Wanita Jepang Berparas Cantik Ini Tak Disangka Punya Nasib Bagus, Jadi Istri Penguasa di Indonesia
Berikut potret wanita Jepang berparas cantik yang tak disangka punya nasib bagus menjadi istri seorang penguasa Indonesia.
Berikut potret wanita Jepang berparas cantik yang tak disangka punya nasib bagus menjadi istri seorang penguasa Indonesia.
Wanita Jepang Berparas Cantik Ini Tak Disangka Punya Nasib Bagus, Jadi Istri Penguasa di Indonesia
Setiap orang tentu memiliki nasib yang berbeda-beda.
Ada yang bernasib baik sejak dari lahir. Ada pula yang harus merasakan lika-liku kehidupan terlebih dahulu sebelum mencapai kesuksesan.
Seperti wanita Jepang berparas cantik yang tidak disangka memiliki nasib bagus satu ini. Nasibnya berubah saat sang penguasa di Indonesia jatuh hati kepadanya.
Lantas bagaimana potret lawas wanita Jepang berparas cantik yang tak disangka punya nasib bagus menjadi istri seorang penguasa Indonesia? Melansir dari akun Instagram arsip_indonesia bersumber Spaarnestad Photo, Jumat (13/10), simak ulasan informasinya berikut ini.
Baru-baru ini, foto lawas yang memperlihatkan sosok wanita cantik berdarah Jepang beredar luas di media sosial. Foto lawas tersebut dijelaskan diambil pada tanggal 5 maret 1967.
Bagi sebagian masyarakat mungkin sudah tidak asing dengan sosok wanita cantik ini. Wanita cantik asal Jepang ini namanya begitu dikenang di dalam sejarah Indonesia.
Ya, wanita cantik ini adalah Ratna Sari Dewi Soekarno atau biasa dipanggil dengan nama Dewi Soekarno. Ia merupakan istri ke-6 dari Presiden pertama RI sekaligus sang proklamator, Ir. Soekarno.
Nama Ratna Sari Dewi sendiri adalah pemberian Soekarno setelah keduanya menikah. Sebelumnya, Dewi Soekarno memiliki nama asli yaitu Naoko Nemoto.
Berbeda dengan istri-istri Soekarno yang lain, Dewi Soekarno adalah wanita asli Jepang.
Awal perkenalan Dewi dengan Soekarno melalui seorang relasi ketika Bung Karno berada di Hotel Imperial, Tokyo. Di mana saat itu, Dewi masih berusia 19 tahun dan Soekarno berumur 57 tahun yang sedang melakukan kunjungan kenegaraan di Jepang.
Tak lama kemudian, Sukarno mengundang Naoko ke Indonesia, hingga keduanya memutuskan menikah.
merdeka.com