Waspada! Ini Penyebab Jumlah Sel Darah Putih Tinggi yang Perlu Diketahui
Berikut penyebab darah putih tinggi yang perlu diketahui.

Leukosit atau sel darah putih merupakan komponen penting dalam sistem kekebalan tubuh. Namun, jumlah leukosit yang terlalu tinggi dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan.
Leukositosis adalah kondisi di mana jumlah sel darah putih dalam tubuh melebihi batas normal. Pada orang dewasa, jumlah leukosit normal berkisar antara 4.500-11.000 sel per mikroliter darah. Ketika jumlahnya melebihi 11.000 sel per mikroliter, seseorang dapat didiagnosis mengalami leukositosis.
Sel darah putih berperan penting dalam melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit. Terdapat lima jenis utama sel darah putih. Di mana, masing-masing jenis sel darah putih memiliki fungsi spesifik dalam sistem kekebalan tubuh.
Peningkatan jumlah salah satu atau beberapa jenis sel darah putih dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan tertentu. Apa saja penyebab darah putih tinggi yang perlu diketahui? Melansir dari berbagai sumber, Rabu (19/3), simak ulasan informasinya berikut ini.
Gejala Leukositosis
Leukositosis sendiri tidak selalu menimbulkan gejala spesifik. Namun, kondisi yang mendasari peningkatan sel darah putih dapat menyebabkan berbagai gejala. Adapun beberapa gejala yang mungkin muncul pada seseorang dengan jumlah sel darah putih tinggi atau leukositosis adalah sebagai berikut:
- Demam
- Kelelahan
- Nyeri otot dan sendi
- Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
- Keringat berlebih, terutama di malam hari
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Mudah memar atau berdarah
- Sesak napas
- Sakit kepala
- Penurunan nafsu makan
Penyebab Darah Putih Tinggi
Terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan peningkatan jumlah sel darah putih dalam tubuh. Berikut adalah beberapa penyebab utama leukositosis:
1. Infeksi
Infeksi merupakan penyebab paling umum dari leukositosis. Ketika tubuh terserang bakteri, virus, atau parasit, sistem kekebalan akan merespons dengan memproduksi lebih banyak sel darah putih untuk melawan patogen tersebut. Beberapa jenis infeksi yang dapat menyebabkan leukositosis antara lain:
- Pneumonia
- Tuberkulosis
- Meningitis
- Sepsis
- Infeksi saluran kemih
2. Peradangan
Kondisi peradangan kronis juga dapat memicu peningkatan produksi sel darah putih. Beberapa penyakit inflamasi yang dapat menyebabkan leukositosis meliputi:
- Rheumatoid arthritis
- Penyakit radang usus (IBD)
- Lupus
- Vaskulitis
3. Gangguan Sumsum Tulang
Sumsum tulang merupakan tempat produksi sel darah, termasuk sel darah putih. Gangguan pada sumsum tulang dapat menyebabkan produksi sel darah putih yang berlebihan. Beberapa kondisi yang terkait dengan gangguan sumsum tulang meliputi:
- Leukemia
- Polisitemia vera
- Mielofibrosis
4. Reaksi Obat
Beberapa jenis obat dapat memicu peningkatan jumlah sel darah putih sebagai efek samping. Obat-obatan yang dapat menyebabkan leukositosis antara lain:
- Kortikosteroid
- Lithium
- Epinefrin
- Heparin
5. Stres Fisik dan Emosional
Kondisi stres, baik fisik maupun emosional, dapat memicu peningkatan sementara jumlah sel darah putih. Beberapa situasi yang dapat menyebabkan leukositosis akibat stres meliputi:
- Olahraga berat
- Trauma fisik
- Kecemasan akut
- Serangan panik
6. Kondisi Lainnya
Selain faktor-faktor di atas, beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan leukositosis antara lain:
- Kehamilan, terutama pada trimester ketiga
- Penyakit autoimun
- Alergi berat
- Kanker, terutama limfoma
- Penyakit hati atau ginjal stadium lanjut
Penanganan Leukositosis
Penanganan leukositosis tergantung pada penyebab utamanya. Berikut adalah beberapa pendekatan yang mungkin digunakan dalam mengatasi leukositosis:
1. Pengobatan Infeksi
Jika leukositosis disebabkan oleh infeksi, dokter akan meresepkan antibiotik, antivirus, atau obat antijamur sesuai dengan jenis patogen penyebabnya. Penting untuk mengikuti instruksi penggunaan obat dengan tepat untuk memastikan efektivitas pengobatan.
2. Penanganan Peradangan
Untuk kasus leukositosis akibat peradangan kronis, penanganan dapat meliputi:
- Obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID)
- Kortikosteroid
- Obat imunosupresan
- Terapi biologis
- Pemilihan jenis pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi spesifik pasien dan tingkat keparahan penyakit.
3. Terapi Kanker
Jika leukositosis disebabkan oleh kanker darah seperti leukemia, penanganan dapat meliputi:
- Kemoterapi
- Terapi radiasi
- Transplantasi sel punca
- Imunoterapi
- Terapi target
- Rencana pengobatan akan disesuaikan dengan jenis kanker, stadium penyakit, dan kondisi umum pasien.
4. Penanganan Gangguan Sumsum Tulang
Untuk kasus leukositosis akibat gangguan sumsum tulang non-kanker, penanganan dapat meliputi:
- Flebotomi (pengambilan darah)
- Obat-obatan untuk mengurangi produksi sel darah
- Terapi interferon
5. Pengelolaan Stres
Jika leukositosis disebabkan oleh stres, beberapa pendekatan yang dapat membantu antara lain:
- Teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga
- Terapi kognitif-perilaku
- Olahraga teratur
- Perbaikan pola tidur
6. Penyesuaian Obat
Jika leukositosis disebabkan oleh efek samping obat, dokter mungkin akan menyesuaikan dosis atau mengganti obat tersebut dengan alternatif lain.
Cara Mencegah Leukositosis
Meskipun tidak semua kasus leukositosis dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko terjadinya peningkatan sel darah putih:
1. Menjaga Kebersihan dan Higienitas
Praktik kebersihan yang baik dapat membantu mencegah infeksi, yang merupakan penyebab umum leukositosis. Beberapa hal yang dapat dilakukan:
- Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir
- Hindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit
- Jaga kebersihan lingkungan sekitar
- Konsumsi makanan yang telah dimasak dengan baik
2. Menerapkan Pola Hidup Sehat
Gaya hidup sehat dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko berbagai penyakit. Langkah-langkah yang dapat diambil meliputi:
- Konsumsi makanan bergizi seimbang
- Olahraga teratur
- Tidur cukup
- Kelola stres dengan baik
- Hindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan
3. Vaksinasi
Mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal dapat membantu mencegah berbagai infeksi yang berpotensi menyebabkan leukositosis. Konsultasikan dengan dokter mengenai jadwal vaksinasi yang sesuai untuk Anda.
4. Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini, termasuk kondisi yang dapat menyebabkan leukositosis. Diskusikan dengan dokter mengenai jadwal pemeriksaan yang sesuai untuk Anda.
5. Mengelola Penyakit Kronis
Jika Anda memiliki penyakit kronis seperti diabetes atau penyakit autoimun, penting untuk mengelolanya dengan baik. Ikuti rencana pengobatan yang telah ditetapkan oleh dokter dan lakukan kontrol rutin.
6. Hindari Paparan Zat Berbahaya
Beberapa zat kimia dan radiasi dapat meningkatkan risiko gangguan sumsum tulang yang dapat menyebabkan leukositosis. Jika Anda bekerja di lingkungan yang berisiko, pastikan untuk menggunakan alat pelindung diri yang sesuai.