Begini Modus Peretasan Hotel yang Bikin Rugi Konsumen
Peretasan pada akun bisnis Google dilakukan dengan mengganti nomor telepon dengan nomor WhatsApp sang oknum.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) melaporkan telah terjadi peretasan akun Google Bisnis yang menimpa beberapa hotel di Indonesia pada Minggu, 11 Agustus 2024.
"Peretasan ini terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan lain sebagainya," ujar Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani di Jakarta, Senin (12/8).
Hariyadi menyampaikan, peretasan pada akun bisnis Google ini dilakukan dengan mengganti nomor telepon dengan nomor WhatsApp (WA) sang oknum. Termasuk mengganti nomor rekening bank serta informasi lainnya menyangkut reservasi atau pemesanan kamar.
"Supaya menarik, modusnya harga kamar dijual dengan harga murah supaya orangnya tertarik untuk transfer (melalui teks) di WA," imbuh Hariyadi.
Peretasan akun bisnis Google ini turut dikonfirmasi sejumlah Badan Pimpinan Daerah PHRI. Menurut laporan yang diterima Badan Pengurus Pusat (BPP) PHRI, sebanyak 18 hotel di Sulawesi Tengah dan 60 hotel di Sumatera Barat telah terkena peretasan.
Bahkan, Sekretaris Badan Pimpinan Daerah (BPD) PHRI Jawa Tengah Yantie Yulianti menyatakan, dari sebanyak 127 hotel yang jadi anggota PHRI di wilayahnya, 10 di antaranya telah jadi korban.
"Dari total anggota yang kena 127 hotel. Yang berakibat terhadap pembayaran terlaporkan baru 10 hotel. Sudah ada transfer, ke rekening BNI," kata Yantie dalam pertemuan yang digelar BPP PHRI secara offline dan online tersebut.
Yantie mengatakan, beberapa calon konsumen di hotel-hotel tersebut menderita kerugian akibat menerima WA untuk segera transfer ke nomor rekening yang mengatasnamakan hotel dimaksud. Namun, ia mengaku nominal kerugiannya tidak besar.
"Kecil kok (nilai kerugiannya). Sementara ini kecil. Paling harga kamar berapa sih, enggak banyak kita cek kemarin dari data history," imbuh dia.
PHRI segera lapor ke polisi
Sebagai tindak lanjut atas kasus tersebut, Hariyadi menyatakan, BPP PHRI akan segera melapor ke pihak berwajib, dalam hal ini Polri. Pelaporan ini tentu juga akan dilakukan baik oleh BPD dan Badan Pimpinan Cabang (BPC) PHRI melalui Polda dan Polres di wilayahnya.
"Manajemen hotel yang akun bisnisnya diretas juga akan memberikan informasi kepada publik melalui berbagai cara. Salah satunya melalui media sosial dan website perusahaan agar konsumen berhati-hati dalam melakukan reservasi di hotel melalui akun bisnis Google," terang Hariyadi.
Dengan adanya kejadian ini, Hariyadi mengimbau kepada seluruh calon konsumen yang hendak melakukan reservasi hotel agar langsung menghubungi channel resmi hotel yang ingin dipesan guna menghindari penipuan.
Proses pembayaran juga harus dilakukan melalui rekening official hotel. "Untuk jelasnya, mohon agar dapat dikonfirmasi kembali nomor rekening melalui official channel hotel sebelum melakukan pembayaran," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan pihak hotel tidak akan bertanggung jawab atas penipuan yang terjadi.