnya) kemudian dia mengatakan, “Wahai Muhammad berdirilah laksanakanlah sholat maghrib." (HR. Nasa’i No. 526, hadits ini dinilai shahih oleh Al Albani rohimahullah dalam Al Irwa’ hal. 270/I). Pendapat kedua mengatakan akhir batas waktu sholat Magrib ialah saat sinar merah tenggelamnya matahari sudah menghilang. Pendapat itu adalah pendapat dari Sufyan Ats Tsauri, Imam Ahmad, Ishaq, Abu Tsaur, Mahzab Hanafi dan sebagian Mazhab Syafi’i.
Hal ini dinilai tepat oleh An Nawawi Rohmahumullah. Dalilnya ialah hadist ‘Abdullah bin ‘Amr RA “Waktu sholat maghrib adalah selama belum hilang sinar merah ketika matahari tenggelam." (HR. Muslim No. 612).
Batas Waktu Sholat Isya
Isya ialah sebuah nama ketika awal langit mulai gelap hingga sepertiga malam. Para ulama menyepakati jika batas awal waktu sholat Isya adalah saat sinar merah di langit sudah hilang. Seperti sholat Magrib, para ulama juga sempat berselisih tentang waktu akhir atau batas waktu sholat Isya. Pendapat pertama menyebut bahwa akhir waktu sholat Isya yaitu sepertiga malam.
Itu merupakan pendapat Imam Syafi’i dalam Al Qoul Jadid, Abu Hanifah dan pendapat yang mahsyur dalam Mazhab Maliki. Sebagaimana dijelaskan pada hadist saat Jibril mengimami sholat Nabi Muhammad SAW. “Kemudian Jibril mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi was sallam untuk melaksanakan sholat ‘isya’ ketika sepertiga malam yang pertama." (HR. Nasa’i No. 526, hadits ini dinilai shahih oleh Al Albani rohimahullah dalam Al Irwa’ hal. 270/I).
Pendapat yang kedua menyebutkan jika akhir batas waktu sholat Isya ialah setengah malam. Itu pendapat dari Sufyan Ats Tsauri Ibnul Mubarok, Ishaq, Abu Tsaur, Mazhab Hanafi dan Ibnu Hazm rohimahumullah.
Ada pun dalil dari pendapat di atas diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin ‘Amr RA,"Waktu sholat ‘isya’ adalah hingga setengah malam." (HR. Muslim No. 612).
Sementara pendapat ketiga menjelaskan jika akhir batas waktu sholat Isya adalah saat terbit fajar shodiq. Inilah pendapat dari ‘Atho’, ‘Ikrimah, Dawud Adz Dzohiri, salah satu riwayat dari Ibnu Abbas, Abu Huroiroh dan Ibnul Mundzir Rohimahumullah.
Dalilnya ialah hadist riwayat Abu Qotadah RA,"Hanyalah orang-orang yang terlalu menganggap remeh agama adalah orang yang tidak mengerjakan sholat hingga tiba waktu sholat lain." (HR. Muslim No. 681).