Catat! Ini Batas Sholat Isya & Ibadah Fardhu Lainnya, Jangan Sampai Terlewat
Berikut batas sholat Isya dan sholat fardhu lainnya yang wajib dicatat umat Islam agar tidak terlewat.
Berikut batas sholat Isya dan sholat fardhu lainnya yang wajib dicatat umat Islam agar tidak terlewat.
Catat! Ini Batas Sholat Isya & Ibadah Fardhu Lainnya, Jangan Sampai Terlewat
Umat Islam penting untuk mengetahui batas-batas waktu sholat.
Baik itu batas waktu sholat Subuh, batas waktu sholat Dzuhur hingga batas waktu sholat Isya. Sholat Subuh hingga Isya merupakan sholat fardhu yang diwajibkan bagi umat Islam untuk dikerjakan.
Seperti yang diketahui, sholat merupakan tiang agama yang merupakan rukun Islam kedua.
Karenanya, mengerjakan sholat dengan besar dan sesuai syariat merupakan hal yang penting untuk dilakukan.
-
Apa batas waktu sholat Isya? Batas waktu sholat Isya adalah yang terpanjang. Meskipun demikian, Anda juga perlu mengetahui batas-batas waktu sholat yang lain agar tidak kelewatan saat mendirikan sholat.
-
Kapan batas waktu sholat Isya berakhir? Pendapat pertama mengatakan akhir batas waktu sholat Isya yakni sepertiga malam. Ini merupakan pendapat dari Imam Syafi’i dalam al Qoul Jadid, Abu Hanifah dan pendapat yang masyhur dalam mazhab Maliki.
-
Bagaimana menentukan batas waktu sholat Isya? Para ulama sepakat bahwa batas awal waktu sholat Isya yakni apabila sinar merah di langit telah hilang. Seperti sholat Magrib, para ulama juga berselisih pendapat mengenai akhir batas waktu sholat Isya.
-
Kapan waktu sholat Isya? Waktu sholat Isya secara ikhtiyari adalah sejak hilangnya warna kemerahan di ufuk barat hingga tepat tengah malam. Sedangkan waktu sholat Isya secara dharuri berakhir hingga terbit fajar shadiq.
-
Apa yang dimaksud dengan sholat isya? Sholat Isya: Niat, Tata Cara, Waktu Pelaksanaan, dan Sholat Sunahnya Sholat ini menjadi ibadah sebelum kita beristirahat tidur.
-
Kapan waktu sholat isya dimulai? Kapan waktu pelaksanaannya?waktu pelaksanaan sholat isya adalah setelah waktu sholat magrib selesai, yaitu dimulai ketika hilangnya cahaya merah di langit barat dan hari mulai malam.
Sebagaimana dalam firman Allah SWT yang artinya,
"Sesungguhnya sholat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa ayat 103)
Batas waktu sholat Isya dan sholat lainnya juga senantiasa dijelaskan melalui beberapa hadis sahih.
Lantas bagaimana batas sholat Isya dan sholat fardhu lainnya yang wajib dicatat umat Islam agar tidak terlewat?
Melansir dari laman muslim.or.id, Rabu (27/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
Batas Waktu Sholat Subuh
Sebelum mengetahui batas waktu sholat Isya, ada baiknya untuk mengetahui batas waktu sholat Subuh terlebih dahulu. Sholat subuh bisa disebut juga dengan sholat fajar.
Secara bahasa, fajar adalah cahaya putih. Ada dua jenis fajar yakni fajar pertama dan fajar kedua.
Fajar pertama (fajar kadzib) adalah pancaran sinar putih yang muncul ke atas kemudian menghilang. Setelahnya langit akan kembali gelap.
Sementara fajar kedua (fajar shodiq) adaah cahaya putih yang memanjang dari arah ufuk.
Cahaya ini kemudian akan terus menerus menjadi lebih terang hingga matahari terbit.
Para ulama sepakat bahwa awal waktu sholat Subuh atau fajar sendiri dimulai sejak terbitnya fajar kedua (fajar shodiq).
Sedangkan, batas waktu sholat Subuh menurut kesepakatan para ulama adalah dimulai sejak terbitnya matahari.
Namun, jumhur ulama berpendapat melaksanakan sholat Subuh lebih baik saat gelap yang bercampur putih (gholas) dibanding saat cahaya putih telah semakin terang (ishfar).
Para ulama yang berpendapat seperti itu meliputi Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, Ishaq dan Abu Tsaur rohimahumullah.
Sebagaimana yang tertulis dalam hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik,
"Sesungguhnya Rosulullah shallallahu ‘alaihi was sallam berperang pada perang Khoibar, maka kami sholat ghodah (fajar) di Khoibar pada saat gholas." (HR. Bukhori No. 371, Muslim No. 1365).
Batas Waktu Sholat Dzuhur
Secara bahasa Dzuhur berarti waktu Zawal yakni waktu tergelincirnya matahari (waktu matahari bergeser dari tengah-tengah langit) menuju arah tenggelamnya (Barat).
Sholat Dzuhur juga disebut dengan sholat Al Uulaa (الأُوْلَى) sebab ini merupakan sholat yang pertama kali dikerjakan Nabi Muhammad SAW bersama Jibril AS.
Awal waktu sholat Dzuhur sendiri adalah saat matahari sudah bergeser dari tengah langit menuju arah tenggelammnya yakni di barat.
Sebagaimana dalam hadits Rasulullah SAW dari sahabat ‘Abdullah bin ‘Amr rodhiyallahu ‘anhu,
"Waktu Shalat Zhuhur adalah ketika telah tergelincir matahari (menuju arah tenggelamnya) hingga bayangan seseorang sebagaimana tingginya selama belum masuk waktu ‘Ashar." (HR. Muslim No. 612).
Sedangkan, para ulama berselisih pendapat terkait akhir batas waktu sholat Dzuhur. Akan tetapi, pendapat dari jumhur ulama tentang akhir batas waktu sholat Dzuhur adalah hingga panjang bayang-bayang seseorang semisal dengan tingginya. Seperti yang dijelaskan pada hadis Rasulullah SAW sebelumnya.
Batas Waktu Sholat Ashar
Secara bahasa Ashar diartikan sebagai waktu sore hingga matahari memerah yakni akhir dalam sehari.
Sholat Ashar sendiri juga bisa disebut dengan sholat woshtho (الوُسْطَى).
Menurut pendapat jumhur ulama, awal waktu sholat Ashar adalah jika panjang bayangan sesuatu semisal dengan tingginya.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW,
"Waktu Sholat Zhuhur adalah ketika telah tergelincir matahari (menuju arah tenggelamnya) hingga bayangan seseorang sebagaimana tingginya selama belum masuk waktu ‘ashar dan waktu ‘ashar masih tetap ada selama matahari belum menguning."
(HR. Muslim No. 612).
muslim.or.id
Adapun hadits-hadits terkait akhir batas sholat Ashar adalah sebagai berikut:
a. Hadits yang diriwayatkan dari Jabir bin ‘Abdillah RA ketika Jibril AS menjadi imam bagi Rasulullah SAW,
"Jibril mendatangi Nabi shollallahu ‘alaihi was sallam ketika matahari telah tergelincir ke arah tenggelamnya kemudian dia mengatakan, "Berdirilah wahai Muhammad kemudian sholat zhuhur lah. Kemudian ia diam hingga saat panjang bayangan seseorang sama dengan tingginya. Jibril datang kemudian mengatakan, "Wahai Muhammad berdirilah sholat ‘ashar lah". Kemudian ia diam hingga matahari tenggelam diantara dua waktu ini adalah dua waktu sholat seluruhnya" (HR. Nasa’i No. 526, hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh Al Albani rohimahullah dalam Al Irwa’ hal. 270/I).
b. Hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin ‘Amr RA,
"Dan waktu ‘ashar masih tetap ada selama matahari belum menguning." (HR. Muslim No. 612).
c. Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah RA,
"Barangsiapa yang mendapati satu roka’at sholat ‘ashar sebelum matahari tenggelam maka ia telah mendapatkan sholat ‘ashar" (HR. Bukhori No. 579 dan Muslim No. 608).
Batas Waktu Sholat Magrib
Secara bahasa Magrib berarti waktu serta arah tempat tenggelamnya matahari.
Kaum Muslimin sepakat bahwa batas awal waktu sholat Magrib adalah saat matahari telah tenggelam hingga matahari benar-benar tenggelam dengan sempurna.
Sedangkan akhir batas sholat Magrib, para ulama berselisih pendapat.
Pendapat pertama mengatakan batas waktu Magrib yaitu hanya merupakan satu waktu saja.
Di mana sekadar waktu yang diperlukan orang akan sholat untuk bersuci, menutup aurat, melakukan adzan, iomah dan melaksanakan sholat Magrib. Pendapat ini merupakan pendapat dari Malikiyah, Al Auza’i dan Imam Syafi’i.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Jabir ketika Jibril mengajarkan Nabi Muhammad SAW sholat,
"Kemudian Jibril mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi was sallam ketika matahari telah tenggelam (sama dengan waktu ketika Jibril mengajarkan sholat kepada Nabi pada hari sebelumnya) kemudian dia mengatakan, "Wahai Muhammad berdirilah laksanakanlah sholat maghrib." (HR. Nasa’i No. 526, hadits ini dinilai shahih oleh Al Albani rohimahullah dalam Al Irwa’ hal. 270/I).
Pendapat kedua mengatakan akhir batas waktu sholat Magrib yaitu saat sinar merah ketika matahari tenggelam telah menghilang.
Pendapat tersebut merupakan pendapat dari Sufyan Ats Tsauri, Imam Ahmad, Ishaq, Abu Tsaur, Mahzab Hanafi serta sebagian mazhab Syafi’i.
Pendapat ini yang dinilai tepat oleh An Nawawi rohimahumullah. Dalilnya adalah hadits ‘Abdullah bin ‘Amr RA,
"Waktu sholat maghrib adalah selama belum hilang sinar merah ketika matahari tenggelam." (HR. Muslim No. 612).
Batas Waktu Sholat Isya
Isya merupakan sebuah nama ketika awal langit mulai gelap hingga sepertiga malam awal.
Para ulama sepakat bahwa batas awal waktu sholat Isya yakni apabila sinar merah di langit telah hilang. Seperti sholat Magrib, para ulama juga berselisih pendapat mengenai akhir batas waktu sholat Isya.
Pendapat pertama mengatakan akhir batas waktu sholat Isya yakni sepertiga malam. Ini merupakan pendapat dari Imam Syafi’i dalam al Qoul Jadid, Abu Hanifah dan pendapat yang masyhur dalam mazhab Maliki.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadits ketika Jibril mengimami sholat Nabi Muhammad SAW,
"Kemudian Jibril mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi was sallam untuk melaksanakan sholat ‘isya’ ketika sepertiga malam yang pertama." (HR. Nasa’i No. 526, hadits ini dinilai shahih oleh Al Albani rohimahullah dalam Al Irwa’ hal. 270/I).
Pendapat kedua mengatakan bahwa akhir batas waktu sholat Isya adalah setengah malam. Ini adalah pendapat dari Sufyan Ats Tsauri, Ibnul Mubarok, Ishaq, Abu Tsaur, Mazhab Hanafi dan Ibnu Hazm rohimahumullah. Dalil dari pendapat ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin ‘Amr RA,
"Waktu sholat ‘isya’ adalah hingga setengah malam." (HR. Muslim No. 612).
Pendapat ketiga mengatakan bahwa akhir batas waktu sholat Isya yakni saat terbit fajar shodiq.
Inilah pendapatnya ‘Atho’, ‘Ikrimah, Dawud Adz Dzohiri, salah satu riwayat dari Ibnu Abbas, Abu Huroiroh dan Ibnul Mundzir Rohimahumullah. Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan dari Abu Qotadah RA,
"Hanyalah orang-orang yang terlalu menganggap remeh agama adalah orang yang tidak mengerjakan sholat hingga tiba waktu sholat lain." (HR. Muslim No. 681).