Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Biayai pembangunan LRT, Adhi Karya terbitkan obligasi Rp 3,5 triliun

Biayai pembangunan LRT, Adhi Karya terbitkan obligasi Rp 3,5 triliun Proyek LRT Cibubur-Cawang. ©2016 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) akan menerbitkan obligasi (surat utang) senilai Rp 3,5 triliun pada semester II 2017. Dana hasil obligasi akan digunakan untuk membiayai pembangunan proyek proyek light rail train (LRT) pada tahun 2017.

"Obligasi sebesar Rp 3,5 triliun 2017 merupakan bagian dari penerbitan umum berkelanjutan. Pada tahun berikutnya (2018) akan diterbitkan sebesar Rp 1,5 triliun," kata Direktur Keuangan Adhi Karya, Harris gunawan, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) ADHI, di Jakarta, Jumat (10/3).

Proses penerbitan obligasi sedang berlangsung dengan menunjuk penjamin emisi (joint lead underwriter) yaitu Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Bahana Sekuritas, BCA Sekuritas. "Obligasi yang diterbitkan berjangka waktu 7 tahun. Bunga obligasi indikatif masih dalam penghitungan," ucapnya.

Harris menambahkan, obligasi tersebut masih dalam proses rating oleh lembaga peringkat Pefindo. Saat ini, ADHI ditunjuk sebagai kontraktor LRT Jabodebek dengan total nilai kontrak sebesar Rp 19,5 triliun. Sebesar 30 persen di antaranya dibiayai oleh ADHI atau sekitar Rp 6 triliun.

"Sebesar Rp 1,4 triliun sudah dipenuhi dari Penyertaan Modal Negara (PMN), sisanya sekitar Rp 4,6 triliun," ujarnya.

Sebesar 40 persen dari Rp 4,6 trilun akan dibiayai dari penerbitan obligasi, selebihnya dari pinjaman perbankan. "Kami sedang menjajaki pinjaman dari Bank BUMN, Mandiri, BNI, BRI, termasuk dari Sarana Multi Infrastruktur," katanya.

Hingga Februari 2017, ADHI membukukan kontrak baru sebesar Rp 21 triliun, meliputi proyek LRT Jabodebek Rp 19,5 triliun, TBS Asia senilai Rp 250 miliar, pembangunan pabrik obat (Pharma II) PT Kimiar Farma sebesar Rp 117,2 miliar.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bukan Dana Asing, Bappenas Usul Proyek LRT Bali Pakai Pinjaman Ini
Bukan Dana Asing, Bappenas Usul Proyek LRT Bali Pakai Pinjaman Ini

Secara garis besar, pembangunan LRT Bali rencananya akan dimulai di 2024 dengan masa pengerjaan sekitar 3 tahun.

Baca Selengkapnya
BRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp500 Miliar, Nilai Kupon Capai 7,25 Persen
BRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp500 Miliar, Nilai Kupon Capai 7,25 Persen

BRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp500 Miliar, Nilai Kupon Capai 7,25 Persen

Baca Selengkapnya
Investor Utama Ditetapkan, LRT di Bali Segera Dibangun
Investor Utama Ditetapkan, LRT di Bali Segera Dibangun

Groundbreaking dijadwalkan pada September 2024 dengan nilai investasi total USD 20 miliar.

Baca Selengkapnya
BRI Dukung Pembiayaan Infrastruktur dan Akses Masuk LRT Jabodebek dengan BRIZZI
BRI Dukung Pembiayaan Infrastruktur dan Akses Masuk LRT Jabodebek dengan BRIZZI

Tiket LRT Jabodebek dapat dibeli secara cashless dengan BRIZZI, yaitu uang isi ulang elektronik dari BRI.

Baca Selengkapnya
FOTO: Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Akan Dibangun Selama 3 Tahun
FOTO: Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Akan Dibangun Selama 3 Tahun

Pengerjaan proyek LRT Velodrome-Manggarai saat ini baru memasuki pemagaran area kerja sebagai upaya persiapan pembangunan secara matang.

Baca Selengkapnya
Investor dari 7 Negara Berminat Biayai Pembangunan LRT di Bali
Investor dari 7 Negara Berminat Biayai Pembangunan LRT di Bali

Jalur LRT rencananya dibangun pada kedalaman 30 meter di bawah tanah.

Baca Selengkapnya
RI Utang Rp14,51 Triliun ke Jepang untuk Bangun MRT Medan Satria-Tomang, Dicicil Selama 40 Tahun
RI Utang Rp14,51 Triliun ke Jepang untuk Bangun MRT Medan Satria-Tomang, Dicicil Selama 40 Tahun

Utang ini untuk pembiayaan pembangunan proyek fase I tahap 1 yang menghubungkan Medan Satria-Tomang sepanjang 24,5 kilometer.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Prabowo Harus Bayar Utang Negara Rp800 Triliun di 2025
Pemerintah Prabowo Harus Bayar Utang Negara Rp800 Triliun di 2025

Kemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.

Baca Selengkapnya
PTPP Bayar Obligasi dan Sukuk Mudharabah Tepat Waktu
PTPP Bayar Obligasi dan Sukuk Mudharabah Tepat Waktu

Pasca pelunasan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan ke depannya.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Minta Restu Komisi XI Cairkan Dana PNM Rp28,15 Triliun untuk 3 BUMN Awal Tahun 2024
Sri Mulyani Minta Restu Komisi XI Cairkan Dana PNM Rp28,15 Triliun untuk 3 BUMN Awal Tahun 2024

Sebelum dicairkan, Sri Mulyani mengatakan anggaran PMN ketiga BUMN tersebut harus melalui tahapan pendalaman oleh Komisi XI DPR-RI.

Baca Selengkapnya
LRT Velodrome-Manggarai Ditargetkan Selesai 2026
LRT Velodrome-Manggarai Ditargetkan Selesai 2026

Peletakan batu pertama masih belum dapat dilakukan dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
PT KCI Cari Utang Rp3,6 Triliun untuk Impor 3 Rangkaian KRL
PT KCI Cari Utang Rp3,6 Triliun untuk Impor 3 Rangkaian KRL

Dana ini akan digunakan untuk pengadaan 19 rangkaian kereta atau trainset untuk operasional Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek.

Baca Selengkapnya