Ratusan Data Akun Bisnis Hotel di DIY Dipalsukan, Ini Fakta di Baliknya
Kejadian pemalsuan akun bisnis hotel ini terjadi pada banyak hotel di Indonesia
Sebagai kota wisata, bisnis perhotelan begitu menjamur di Yogyakarta. Namun beberapa waktu belakangan bisnis perhotelan di Yogyakarta mengalami masalah. Salah satu masalah yang muncul adalah banyaknya data akun bisnis hotel di Yogyakarta yang ternyata telah dipalsukan.
Kondisi ini dibenarkan oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta. Atas kasus ini, mereka segera membuat laporan ke Polda DIY.
-
Data apa yang diserang hacker? Kasus serangan hacker terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 membuka fakta lemahnya proteksi sistem di Indonesia.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana pelaku menipu perusahaan? Para tersangka meminta perusahaan Kingsford Huray Development LTD yang berada di Singapura untuk mentransfer uang. 'Kedua itu terkait dengan kelihaian pelaku kejahatan pelaku kejahatan melakukan aktivitas hacking untuk masuk kepada komunikasi email yang dikompromi oleh pelaku. Yang menyebabkan komunikasi itu terputus dari yang sebelumnya sehingga dibelokkan,' ujarnya.'Nah setelah diambil alih di kompromis kemudian komunikasi, nah itu caranya ini adalah kelihaian daripada pelaku. Nah, dua hal ini menjadi alasan kenapa terjadinya kejahatan cyber ini,' tambah dia.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Kapan Dicky Prasetya Atmaja diduga melakukan kebocoran data PDN? 'Kpd Yth @meutya_hafid pimpinan Komisi 1 DPR, kami mendapatkan data telak nan luar biasa bahwa kebocoran PDN diduga kuat berasal dari orang dalam sejak 11 Oktober 2022. Nama'y: Dicky Prasetya Atmaja. Dia bekerja di LintasArta. Dialah saksi mahkota, kok bisa? Thread! (``,)' tulisnya.
Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan bahwa dari 120 hotel, penginapan, dan homestay di DIY, baru sekitar 50 hotel yang memberikan data resmi untuk dilaporkan. Berikut selengkapnya:
Data Kontak Resmi Diganti
Deddy mengatakan bahwa sejumlah hotel, penginapan, dan homestay yang mengaku menjadi korban pemalsuan itu tersebar di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Gunungkidul, Bantul, dan Kulon Progo. Berdasarkan aduan yang diterima PHRI DIY, data elektronik berupa nomor kontak resmi hotel yang tertera di akun Google Bisnis diganti atau dipalsukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Setelah itu, calon konsumen yang menghubungi nomor itu langsung diminta untuk mentransfer uang untuk biaya reservasi, namun nomor rekening itu tidak sesuai dengan alamat hotel yang dituju.
Pemulihan Akun Bisnis Sulit Dilakukan
Kasus ini diketahui setelah salah seorang calon tamu mengonfirmasi ulang dengan menghubungi nomor telepon utama hotel atau penginapan barcode. Namun menurut Deddy, sampai saat ini ia belum mendengar ada konsumen yang menjadi korban dari pemalsuan nomor telepon dan rekening itu.
Ia menambahkan, saat ini pihak perhotelan masih kesulitan untuk memulihkan data kontak di Google Bisnis yang dipalsukan ke nomor asli. Ia mengeluhkan, saat sudah dibenarkan nomor itu diganti kembali tak selang 30 menit kemudian.
Oleh karena itu ia mengimbau pada calon konsumen untuk mewaspadai pemalsuan nomor kontak itu dengan menghubungi nomor telepon utama hotel atau melalui travel agent saat hendak melakukan pemesanan kamar.
Terjadi di Berbagai Wilayah Indonesia
Pemalsuan data pada akun Google Bisnis menimpa sejumlah hotel pada berbagai daerah di Indonesia. Peretasan ini terjadi di sejumlah daerah seperti Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan sejumlah wilayah lainnya.
Ketua Umum PHRI Hariyadi BS Sukamdani mengatakan bahwa manajemen hotel yang menjadi korban pemalsuan data akan memberikan informasi kepada publik melalui berbagai saluran, seperti media sosial dan situs web perusahaan.
Ia menambahkan pihak hotel tidak bertanggung jawab atas penipuan yang terjadi akibat informasi yang telah diubah di akun Google Bisnis. Ia juga berharap pihak Google dapat segera mengambil tindakan atas pemalsuan data ini untuk mencegah semakin banyak korban yang terkena dampak.
Tanggapan Pihak Google
Melalui platform media X, pihak Google mengaku hingga kini mereka sedang bekerja untuk menangani masalah tersebut. Dalam pernyataan tersebut, Google menyebutkan memang ada masalah teknis yang terjadi sehingga berdampak pada perubahan informasi di sejumlah profil Google Bisnis.
“Kebijakan kami dengan jelas menyatakan bahwa ulusan perubahan dari pengguna harus berdasarkan informasi yang sebenarnya. Kami bekerja sepanjang waktu untuk melawan aktivitas yang melanggar kebijakan,” tulis Google dalam platform X pada Selasa (13/8).