BPJS Kesehatan Gelontorkan Dana Klaim Hingga Rp113,47 Triliun di 2022
BPJS Kesehatan mencatat, jumlah peserta JKN pada 2022 mencapai 248,7 juta jiwa, naik dibandingkan 2021 yang mencapai 235,7 juta jiwa.
BPJS Kesehatan Gelontorkan Dana Klaim Hingga Rp113,47 Triliun di 2022
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, pihaknya telah menggelontorkan dana klaim Rp113,47 triliun untuk pelayanan kesehatan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sepanjang 2022.
Di mana jumlah peserta JKN pada 2022 mencapai 248,7 juta jiwa, naik dibandingkan 2021 yang mencapai 235,7 juta jiwa.
"Hingga 31 Desember 2022, terdapat 502,9 juta kunjungan pelayanan kesehatan, termasuk kunjungan sakit dan kunjungan sehat, atau setara dengan 1,4 juta kunjungan per hari," kata Ghufron dalam agenda Public Expose Pengelolaan Program dan Keuangan BPJS Kesehatan Tahun Buku 2022 di Jakarta, Selasa (18/7).
Dikutip Antaranews.com
Dia mengatakan, BPJS Kesehatan mampu membayar klaim lebih cepat dari ketentuan, pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) rata-rata ketepatan pembayaran adalah 12,3 hari kerja. Sedangkan pada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) selama 14,07 hari kalender.
Selain itu, pemanfaatan skrining kesehatan selama 2022 mencapai 15,5 juta pemanfaatan skrining.
BPJS Kesehatan juga telah menerapkan layanan antrean online di FKTP sebanyak 21.335 dan di FKRTL sebanyak 2.779.
"Di FKRTL, kami memasang 2.631 display tindakan operasi dan 2.558 display tempat tidur untuk memberikan informasi yang lebih baik kepada peserta," katanya.
Dikutip Antaranews.com
Selain itu, BPJS Kesehatan juga telah menghadirkan inovasi Uang Muka Pelayanan Kesehatan untuk menjaga keberlangsungan cashflow keuangan rumah sakit. Selama 2022, BPJS Kesehatan telah memberikan dukungan kepada 333 fasilitas kesehatan dengan total biaya yang dikeluarkan mencapai Rp5,4 triliun sebagai upaya menghadirkan pelayanan yang prima bagi peserta JKN.
BPJS Kesehatan juga mencatatkan pendapatan iuran pada tahun 2022 sebesar Rp144,04 triliun, naik dibandingkan dengan total penerimaan iuran di 2021 sebesar Rp143,32 triliun.
Peningkatan iuran ini juga didukung oleh peningkatan jumlah kanal pembayaran yang telah mencapai 955.429 titik, yang terdiri dari kanal perbankan, non perbankan, hingga kader JKN.
Pendapatan iuran ini diperoleh dari penerima bantuan iuran (PBI) Rp59,9 triliun, Non PBI Rp80,3 triliun, PBI Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Rp46 triliun, PBI Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Rp13,9 triliun.
"Paling banyak iuran yang didapat ini dari Non PBI, artinya yang banyak menyumbang itu bukan dari orang miskin," ujar Ghufron.
Merdeka.com
Selaras dengan standar audit yang ketat, kondisi keuangan BPJS Kesehatan per 31 Desember 2022 telah memenuhi ketentuan dengan mencukupi 5,98 bulan estimasi pembayaran klaim ke depan. Angka ini dihitung berdasarkan rata-rata kalim bulanan selama 12 bulan terakhir sejak tanggal pelaporan. "Dukungan dan kepuasan peserta merupakan prioritas utama bagi kami. Kami senang melihat tingkat kepuasan peserta meningkat yang berada di skor 88,62 dibandingkan dengan tahun 2021 yang berada di angka 87,63. Selain itu, tingjat kepuasan badan usaha juga mengalami peningkatan signifikan dari 86,56 di tahun 2021 menjadi 90,36 di tahuk 2022," terangnya.