Begini Langkah Rapikan Keuangan Usai Libur Lebaran, Salah Satunya Lunasi Utang
Mengumpulkan penghasilan merupakan langkah penting untuk memastikan stabilitas keuangan jangka panjang.
Begini Langkah Rapikan Keuangan Usai Libur Lebaran, Salah Satunya Lunasi Utang
Libur Lebaran telah berakhir dan sebagian besar orang pun kembali beraktivitas dan berkerja untuk mengumpulkan pundi-pundi penghasilan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.Ya, kembali ke rutinitas sehari-hari serta mengumpulkan penghasilan merupakan langkah penting untuk memastikan stabilitas keuangan jangka panjang.
Namun sebelum terlalu sibuk dalam rutinitas, sangat penting untuk mengevaluasi kondisi keuangan, apakah terdapat kesalahan dalam pengeluaran selama libur Lebaran.
Tips Rapikan Keuangan Usai Libur Lebaran
1. Periksa Catatan Keuangan Selama Mudik dan Liburan
Apakah pengeluaran meningkat saat mudik atau liburan Lebaran? Entah untuk amplop salam tempel saat Idulfitru, tiket mudik, liburan hingga oleh-oleh.
Untuk itu, periksa kembali catatan pengeluaran apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan.
Jika bisa berhemat, pengeluaran tersebut sebaiknya ditabung atau diinvestasikan sisa dana.
2. Lunasi Utang, Terutama Jika Pakai Paylater
Penggunaan paylater memang memudahkan, tetapi perlu diingat bahwa di baliknya ada bunga dan biaya yang harus dibayar.
-
Bagaimana cara membayar utang puasa Ramadhan? Niat membayar puasa ramadhan tentu perlu diketahui jika Anda memiliki utang puasa.
-
Bagaimana cara membayar hutang puasa tahun lalu? Untuk membayar hutang puasa tahun lalu, seseorang perlu menjalankan puasa setiap hari yang tertinggal. Puasa ini dapat dilakukan pada waktu yang dikehendaki, selama tidak bertentangan dengan hari-hari yang dilarang berpuasa dalam Islam, seperti hari raya atau tanggal 10 Dzulhijjah selama ibadah Haji.
-
Bagaimana menjaga keuangan setelah liburan? Selain itu, sisihkan juga sebagian dari pemasukanmu untuk ditabung atau diinvestasikan. Cara ini agar keuanganmu tetap terjaga di masa mendatang.
-
Mengapa hutang perlu dilunasi? Penting untuk disadari adalah, hutang merupakan beban yang wajib dibayar. Sebab perkara hutang akan terus berlanjut bahkan hingga sampai di akhirat apabila belum terlunaskan.
-
Bagaimana cara melunasi utang dengan amalan doa? Rasulullah menganjurkan sahabatnya untuk membaca tasbih berikut antara terbit fajar dan shalat Shubuh.سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ العَظِيْمِ أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِئَةَ مَرَّةٍSubhânallâhi wa bi hamdih, subhânallâhil ‘azhîm, astaghfirullâh 100 kali.
-
Uang Lebaran apa yang dijajakan? Uang yang dijual beragam. Mulai dari Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000 hingga Rp75.000.
Meskipun bisa memberikan kenyamanan dalam jangka pendek, utang semacam ini bisa menjadi beban finansial yang berat dalam jangka panjang.
Untuk menghindari akumulasi utang yang berlebihan, segeralah melunasi utang yang ada dan jika memungkinkan, menghindari terperangkap dalam siklus utang yang berkelanjutan.
3. Batasi Pengeluaran Harian dan Utang
Kamu harus ingat, pengeluaran tambahan dan utang bisa sangat mengganggu aliran kas.
Pengeluaran tambahan dan utang dapat secara signifikan mengganggu aliran kas yang sehat.Ketika terjebak dalam siklus pengeluaran tambahan atau membebani diri dengan utang, konsekuensinya dapat merugikan secara finansial dan emosional.
Utang sering kali datang dengan biaya tambahan seperti bunga atau biaya administrasi yang mengurangi jumlah uang yang
tersedia untuk pengeluaran lainnya.
Hal ini dapat menciptakan tekanan tambahan pada keuangan dan mengurangi fleksibilitas finansial yang diperlukan untuk kebutuhan mendesak atau peluang investasi.
4. Konsisten Menabung dan Investasi
Konsisten menabung dan berinvestasi adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik.
Investasi Sudah Mudah
Terlebih, investasi saat ini sudah sangat mudah, semisal dengan investasi reksa dana yang sudah terjangkau dan serba online.
Dengan modal kecil, bahkan ada yang Rp10 ribu hingga Rp100 ribu siapa pun sudah bisa berinvestasi di reksa dana dan investasi.
Hal itu pun sudah bisa dilakukan secara online dengan smartphone di genggaman tangan, lho.
5. Pertahankan Kebiasaan Baik
Kebiasaan baik selama Ramadan, seperti hemat dan bersedekah, sebaiknya tetap dipertahankan setelah bulan suci berakhir.
Beri Dampak Ekonomi
Hemat dalam pengeluaran dan memberikan kepada yang membutuhkan merupakan praktik yang tidak hanya memberi manfaat
spiritual, tetapi juga memberikan dampak yang positif secara sosial dan ekonomi.
Dengan mempertahankan kebiasaan baik ini, seseorang dapat memperkuat disiplin diri dan kepedulian terhadap orang lain, serta membangun fondasi yang lebih stabil untuk keuangan pribadi dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.