4 Hal ini harus dilakukan setelah menutup kartu kredit
Merdeka.com - Memutuskan untuk menutup kartu kredit harus melalui pertimbangan yang matang. Meski demikian, resiko hidup tanpa kartu kredit adalah ketika Anda perlu melakukan pembayaran penting, seperti membayar aplikasi visa ke luar negeri, yang hanya bisa dilakukan dengan kartu kredit.
Jika Anda berpikir masalah sudah selesai setelah menutup kartu kredit, maka Anda salah besar. Proses menutup kartu kredit memang bisa memakan waktu, khususnya jika Anda masih harus membayar sisa tagihan kartu kredit.
Dikutip HaloMoney, ada 4 hal yang harus Anda lakukan setelah menutup kartu kredit. Pertama, Anda harus mengecek status kredit Anda di Bank Indonesia. Seperti yang Anda ketahui, Bank Indonesia merekam kelancaran Anda membayar cicilan kartu kredit.
-
Bagaimana cara bayar cicilan kartu kredit? Sejak awal Sobat harus memperhitungkan bagaimana cara pembayaran cicilan nantinya.Usahakan agar seluruh cicilan kredit yang ditanggung tidak menghabiskan 30 persen dari pemasukan tiap bulan. Perhitungan yang tepat akan memudahkan dalam membayar cicilan tiap bulannya dan menghindari kemungkinan masuk dalam daftar debitur tercela.
-
Kenapa transaksi kartu kredit masih tinggi? Transaksi kartu kredit tetap tumbuh di tengah gempuran kemudahan kredit seperti layanan paylater. Berdasarkan data Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan Indonesia (SPIP) yang dirilis Bank Indonesia Kamis (18/1) nilai transaksi tunai kartu kredit pada November 2023 mencapai Rp34,356 triliun.
-
Utang apa yang harus segera dilunasi setelah libur lebaran? Meskipun bisa memberikan kenyamanan dalam jangka pendek, utang semacam ini bisa menjadi beban finansial yang berat dalam jangka panjang. Untuk menghindari akumulasi utang yang berlebihan, segeralah melunasi utang yang ada dan jika memungkinkan, menghindari terperangkap dalam siklus utang yang berkelanjutan.
-
Mengapa hutang perlu dilunasi? Penting untuk disadari adalah, hutang merupakan beban yang wajib dibayar. Sebab perkara hutang akan terus berlanjut bahkan hingga sampai di akhirat apabila belum terlunaskan.
-
Bagaimana cara melunasi utang secara efektif? Meskipun bisa memberikan kenyamanan dalam jangka pendek, utang semacam ini bisa menjadi beban finansial yang berat dalam jangka panjang. Untuk menghindari akumulasi utang yang berlebihan, segeralah melunasi utang yang ada dan jika memungkinkan, menghindari terperangkap dalam siklus utang yang berkelanjutan.
-
Mengapa penting memantau transaksi kartu kredit secara berkala? Mengecek transaksi kartu kredit secara berkala juga dapat meminimalkan risiko kerugian akibat penipuan mengatasnamakan kartu kredit, lho.
Riwayat kredit ini akan menjadi acuan bagi lembaga keuangan lainnya ketika menyetujui permohonan kredit, seperti KPR dan KTA, yang Anda serahkan.Semakin bagus riwayat kredit Anda, semakin mudah permohonan Anda disetujui.
Ketika Anda menutup kartu kredit, Anda harus mengecek status riwayat kredit Anda, apalagi jika Anda menutup kartu kredit karena tagihan yang membengkak. Anda bisa mengetahui riwayat kredit Anda dengan pergi ke Bank Indonesia untuk meminta Informasi Debitur Individual Historis (IDI Historis), atau BI Checking.
Kedua, pantau terus tagihan kartu kredit. Banyak orang mengalami kasus di mana mereka masih dikirimkan tagihan walau sudah menutup kartu kredit mereka. Karena itu, Anda tetap harus mengecek apakah ada tagihan kartu kredit yang masih dikirimkan ke Anda.
Anda bisa melakukan ini lewat mesin ATM ataupun bertanya pada customer service bank yang menyediakan kartu kredit. Jika Anda masih mendapatkan tagihan, segera lapor kesalahan ini ke bank.
Ketiga, jangan membuang tagihan dan kartu kredit Anda. Tetap simpan tagihan kartu kredit Anda, serta kartunya sendiri walau sudah Anda potong. Anda harus menyimpan semua ini sebagai bukti bahwa Anda memang telah melunasi semua tagihan dan telah resmi menutup kartu kredit Anda.
Bukti ini akan berguna jika Anda sampai masih mendapatkan tagihan karena kesalahan yang tidak terletak di Anda.
Keempat, analisa kembali rencana keuangan Anda pasca menutup kartu kredit. Tidak adanya kartu kredit bisa berdampak besar, khususnya jika Anda rajin menggunakannya bukan hanya untuk belanja, namun juga menikmati promo, diskon dan cash back.
Pada satu sisi, mungkin Anda bisa memotong anggaran belanja bulanan Anda karena tidak lagi tergiur untuk membeli segala macam hal yang tidak dibutuhkan. Di pihak lain, Anda tidak bisa lagi menikmati berbagai fasilitas seperti diskon dan cashback yang sebetulnya cukup membantu.
Jika Anda sampai terjerat masalah keuangan karena kartu kredit, kini saatnya menata ulang kebiasaan dan rencana keuangan Anda. Tentu saja, Anda bisa mengajukan kembali kartu kredit di masa depan. Tapi, hanya apply lagi untuk kartu kredit jika Anda benar-benar telah membenahi keadaan keuangan Anda, atau betul-betul memerlukan kartu kredit untuk melakukan pembayaran yang bijak.
Coba tunggu 12 bulan sebelum apply untuk kartu kredit lagi, dan bersiaplah memberi penjelasan jika ditanya alasan menutup kartu kredit yang dahulu. (mdk/azz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anda harus membuat pengeluaran di bawah tingkat pendapatan. Salah satunya mengurangi pengeluaran untuk rumah dan mobil.
Baca SelengkapnyaBegini cara menghindari tawaran berutang dari pinjaman online.
Baca SelengkapnyaKartu kredit kerap menjadi momok bagi masyarakat tradisional dan konservatif terhadap pengelolaan keuangan.
Baca SelengkapnyaMengumpulkan penghasilan merupakan langkah penting untuk memastikan stabilitas keuangan jangka panjang.
Baca SelengkapnyaIzin PT BPR Usaha Madani Karya Mulia dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhitung sejak tanggal 5 Februari 2024.
Baca Selengkapnya