Awas! Dampak Pelemahan Rupiah Berpotensi Mirip Krisis Moneter 1998
Rupiah kembali melemah hingga ke level Rp16.000 terhadap mata uang dolar AS seperti yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter 1998.
Rupiah kembali melemah hingga ke level Rp16.000 terhadap mata uang dolar AS seperti yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter 1998.
Awas! Dampak Pelemahan Rupiah Berpotensi Mirip Krisis Moneter 1998
Awas! Dampak Pelemahan Rupiah Berpotensi Mirip Krisis Moneter 1998
Tren pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) terus berlanjut. Mengutip, data Bloomberg nilai tukar Rupiah mencapai Rp16.229 per dolar AS pada penutupan perdagangan Selasa (16/4) kemarin.
Pengamat Pasar Keuangan, Ariston Tjendra menilai pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS berpotensi menyamai krisis moneter pada 1998 silam.
Saat itu, nilai tukar rupiah terjun bebas dari Rp2.500 menjadi Rp16.900 per dolar AS.
Dia menyebut pelemahan tren nilai tukar Rupiah dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah.
Terbaru, serangan balasan rudal balistik Iran ke wilayah Israel yang mengejutkan banyak pihak.
"Kalau konflik terus memanas dan meluas bukan tidak mungkin pelemahan berlanjut ke level tertinggi 1998," kata Ariston saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Rabu (17/4).
Terlebih, Ketua Bank Sentral AS (The Fed) Jerome Powell mengisyaratkan akan melakukan penundaan pemangkasan suku bunga acuan AS.
Ini karena inflasi AS yang masih sulit untuk dikendalikan.
"Sehingga ini bisa kembali mendorong penguatan dolar AS," kata Ariston.
Beruntung kondisi fundamental perekonomian Indonesia saat ini lebih baik daripada krisis moneter pada 1998 silam. Tercermin dari produk domestik bruto (PDB) masih tumbuh di kisaran 5 persen.
"(PDB) ini jauh di atas negara-negara lain, kemudian inflasi juga terjaga," ungkap Ariston.
Meski demikian, pemerintah diminta untuk tetap menjaga kepercayaan pelaku pasar terhadap perekonomian Indonesia. Sehingga, dapat menahan potensi pelemahan Rupiah lebih dalam akibat konflik Iran dan Israel.