BI gelar Mini University untuk eks pekerja tambang batu bara

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur menggelar kelas Mini University bagi warga yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dari sektor tambang batu bara, untuk dididik menjadi pengusaha.

Nantinya, para peserta yang sebagian besar eks karyawan tambang tersebut akan diberikan pelajaran dan pelatihan sesuai dengan kurikulum yang disusun bersama pihak terkait.

"Kami tahun 2016 meluncurkan Program Pengembangan Wirausaha dengan nama Mini University bagi eks karyawan tambang batu bara dan usaha turunannya," kata Kepala BI Kantor Perwakilan Provinsi Kaltim Muhammad Nur dikutip Antara, Minggu (4/12).

Dia menjelaskan, program ini diselenggarakan karena melihat latar belakang ekonomi Kaltim yang terkontraksi akibat jatuhnya harga minyak mentah dan batu bara yang memukul sektor pertambangan.

Akibatnya, sejak 2014 sudah puluhan ribu karyawan sektor pertambangan terkena dampak krisis, sehingga ada karyawan yang dirumahkan sementara, hingga banyak yang terkena PHK.

"Berawal dari sini, kemudian dibentuk Tim Kewirausahaan yang dipimpin Gubernur Kaltim dan diwakili Kepala BI Kaltim, sehingga kami membuka kelas kewirausahaan dengan nama Mini University," imbuhnya.

Secara umum pelaksanaan Program Pengembangan Wirausaha di Kaltim yang diawali dari Mini University sudah berjalan baik. Namun perlu dirancang program yang sistematis agar tidak berjalan sporadis, kurang terdampingi, singkat waktu, dan kurang berkesinambungan.

Dengan demikian, para peserta bisa memperoleh manfaat besar untuk membuka usaha, yakni mempunyai landasan profesional, mumpuni untuk berkembang, dan mempunyai jejaring luas.

Program gratis ini dilakukan pendampingan kepada UKM selama 6 bulan dengan metode kelas dan coaching setiap hari Sabtu, dari jam 9.00 sampai 14.00 Wita, dengan konsep satu hari teori, satu hari praktik, dan lima hari praktik di tempat usaha.

Untuk program angkatan pertama, tanggal 2 Desember sudah menuntaskan kegiatan bagi 20 kursi peserta dengan prioritas mereka yang terkena PHK dari sektor usaha pertambangan dan turunannya.