4 Cara Bijak Orang Tua Ajarkan Kelola Uang kepada Anak
Ada berbagai faktor yang menyebabkan orang tua tidak mampu mengajarkan anak-anak mereka tentang uang.
Bijak mengelola keuangan merupakan sebuah pondasi yang perlu diterapkan sejak dini terhadap anak-anak. Meskipun tidak semua orang tua mengajarkan pelajaran hidup ini kepada anak-anak mereka.
Penulis tentang finansial, Rachel Morgan Cautero, menyampaikan ada berbagai faktor yang menyebabkan orang tua tidak mampu mengajarkan anak-anak mereka tentang bagaimana mengatur uang dengan bijak. Kendati demikian, orang tua bisa memberikan pembekalan tentang uang bagi anak-anak mereka secara sederhana dan mudah.
-
Bagaimana caranya mengajarkan anak menabung? Kuis, permainan, dan latihan juga disertakan dalam buku ini, seperti menghias stoples dengan ukuran berbeda untuk mengumpulkan uang receh, yang dapat ditabung oleh anak-anak dan digunakan untuk mendanai tujuan-tujuan pengeluaran kecil, menengah, dan besar.
-
Kapan orang tua ajarkan anak tentang uang? Selain itu, Anda juga bisa mengajarkan anak-anak tentang menghemat, mengatur anggaran, dan memberikan kepada orang lain yang membutuhkan.
-
Apa yang harus diajarkan kepada anak tentang uang? Von Tobel percaya bahwa orang tua harus mendiskusikan uang dengan cara yang 'apa adanya' dengan anak-anak mereka agar mereka dapat mengembangkan hubungan yang sehat dengan uang.
-
Mengapa penting mengajarkan anak soal keuangan? Mempelajari cara mengelola uang dan merencanakan masa depan dapat membantu memastikan kesejahteraan finansial dan kesejahteraan umum seseorang.
-
Bagaimana cara mengelola keuangan dengan bijak? Dengan melakukan budgeting, seseorang atau entitas dapat menciptakan rencana
-
Kenapa mengajarkan anak tentang uang? Memberikan uang jajan dengan keterlibatan pada tugas rumah tangga akan membantu anak-anak belajar bagaimana mengelola uang dengan bijak. Anda bisa memilih tugas-tugas yang tidak hanya membantu anak-anak, tetapi juga membantu rumah tangga secara keseluruhan.
Cuatero menuturkan, pengelolaan keuangan bisa dicontohkan dalam kehidupan sehari-hari antara orang tua dan anak, berikut 4 cara bijak mengajarkan anak tentang kelola uang sebagaimana dilansir dari Business Insider.
Batasi memberikan hadiah
Cautero menuturkan kalau dia sangat menyukai hari libur. Dia selalu sibuk mendekorasi, menyiapkan pesta ulang tahun bertema, dan, bahkan hadiah. Namun, seiring bertambahnya usia anak-anak, dia menyadari bahwa dia tidak bisa terus menerus memberikan setumpuk hadiah setiap hari libur.
"Itulah sebabnya suami saya dan saya menetapkan batasan hadiah untuk dua hari besar — lima untuk ulang tahun dan 10 untuk Natal. Meskipun batasan hadiah kami mungkin tidak cocok untuk semua orang, itu yang terbaik untuk keluarga kami. Bonus tambahan? Ini membantu mengurangi stres selama liburan," ujarnya.
Mengenalkan pekerjaan domestik
Cautero bercertia bahwa dia sudah mengenalkan pekerjaan domestik terhadap anak-anaaknya sejak usia dini. Misalnya saja, anak yang berusia 4 tahun memberi makan anjing,memilah pakaian kotor untuk dicuci, dan membantu membereskan ruang bermain.
Sementara anak Cautero yang berusia 2 tahun sudah menguasai cara menaruh piring kotor di wastafel, dan mereka berdua menganggap membuang sampah adalah hal yang sangat menyenangkan.
"Kami juga baru-baru ini membuka kedai limun. Sementara saya membantu putra saya yang lebih tua dengan sedikit pemasaran media sosial, ia mengerjakan sebagian besar pekerjaan sendiri dan mengantongi Rp400,000," kata Cautero.
Berani katakan tidak, meski sebenarnya sanggup
Cautero bercerita, suaminya baru-baru ini menghabiskan banyak uang untuk ini untuk kedua putra mereka pada suatu Sabtu yang hujan, dan sekarang mereka meminta untuk pergi ke sana setiap kali kami berada di mal.
Tentu, ujarnya, dia dan suami bisa membeli boneka binatang lain atau mungkin beberapa aksesori untuk penghuni beruang kami saat ini, Fluffaduck dan Wilder. Namun, saya selalu mengatakan tidak. Dia juga jarang membeli mainan kecuali untuk liburan atau anak-anak menggunakan uang mereka sendiri.
"Saya pikir penting bagi anak-anak untuk mengetahui bahwa mereka tidak selalu bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan dan bahwa hanya karena Anda punya uang, bukan berarti Anda harus menghabiskannya."
Terbuka kepada anak tentang kondisi keuangan
Dia dulu berusaha menghindari topik berat kepada anak-anaknya. Namun, anak-anak, seperti yang biasa mereka lakukan, selalu mengajukan pertanyaan yang sulit.
Cautero bercerita, baru-baru ini, dalam perjalanan ke pusat kota, salah satu anak laki-lakinya melihat seorang gelandangan dan bertanya apa yang sedang mereka lakukan dan mengapa mereka membawa begitu banyak barang.
Cautero harus menjelaskan bahwa mereka mungkin tidak punya cukup uang untuk membeli rumah atau apartemen dan bahwa mereka tidur di luar atau di tempat penampungan. Namun, dia juga menjelaskan bahwa meskipun terkadang menjadi gelandangan dapat disebabkan oleh pilihan yang salah, terkadang itu disebabkan oleh pilihan yang salah.
"Tidak semua orang cukup beruntung untuk tinggal di rumah yang bagus dengan banyak mainan seperti kamu dan saudaramu," jelasnya.