Banyak Hotel Bintang 4 di Bali dan Sumatera Barat Kena Hack di Akun Googgle Bisnis
Ratusan akun hotel Google Bisnis di Bali dan Sumatera menjadi korban peretasan.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat sebanyak 60 hotel di Sumatera Barat (Sumbar) diretas hacker melalui akun google bussines hotel mereka. Ketua PHRI Sumbar Rina Pangeran mengatakan, peretassan tersebut terjadi sejak Minggu (11/8) lalu.
"Sejauh ini kita telah menerima laporan sebanyak 60 hotel di Sumatera Barat yang mengalami peretassan melalui akun google bussines mereka ke PHRI Sumatera Barat," kata Rina, dikonfirmasi merdeka.com, Selasa, (13/8).
Terkait kejadian tersebut Badan Pimpinan Pusat Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPP PHRI) pusat telah melapor ke Bareskrim Polri.
Modusnya, akun hotel tersebut diretas dengan cara mengganti nomor telepon hotel yang tertera dengan nomor WhatsApp mereka. Kemudian mereka menawarkan harga sewa yang lebih murah dari biasanya.
"Untuk menarik customer, mereka menawarkan harga yang relatif murah," tutur Rina.
Meski demikian, Rina menyebut belum ada korban dari penipuan tersebut yang mengatasnamakan hotel di Sumatera Barat.
"Sejauh ini di Sumbar belum ada transaksi, belum ada yang melapor," kata Rina.
Namun, Rina menghimbau kepada seluruh anggota PHRI se-Sumatera Barat agar selalu mengecek account Google Bussines hotel masing-masing minimal setiap 30 menit sekali.
"Bisa saja sekarang aman, akan tetapi 10 menit kemudian sudah diretas kembali. Hacker ini bekerja sangat cepat, hitungan menit per menit ada saja yang melaporkan akun google bussines hotelnya kena bajak," tutur Rina.
Ratusan Akun Googgle Bisnis Hotel Bintang 3 dan 4 di Bali Jadi Korban
Kejadian serupa juga terjadi di Bali. Ratusan akun Googgle Bisnis hotel di Pulau Dewata diretas hacker.
"Iya betul (ada ratusan yang diretas). Kalau anggota (PHRI) lebih dari seratus (yang kena hack)," kata Wakil Ketua PHRI Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, saat dikonfirmasi Selasa (13/8).
Dia menjelaskan ratusan akun hotel diketahui terkena peretasan pada Senin (12/8) kemarin. Adapun korbannya mulai dari hotel bintang 3 hingga bintang 4. Mengetahui kejadian tersebut, tim IT hotel langsung mengantisipasinya.
Suryawijaya menjelaskan modus peretasan dengan mengganti nomor resmi hotel yang tertera di akun Googgle Bisnis dengan nomor penipu. Mereka juga diduga akan menggunakan nomor rekening pribadi untuk pembayaran awal sewa hotel.
"Rekening juga untuk pembayaran bukan rekening hotel juga. Kan nanti bisa masuk ke rekening yang lain," kata Suryawijaya.
Atas kejadian tersebut, PHRI Bali akan melaporkan kepada pihak kepolisian. Mereka juga akan bersurat kepada Googgle untuk meminta penjelasan peristiwa tersebut.
"Kenapa sampai bisa, seharusnya yang bisa megubah adalah yang punya owner property itu sendiri, tidak bisa sembarang orang mengubah status google bisnis akun kita," ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya belum menerima laporan adanya kerugian atas peristiwa peretasan tersebut. Tetapi dari pihak IT di masing-masing hotel sudah melakukan antisipasi hal tersebut.
"Belum ada yang dirugikan karena kita sudah ketahui," kata Suryawijaya.
Google Akui Sistemnya Diretas
Perusahaan teknologi, Google, menanggapi temuan pemalsuan data Google Bisnis dari hotel-hotel di Indonesia yang terjadi sejak Minggu (11/8) lalu.
Dalam pernyataan Google membenarkan adanya temuan tersebut. Kini tim Google sedang bekerja untuk menangani masalah tersebut.
"Kebijakan kami dengan jelas menyatakan bahwa usulan perubahan dari pengguna harus berdasarkan informasi yang sebenarnya dan tim kami bekerja sepanjang waktu untuk melawan aktivitas yang melanggar kebijakan," demikian bunyi pernyataan Google di X, Selasa (13/8).
Dalam pernyataan tersebut Google menyebutkan memang ada masalah teknis yang terjadi sehingga berdampak pada perubahan informasi di sejumlah profil Google bisnis.
Saat ini Google tengah mencoba menerapkan perbaikan untuk mencegah terjadinya kejadian yang serupa.
Tidak hanya itu, Google juga berkomitmen memulihkan informasi akurat dari profil-profil bisnis yang terdampak.