Bea Cukai Jatim Permudah Ekspor Produk Hasil UMKM ke Asia hingga Eropa
UMKM di Jatim dijadikan salah satu 'soko guru' perekonomian di Jawa Timur.
UMKM di Jatim dijadikan salah satu 'soko guru' perekonomian di Jawa Timur.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Provinsi Jawa Timur melepas eskpor produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ke 5 benua yakni Eropa, Australia, Asia, Afrika, dan Amerika.
Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Nirwala Dwi Heryanto mengatakan UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian nasional dan mendukung stabilitas perekonomian nasional.
Atas dasar itu, Nirwala menjelaskan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 tahun 2021 mengamanatkan pemerintah pusat dan daerah memberikan perlindungan, kemudahan dan memberdayakan UMKM dalam bentuk pembinaan dan pemberian fasilitas untuk ekspor produk.
"Jadi dengan PP 7 ini jelas diperintahkan oleh Presiden (Joko Widodo) untuk tadi, memberikan perlindungan, kemudahan dan memberdayakan UMKM," kata Nirwala dalam acara Pelepasan Eskpor UMKM 5 Benua dan Pemusnahan Barang Kena Cukai Ilegal Hasil Penindakan, Jatim, Rabu (13/9).
Meskipun mendominasi jumlah usaha di Indonesia, namun kontribusi ekspor UMKM terhadap nasional masih belum signifikan. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, kontribusi eskpor UMKM saat ini masih 15 persen.
Oleh karena itu, pihaknya memberikan dukungan UMKM untuk eskpor berupa program klinik eskpor dan fasilitas Kite IKM.
Tak hanya itu terdapat program interfirm linkage, solusi logistik dan pemanfaatan balai laboratorium Bea Cukai.
"Fasilitas KITE IKM adalah fasilitas pembebasan bea masuk dan PPN tidak dipungut untuk bahan baku impor dan mesin impor yang digunakan untuk menghasilkan produk eskpor," kata Nirwala.
Hingga saat ini terdapat 122 penerima KITE IKM, dengan 3940 UMKM dibina melalui klinik eskpor DJBC.
Termasuk didalamnya 810 UMKM eskpor baik eskpor mandiri, tidak langsung ataupun melalui pihak ketiga.
"Berbagai upaya dan inisiatif dilakukan untuk mengembangkan UMKM secara end to end oleh berbagai pihak dan tidak terkecuali kita turut dalam bagian pengembangan UMKM ekspor melalui sinergi kebijakan dan program yang harmonis sehingga menghasilkan UMKM unggulan tingkat daerah maupun nasional," kata di menjelaskan.
Airlangga Hartarto bersama para menteri negara ASEAN tengah menyiapkan jurus jitu guna menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan regional.
Baca SelengkapnyaIMF memperkirakan pertumbuhan ASEAN tahun 2023 sebesar 4,2 persen. Kemudian pada 2024 diprediksi bisa tumbuh sebesar 4,5 persen.
Baca SelengkapnyaMenko Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket, Selasa (15/8).
Baca SelengkapnyaMemajukan perekonomian adalah salah satu syarat yang utama untuk harus dimiliki dan bisa kita wujudkan cita-cita di masa depan.
Baca SelengkapnyaJokowi: Ekonomi Global Belum Pulih, Tapi ASEAN Mampu Asalkan Bersatu
Baca SelengkapnyaProyek Tembaga BKM Asiamet di Kalimantan Tengah telah menyelesaikan tahap Studi Kelayakan.
Baca SelengkapnyaJaksa Agung ST Burhanuddin memecat Raimel Jesaja selaku Direktur Ekonomi dan Keuangan Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel).
Baca SelengkapnyaBank Jatim terus menunjukkan komitmennya untuk memajukan perekonomian daerah maupun nasional.
Baca SelengkapnyaKinerja penerimaan pajak daerah mencapai Rp154,05 triliun hingga Agustus 2023.
Baca Selengkapnya