5 Cara Sederhana Kembalikan Motivasi Sukses Saat Pandemi

Merdeka.com - Pandemi covid-19 telah mengubah sebagian besar rutinitas semua orang. Mulai dari bekerja di rumah, banyaknya pekerja yang kehilangan pekerjaan, hingga mengganggu mental banyak orang di seluruh dunia.

Profesor dan direktur Self and Motivation Lab di University of Buffalo, Lora Park mengatakan, motivasi cenderung turun ketika Anda merasa kekurangan dalam tiga bidang utama kehidupan. Di antaranya otonomi, kompetensi, dan hubungan.

Meski demikian, ada cara untuk mengatur hidup dan rutinitas Anda sehingga Anda merasa lebih termotivasi tentang tujuan Anda, apakah Anda mencoba untuk tetap fokus pada pekerjaan dan kesuksesan.

Berikut beberapa cara yang didukung penelitian untuk merasa lebih termotivasi di tengah pandemi, dilansir CNBC.

Ciptakan Ritual Harian

Sebuah studi tahun 2018 dari Universitas Harvard menemukan bahwa ritual, setiap urutan tindakan yang ditentukan sebelumnya yang ditandai dengan kekakuan dan pengulangan, mampu meningkatkan pengendalian diri dan perasaan disiplin diri orang-orang.

"Ritual tidak harus menjadi hal yang rumit, ini bisa menjadi rutinitas yang sangat kecil yang Anda lakukan setiap hari," kata Park.

Misalnya, meletakkan pakaian olahraga di samping tempat tidur agar Anda bisa berolahraga di pagi hari dianggap sebagai ritual. Begitu pula meluangkan waktu untuk bermeditasi atau bersantai setelah Anda menyiapkan anak-anak Anda untuk hari sekolah atau mengajak anjing Anda jalan-jalan setelah bekerja.

Seiring waktu, ritual mengotomatiskan perilaku. Ketika sebuah kebiasaan menjadi otomatis, "Ini membebaskan energi mental Anda untuk kemudian dapat fokus pada hal-hal lain yang membutuhkan lebih banyak waktu perhatian atau energi," katanya.

Menghargai Diri Sendiri

Hadiah dapat meningkatkan motivasi atau keinginan intrinsik Anda untuk melakukan suatu aktivitas, kata Park. Tetapi penelitian menunjukkan bahwa waktu pemberian itu penting. Pada dasarnya, Anda harus memasangkan suatu aktivitas dengan sesuatu yang menurut Anda menyenangkan untuk dilakukan selama atau tepat setelah aktivitas tersebut.

Jadi, saat Anda berlari di atas treadmill, Anda dapat menonton acara Netflix favorit sebagai "hadiah". Atau, Anda dapat menikmati camilan seperti secangkir kopi atau sepotong cokelat sambil mengerjakan tugas kerja yang membosankan. Kuncinya adalah memastikan imbalan tidak merusak diri sendiri.

Beri Ruang untuk Momen Positif

Menemukan cara untuk menumbuhkan emosi positif setiap hari dapat berdampak nyata pada motivasi dan produktivitas Anda. Ini bisa sekecil menonton video lucu atau mengirim SMS ke teman, katanya. Penelitian telah menunjukkan bahwa mengalami emosi positif dapat meningkatkan kinerja Anda di tempat kerja, serta kesehatan fisik dan mental, hubungan sosial, keterlibatan komunitas, dan pendapatan.

"Emosi negatif, di sisi lain cenderung mempersempit fokus Anda dan membuat Anda tidak ingin keluar dari zona nyaman," kata Park.

Jangan Terlalu Keras pada Diri Sendiri

Ada dua jenis motivasi utama. Pertama intrinsik, yaitu melakukan sesuatu untuk kesenangan murni dari aktivitas itu sendiri, tidak berfokus pada hasil, penghargaan atau bahkan hukuman. Kemudian ekstrinsik, yang didorong oleh penghargaan atau hukuman eksternal.

"Motivasi Anda bisa surut dan mengalir. Jadi, Anda mungkin memulai dengan motivasi yang sangat ekstrinsik, tetapi kemudian seiring waktu saat Anda menguasai sesuatu, atau itu menjadi bagian dari identitas Anda, maka itu menjadi sesuatu yang benar-benar Anda nikmati."

Satu hal yang sering menghalangi motivasi adalah ketika orang menginternalisasi tekanan atau umpan balik eksternal, dan menghubungkan kinerja mereka dengan harga diri dan ego mereka, kata Park. Itu karena ketika harga diri dan ego Anda terbungkus dalam kinerja Anda, perasaan negatif tentang diri Anda sendiri dapat menghalangi kemampuan Anda untuk mencapai suatu tujuan.

Jadi, penting untuk mengetahui dari mana tekanan berasal dan tidak terlalu keras pada diri sendiri.

Ketahui Pemicu Motivasi Anda

Setiap orang terkadang merasa tidak termotivasi, jadi penting untuk mengenali apa pemicu Anda, dan menyesuaikannya untuk membantu mendapatkan kembali motivasi Anda, kata Park. Misalnya, ketika Anda merasa terlalu banyak bekerja atau kelelahan, dan Anda kurang motivasi, itu bisa menjadi sinyal bahwa Anda perlu memperlambat atau mengambil waktu istirahat.

Pemicu umum lainnya untuk kurangnya motivasi, yakni mendapatkan umpan balik negatif seperti kritik atau evaluasi yang buruk. Pada saat-saat itu, Anda mungkin merasa ego Anda sedang terancam.

"Salah satu cara untuk membangun kembali motivasi secara alami adalah dengan menyimpannya, melakukan hal-hal lain dan kemudian kembali lagi," katanya.

Penelitian telah menunjukkan bahwa memiliki rencana kontinjensi yang sangat spesifik dan konkret untuk saat-saat ketika Anda merasa motivasi Anda menurun bisa efektif. "Buatlah naskah di benak Anda tentang apa yang akan Anda lakukan. Ini seperti mengotomatiskan perilaku Anda sehingga Anda tidak perlu menjadi lumpuh total pada saat itu."