Waspadai Kolesterol Tinggi, Kenali Gejala dan Langkah-Langkah Mengatasinya
Berikut gejala dan cara mengatasi kolesterol tinggi yang perlu diwaspadai.

Kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia adalah kondisi di mana kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal. Kolesterol sendiri merupakan zat lemak yang diproduksi secara alami oleh tubuh dan juga diperoleh dari makanan. Meski penting untuk fungsi tubuh, kadar kolesterol yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan.
Kolesterol tinggi terjadi ketika kadar LDL terlalu tinggi atau kadar HDL terlalu rendah. Kadar kolesterol total dianggap tinggi jika melebihi 240 mg/dL, sementara kadar LDL dianggap tinggi jika melebihi 160 mg/dL.
Kolesterol tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup umum namun berbahaya jika dibiarkan. Mengenali tanda-tanda kolesterol tinggi sejak dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.
Apa saja gejala dan cara mengatasi kolesterol tinggi yang perlu diwaspadai? Melansir dari berbagai sumber, Selasa (18/3), simak ulasan informasinya berikut ini.
Penyebab Kolesterol Tinggi
Kolesterol tinggi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang dapat dikendalikan maupun tidak. Berikut adalah beberapa penyebab utama kolesterol tinggi:
1. Faktor Gaya Hidup
Gaya hidup tidak sehat merupakan penyebab paling umum tingginya kadar kolesterol dalam tubuh. Beberapa contoh gaya hidup yang dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi antara lain:
- Pola makan tidak sehat: Konsumsi berlebihan makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans, seperti daging merah, produk susu tinggi lemak, gorengan, dan makanan olahan.
- Kurang aktivitas fisik: Gaya hidup sedentari atau jarang berolahraga dapat menurunkan kadar HDL dan meningkatkan LDL.
- Merokok: Kebiasaan merokok dapat menurunkan kadar HDL dan merusak dinding pembuluh darah, meningkatkan risiko penumpukan kolesterol.
- Konsumsi alkohol berlebihan: Minum alkohol dalam jumlah besar dapat meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol total.
- Stres: Kondisi stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah.
2. Faktor Genetik
Beberapa orang memiliki kecenderungan genetik untuk menghasilkan kolesterol dalam jumlah berlebih atau kesulitan membuang kolesterol dari tubuh. Kondisi ini dikenal sebagai hiperkolesterolemia familial, yang dapat diturunkan dari orang tua ke anak.
3. Usia dan Jenis Kelamin
Risiko kolesterol tinggi meningkat seiring bertambahnya usia. Pria umumnya memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan wanita sebelum menopause. Namun, setelah menopause, risiko kolesterol tinggi pada wanita meningkat karena penurunan hormon estrogen.
4. Kondisi Medis
Beberapa kondisi kesehatan dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi, seperti:
- Diabetes: Penderita diabetes tipe 2 cenderung memiliki kadar LDL yang tinggi dan HDL yang rendah.
- Obesitas: Kelebihan berat badan dapat meningkatkan produksi kolesterol dalam tubuh.
- Hipotiroidisme: Gangguan fungsi tiroid dapat mempengaruhi metabolisme lemak dan kolesterol.
- Penyakit ginjal kronis: Dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk membuang kolesterol.
- Sindrom metabolik: Kumpulan kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk kolesterol tinggi.
5. Obat-obatan Tertentu
Beberapa jenis obat dapat mempengaruhi kadar kolesterol, seperti:
- Diuretik
- Beta-blocker
- Pil KB
- Steroid
- Obat imunosupresan
Gejala dan Tanda Kolesterol Tinggi
Kolesterol tinggi sering disebut sebagai “pembunuh diam-diam” karena umumnya tidak menimbulkan gejala yang jelas, terutama pada tahap awal. Namun, ada beberapa tanda dan gejala yang mungkin mengindikasikan kadar kolesterol yang tinggi:
1. Xanthoma
Xanthoma adalah penumpukan lemak di bawah kulit yang dapat terlihat sebagai benjolan atau bercak berwarna kuning. Biasanya muncul di sekitar mata, siku, lutut, atau telapak tangan. Meskipun tidak selalu mengindikasikan kolesterol tinggi, xanthoma sering dikaitkan dengan gangguan metabolisme lemak.
2. Arcus Corneae
Arcus corneae adalah lingkaran putih atau abu-abu yang muncul di sekitar iris mata. Meskipun dapat terjadi karena penuaan, pada orang yang lebih muda bisa menjadi tanda kolesterol tinggi.
3. Nyeri Dada
Nyeri atau tekanan di dada (angina) bisa menjadi tanda bahwa kolesterol tinggi telah menyebabkan penyempitan arteri jantung. Ini biasanya terjadi saat aktivitas fisik atau stres.
4. Sesak Napas
Kesulitan bernapas, terutama saat beraktivitas, bisa menjadi tanda bahwa jantung tidak dapat memompa darah secara efektif akibat penyempitan arteri.
5. Sakit Kepala
Sakit kepala yang persisten, terutama di bagian belakang kepala, bisa menjadi tanda peningkatan tekanan darah yang sering dikaitkan dengan kolesterol tinggi.
6. Kelelahan
Rasa lelah yang berlebihan, bahkan setelah istirahat cukup, bisa menjadi tanda bahwa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
7. Mati Rasa atau Kesemutan
Sensasi mati rasa atau kesemutan pada anggota tubuh, terutama kaki dan tangan, bisa menjadi tanda penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol.
8. Gangguan Penglihatan
Penglihatan kabur atau perubahan mendadak pada penglihatan bisa menjadi tanda bahwa kolesterol tinggi telah mempengaruhi pembuluh darah di mata.
9. Nyeri pada Tungkai
Nyeri pada tungkai, terutama saat berjalan, bisa menjadi tanda penyakit arteri perifer yang sering dikaitkan dengan kolesterol tinggi.
10. Perubahan Warna Kuku
Kuku yang berubah warna menjadi kekuningan bisa menjadi tanda penumpukan kolesterol di bawah kuku.
11. Disfungsi Ereksi
Pada pria, kesulitan mendapatkan atau mempertahankan ereksi bisa menjadi tanda awal dari masalah pembuluh darah akibat kolesterol tinggi.
Pengobatan Kolesterol Tinggi
Pengobatan kolesterol tinggi bertujuan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan mengurangi risiko komplikasi kardiovaskular. Pendekatan pengobatan biasanya melibatkan kombinasi perubahan gaya hidup dan, jika diperlukan, terapi obat. Berikut adalah penjelasan detail tentang berbagai metode pengobatan kolesterol tinggi:
1. Perubahan Gaya Hidup
Langkah pertama dalam pengobatan kolesterol tinggi adalah modifikasi gaya hidup. Ini meliputi:
- Pola Makan Sehat: Menerapkan diet rendah lemak jenuh dan tinggi serat. Diet Mediterania atau DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) sering direkomendasikan.
- Olahraga Teratur: Minimal 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang per minggu, seperti jalan cepat, berenang, atau bersepeda.
- Manajemen Berat Badan: Menurunkan berat badan jika kelebihan berat badan atau obesitas.
- Berhenti Merokok: Merokok menurunkan HDL dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
- Batasi Konsumsi Alkohol: Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan trigliserida.
- Manajemen Stres: Stres kronis dapat mempengaruhi kadar kolesterol.
2. Terapi Obat
Jika perubahan gaya hidup tidak cukup efektif, dokter mungkin meresepkan obat-obatan. Beberapa jenis obat yang umum digunakan adalah:
- Statin: Obat utama untuk menurunkan kolesterol. Contohnya atorvastatin, simvastatin, dan rosuvastatin. Statin bekerja dengan menghambat produksi kolesterol di hati.
- Ezetimibe: Mengurangi penyerapan kolesterol di usus.
- Bile Acid Sequestrants: Seperti cholestyramine, mengikat asam empedu di usus dan mencegah penyerapan kembali kolesterol.
- Fibrat: Seperti fenofibrat, efektif untuk menurunkan trigliserida dan meningkatkan HDL.
- Niacin: Vitamin B3 dalam dosis tinggi dapat menurunkan LDL dan trigliserida serta meningkatkan HDL.
- PCSK9 Inhibitors: Obat injeksi yang dapat menurunkan LDL secara signifikan, terutama untuk kasus yang sulit diobati.
3. Pengobatan Alternatif dan Suplemen
Beberapa suplemen dan pengobatan alternatif yang mungkin membantu menurunkan kolesterol meliputi:
- Sterol dan Stanol Tumbuhan: Dapat membantu mengurangi penyerapan kolesterol.
- Omega-3: Minyak ikan kaya omega-3 dapat membantu menurunkan trigliserida.
- Bawang Putih: Beberapa penelitian menunjukkan efek positif terhadap kadar kolesterol.
- Teh Hijau: Mengandung antioksidan yang mungkin membantu menurunkan kolesterol.
Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan suplemen atau pengobatan alternatif.
4. Pendekatan Terintegrasi
Pengobatan yang efektif sering melibatkan kombinasi dari beberapa metode di atas. Dokter akan menyusun rencana pengobatan berdasarkan:
- Tingkat keparahan kolesterol tinggi
- Faktor risiko kardiovaskular lainnya
- Usia dan kondisi kesehatan umum pasien
- Potensi efek samping dari pengobatan
5. Pemantauan dan Penyesuaian
Pengobatan kolesterol tinggi adalah proses jangka panjang yang memerlukan pemantauan rutin:
- Tes lipid berkala untuk menilai efektivitas pengobatan
- Penyesuaian dosis atau jenis obat jika diperlukan
- Pemeriksaan efek samping obat
- Evaluasi kepatuhan terhadap perubahan gaya hidup
6. Pengobatan Kondisi Terkait
Jika kolesterol tinggi disebabkan atau diperburuk oleh kondisi medis lain (seperti diabetes atau hipotiroidisme), pengobatan kondisi tersebut juga penting untuk mengelola kadar kolesterol.
7. Edukasi Pasien
Edukasi yang berkelanjutan tentang pentingnya manajemen kolesterol dan cara-cara untuk mempertahankan gaya hidup sehat adalah bagian integral dari pengobatan jangka panjang.