Australia Buka Peluang Penempatan Tenaga Kerja Indonesia
Merdeka.com - Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese memberi optimisme baru bagi Pemerintah Indonesia, khususnya bagi dunia ketenagakerjaan. Letak geografis Indonesia yang rapat dengan Australia memberikan peluang besar bagi penempatan tenaga kerja ke Negeri Kanguru tersebut.
"Kami optimis Australia dapat membuka pintu lebih luas bagi tenaga kerja Indonesia. Bidang-bidang seperti agrikultur, pertambangan, mekanik, dan hospitality (perhotelan/restauran) perlu kita eksplorasi agar dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja yang terlatih (skillful) dari Indonesia," ujar Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah di Jakarta, Selasa (7/6).
Saat ini Nota Kesepahaman (MoU) antar kedua negara untuk penempatan di sektor agrikultur tengah dibahas. Menaker pun akan terus mendorong agar prosesnya dipercepat.
-
Kenapa Kemnaker revisi MoU dengan Australia? Menyadari adanya tantangan dan kendala dalam penerapannya, pemerintah kedua negara yang dikoordinator oleh Kementerian Perdagangan RI dan Department of Foreign Affairs and Trade of Australia berinisiatif melakukan review terhadap MoU ini. Langkah itu sebagai salah satu usaha untuk memperbaiki proses dan mekanisme Pilot agar sesuai dengan peraturan yang berlaku di masing-masing negara, sehingga MoU ini lebih memberikan keuntungan dan mudah untuk diterapkan.
-
Siapa yang ikut tanda tangan MoU kerja sama pertanian? Pada akhir sesi pertemuan, Kedua Menteri Pertanian melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding on Agriculture Cooperation (MoU).
-
Apa saja yang disepakati Kemnaker dalam MoU baru? Dia mengatakan, dalam MoU yang baru ini terdapat beberapa hal penting yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, antara lain memungkinkan individu yang memiliki keterampilan sesuai untuk ditempatkan pada perusahaan antara Indonesia dan Australia di sektor tertentu sampai dengan 12 (dua belas) bulan; memfasilitasi pertukaran untuk berbagi keterampilan dan pengalaman kerja praktis, dan memperkuat pemahaman praktik bisnis, pemerintahan dan budaya di kedua negara.
-
Siapa yang menandatangani MoU kerja sama? Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
-
Mengapa Kementan perkuat kerja sama peternakan dengan Timor Leste? 'Ini merupakan wujud komitmen kami untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045, dan tentu saja kita berharap Timor Leste dapat berperan serta,' ungkap Harvick.
-
Siapa yang menandatangani nota kesepahaman? Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Alsintan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Muhammad Hatta dan Dekan Fakultas Teknik Pertanian UGM Eni Harmayani.
"Kunjungan PM Albanese kepada Pak Joko Widodo semakin membuat kami ingin merealisasikan penempatan tenaga kerja ke Australia. Semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama dapat disepakati," tambahnya.
Diisi Tenaga Kerja Terampil
Menaker juga menjamin penempatan ke Australia nanti hanya akan diisi oleh tenaga terampil. Kompetensi calon pekerja migran merupakan fokus utama Kemnaker. Perbaikan soft skill dan kemampuan berkomunikasi Pekerja Migran Indonesia juga ditekankan, di samping tentu kompetensi teknis.
Melalui pelatihan di Balai Latihan Kerja milik pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, dan komunitas, Menaker yakin kualitas tenaga kerja Indonesia tidak akan mengecewakan.
"Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada PM Anthony Albanese dan segenap jajaran pemerintah baru ini. Optimisme ini akan mendorong kita untuk mengatasi berbagai tantangan, sehingga kerja sama ketenagakerjaan di antara kita bisa semakin berbuah nyata," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Indonesia dan Australia sepakat memperkuat kerja sama tentang Pilot Pertukaran Pengembangan Keterampilan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tindak lanjut kerja sama penempatan PMI Kemnaker RI dengan MOHRE PEA.
Baca SelengkapnyaKeduanya sepakat segera meneken perjanjian kerja sama pertahanan.
Baca SelengkapnyaKeduanya sepakat kunjungan ini menjadi kesempatan memperkuat kerja sama di berbagai bidang strategis antara Indonesia dan Australia.
Baca SelengkapnyaProses integrasi mengalami sejumlah kendala teknis karena pihak Malaysia masih memerlukan waktu untuk mengintegrasikan sistem internal mereka.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi melakukan pertemuan bilateral dengan Gubernur Prefektur Miyagi, Yoshihiro Murai.
Baca SelengkapnyaStruktur demografi Indonesia yang didominasi oleh populasi muda memberikan keunggulan kompetitif dalam hal SDM
Baca SelengkapnyaSkema penempatannya adalah G to G (Government to Government), P to P (Private to Private), Inter Corporate Transfer, serta penempatan secara mandiri.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida Fauziyah menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman ini.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Indonesia yang juga Presiden terpilih pada Pemilu 2024, Prabowo Subianto bertemu Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Canberra.
Baca SelengkapnyaAlasan perluasan pekerja ke luar negeri itu dikarenakan kurangnya kesempatan bekerja di Indonesia.
Baca Selengkapnya“Hubungan persahabatan di antara kita sangat saya hargai," kata Prabowo.
Baca Selengkapnya