Cara Mengqadho Sholat Maghrib di Waktu Isya, Lengkap Beserta Niat dan Tata Caranya
Mengqodho sholat maghrib di waktu isya adalah mengerjakan sholat maghrib di luar waktunya.
Mengqodho sholat maghrib di waktu isya adalah mengerjakan sholat maghrib di luar waktunya.
Cara Mengqadho Sholat Maghrib di Waktu Isya, Lengkap Beserta Niat dan Tata Caranya
Cara mengqodho sholat maghrib di waktu isya wajib diketahui oleh umat Islam.
Mengqodho sholat maghrib di waktu isya adalah mengerjakan sholat maghrib di luar waktunya, dalam hal ini di waktu isya, lantaran seseorang terlambat mengerjakannya dikarenakan sesuatu yang dibenarkan secara syariat.
Sholat fardhu adalah sholat lima waktu yang diwajibkan dalam Islam, dan merupakan salah satu rukun islam. Dari Abu ‘Abdurrahman ‘Abdullah bin ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhuma, ia mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
-
Bagaimana tata cara sholat qodho maghrib di waktu isya? Mengqodho sholat dikerjakan dengan cara yang sama dengan sholat yang ditinggalkan, dalam hal ini adalah sifat dan tata caranya. Salah satu contohnya yang akan dibahas kali ini adalah cara mengqodho sholat maghrib di waktu isya. Berikut adalah bacaan niat qodho sholat maghrib di waktu isya, yang dijelaskan dalam hadis yang disampaikan oleh Umar bin Khatab radhiyallahu’anhu.
-
Gimana cara menjamak sholat maghrib dan isya? Sholat jamak takhir maghrib dan isya dilakukan dengan cara menunda sholat maghrib sampai waktu isya, kemudian mengerjakan sholat isya terlebih dahulu, baru sholat maghrib.
-
Bagaimana cara menjamak sholat Maghrib dan Isya? Niat sholat jamak Maghrib dan Isya tanpa qashar, berarti 3 rakaat Maghrib hingga salam lalu 4 rakaat Isya.
-
Bagaimana cara menjamak sholat maghrib dan isya? Cara menjamak shalat Maghrib dan Isya antara taqdim dan takhir tidak terlalu berbeda, namun tetap saja perlu diketahui dan dipahami agar tidak salah dalam melaksanakannya.
-
Apa niat sholat qodho maghrib di waktu isya? Niat sholat qodho maghrib di waktu isya tidak jauh berbeda dari sholat maghrib pada umumnya, yakni berbunyi;Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati qodho'an lilaahi ta'aalaa.
-
Bagaimana cara mengerjakan sholat maghrib jamak takhir dengan isya? Cara menjamak sholat maghrib dan isya dengan jamak takhir dilakukan pada waktu sholat yang kedua yaitu waktu isya. Caranya, boleh sholat Maghrib dulu tiga rakaat kemudian sholat Isya empat rakaat yang dilaksanakan pada waktu Isya.
“Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah; menunaikan shalat; menunaikan zakat; menunaikan haji ke Baitullah; dan berpuasa Ramadan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Tetapi, kadang kala ada suatu hal yang menyebabkan seorang umat secara tidak sengaja tertinggal sholat fardhunya. Jika alasan ketertinggalannya sesuai dengan syariat yang dibenarkan, maka dianjurkan baginya untuk mengqodho sholat yang tertinggal tersebut di waktu sholat berikutnya. Ini adalah bentuk keringanan yang ada dalam agama Islam.
Berikut penjelasan selengkapnya mengenai cara mengqodho sholat maghrib di waktu isya yang penting untuk Anda pelajari.
Pengertian Qodho dan Dasar Hukumnya
Qodho atau qadha secara istilah adalah menjalankan ibadah ketika waktunya terlewat. Ibnu ‘Abidin berkata bahwa qodho yang dimaksud adalah mengerjakan yang wajib setelah waktunya. Dengan demikian, mengqodho sholat berarti mengerjakan ibadah sholat fardhu yang telah terlewat waktunya dan belum sempat dilaksanakan.
Para fuqaha sepakat bahwa hukum mengqodho sholat adalah wajib bagi seseorang yang lupa atau yang tertidur.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Jika salah seorang di antara kalian tertidur dari sholat atau ia lupa dari sholat, maka hendaklah ia sholat ketika ia ingat. Karena Allah berfirman (yang artinya): Kerjakanlah sholat ketika ingat.” (QS. Thaha:14) (HR. Muslim).
Dilansir dari liputan6.com, mengqodho sholat hukumnya wajib dikerjakan sebab sholat yang terlewat waktunya tidak serta merta gugur kewajibannya. Terdapat beberapa landasan yang menjadi dasar hukum dari wajibnya mengqodho sholat, yakni;
Praktik Nabi SAW Mengqodho Empat Waktu Sholat Dalam Perang Khandaqapa
Ini adalah qodho yang dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika meninggalkan 4 waktu sholat, yaitu Zuhur, Ahar, Maghrib, dan Isya ketika berkecamuk perang Khandaq di tahun kelima hijriyah.
Dari Nafi’ dari Abi Ubaidah bin Abdillah, telah berkata Abdullah; ”Sesungguhnya orang-orang musyrik telah menyibukkan Rasulullah SAW sehingga tidak bisa mengerjakan empat sholat ketika perang Khandaq hingga malam hari telah sangat gelap.
Kemudian beliau SAW memerintahkan Bilal untuk melantunkan azan diteruskan iqamah. Maka Rasulullah SAW mengerjakan sholat Dzuhur. Kemudian iqamah lagi dan beliau mengerjakan sholat Ashar. Kemudian iqamah lagi dan beliau mengerjakan sholat Maghrib. Dan kemudian iqamah lagi dan beliau mengerjakan sholat Isya.” (HR. At-Tirmizy dan An-Nasa’i).
Praktik Nabi SAW Mengqodho Sholat
Shubuh Sepulang dari Perang Khaibar
Ini adalah praktik qodho lain yang dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika tertidur dan habis waktu Subuh saat terjaga saat pulang dari perang Khaibar di tahun ketujuh hijriyah.
Dari Abdullah bin Abi Qatadah dari ayahnya berkata; Kami pernah berjalan bersama Nabi SAW pada suatu malam. Sebagian kaum lalu berkata, “Wahai Rasulullah, sekiranya anda mau istirahat sebentar bersama kami?” Beliau menjawab; “Aku khawatir kalian tertidur sehingga terlewatkan sholat.” Bilal berkata, “Aku akan membangunkan kalian.”
Maka mereka pun berbaring, sedangkan Bilal bersandar pada hewan tunggangannya. Namun ternyata rasa kantuk mengalahkannya dan akhirnya Bilal pun tertidur.
Ketika Nabi SAW terbangun ternyata matahari sudah terbit, maka beliau pun bersabda; “Wahai Bilal, mana bukti yang kau ucapkan!” Bilal menjawab: “Aku belum pernah sekalipun merasakan kantuk seperti ini sebelumnya.” Beliau lalu bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla memegang ruh-ruh kalian sesuai kehendak-Nya dan mengembalikannya kepada kalian sekehendak-Nya pula. Wahai Bilal, berdiri dan adzanlah (umumkan) kepada orang-orang untuk shalat!” kemudian beliau SAW berwudhu, ketika matahari meninggi dan tampak sinar putihnya, beliau pun berdiri melaksanakan sholat.” (HR. Al-Bukhari).
Cara Mengqodho Sholat Maghrib di Waktu Isya
Mengqodho sholat dikerjakan dengan cara yang sama dengan sholat yang ditinggalkan, dalam hal ini adalah sifat dan tata caranya. Salah satu contohnya yang akan dibahas kali ini adalah cara mengqodho sholat maghrib di waktu isya.
Berikut adalah bacaan niat qodho sholat maghrib di waktu isya, yang dijelaskan dalam hadis yang disampaikan oleh Umar bin Khatab radhiyallahu’anhu. Di sini, Nabi shallallahua’laihi wasallam bersabda; "Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan." (HR Bukhari & Muslim).
Niat sholat qodho maghirb di waktu isya tidak jauh berbeda dari sholat maghrib pada umumnya, yakni berbunyi;
Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati qodho'an lilaahi ta'aalaa.
Artinya:
"Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga rakaat dengan menghadap kiblat, serta qodho karena allah ta'aalaa."
Tata Cara Mengqodho Sholat Maghrib di Waktu Isya
Usai membaca niat sholat qodho maghrib di waktu isya, tata cara mengqodho sholat sebenarnya sama saja dengan jenis sholat fardhu yang ditinggalkan. Jadi, setelah membaca niat maka yang selanjutnya dilakukan adalah menunaikan sholat maghrib 3 rakaat seperti biasa. Kemudian, dilanjutkan dengan sholat isya 4 rakaat.
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah dalam Manhajus Salikin berkata; "Siapa yang luput dari sholat, wajib baginya untuk mengqadhanya segera secara berurutan." Yang dimaksud dengan berurutan di sini adalah memprioritaskan untuk mengerjakan sholat yang tertinggal.
Ulama Hanfiyah, Malikiyah, dan Hambali memiliki pandangan bahwa tartib (berurutan) itu wajib ketika mengerjakan shalat yang luput. Sedangkan ulama Syafi’iyah dan salah satu pendapat Malikiyah, memiliki pandangan bahwa berurutan dalam mengqadha shalat yang luput adalah hal yang dianjurkan (tidak jadi wajib) (Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 34:31).
Mendekatkan Diri kepada Allah melalui Sholat
Sholat menjadi salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sholat tidak hanya kewajiban, tetapi juga merupakan kenbutuhan bagi kaum yang beriman.
Dengan mendirikan sholat lima waktu dan tepat waktu, seorang Muslim bisa lebih mendekatkan diri pada Allah SWT. Pastikan untuk menjalankan sholat 5 waktu, tinggalkan semua urusan dunia, dekatkan diri kepada Allah SWT saat azan berkumandang dan bergegas untuk mendirikan sholat. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadis, artinya:
“Pendekatan diri hamba-Ku yang paling Aku cintai adalah dengan sesuatu yang Aku wajibkan padanya. Dan jika hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri dengan nafilah (ibadah tambahan), sehingga Aku mencintainya.” (Bukhari)
Pentingnya Meningkatkan Kualitas Sholat
Meningkatkan Kualitas Sholat
Setiap Muslim tentu perlu meningkatkan kualitas sholat. Dengan meningkatkan kualita sholat, umat Muslim akan semakin dekat kepada Allah SWT. Adapun perintah untuk menunaikan ibadah sholat secara khusuk tercantum dalam sebuah hadis, artinya:
“Peliharalah oleh kalian semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustha (shalat ‘Ashar). Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk” (QS. al-Baqarah: 238).
Agar kualitas sholat semakin meningkat, sebaiknya umat Islam tidak menunda-nunda sholat sampai keluar waktunya. Selain itu, janganlah malas melakukan sholat. Begitu agungnya sholat, dalam beberapa ayat Alquran sholat sering disebutkan secara beriringan, seperti ayat berikut:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal shalih, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala yang diberikan Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS al-Baqarah: 277) .